DPR kembali melanjutkan proyek besar pembangunan gedung baru. Banyak hal sudah diubah, dari ukuran luasan hingga ketinggian gedung yang dinamai gerbang aspirasi ini.
Berdasarkan data yang diperoleh koalisi LSM dari Setjen DPR, luas bangunan awal direncanakan 120 meter persegi. Namun demikian karena disesuaikan oleh Kementerian PU luas bangunan kemudian diganti menjadi 156 meter persegi.
Ketinggian gedung pun berubah. Desain awal gedung berbentuk huruf U terbalik ini setinggi 27 lantai. Namun demikian belakangan ketinggian gedung sudah diperbanyak menjadi 36 lantai.
Penambahan tinggi lantai sebelumnya dijelaskan Sekjen DPR untuk menampung tenaga ahli anggota DPR yang bertambah. Masing-masing anggota DPR akan dibantu 1 asisten pribadi dan lima staff ahli.
Penambahan jumlah lantai juga diimbangi dengan penambahan pembantu wakil rakyat. Sebelumnya anggota DPR hanya didampingi seorang asisten dan dua orang staff.
Perubahan yang terakhir adalah sistem penganggaran. Sebelumnya Sekjen DPR hanya menjelaskan sistem penganggaran berupa multy year contrack. Namun demikian baru setelah rencana pembangunan jalan lagi dibeberkan bahwa dianggarkan selama tiga tahun anggaran dalam APBN 2010 (Rp 50 miliar), APBN 2011 (Rp 800 miliar), dan APBN 2012 (sisanya).
"Jadi apakah ada dasar hukum sehingga anggaran pembangunan gedung baru DPR ini bisa naik turun seiring kritik masyarakat?" tanya direktur Tepi Indonesia, Jeiry Sumampouw, dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2011).
Berdasarkan data yang diperoleh koalisi LSM dari Setjen DPR, luas bangunan awal direncanakan 120 meter persegi. Namun demikian karena disesuaikan oleh Kementerian PU luas bangunan kemudian diganti menjadi 156 meter persegi.
Ketinggian gedung pun berubah. Desain awal gedung berbentuk huruf U terbalik ini setinggi 27 lantai. Namun demikian belakangan ketinggian gedung sudah diperbanyak menjadi 36 lantai.
Penambahan tinggi lantai sebelumnya dijelaskan Sekjen DPR untuk menampung tenaga ahli anggota DPR yang bertambah. Masing-masing anggota DPR akan dibantu 1 asisten pribadi dan lima staff ahli.
Penambahan jumlah lantai juga diimbangi dengan penambahan pembantu wakil rakyat. Sebelumnya anggota DPR hanya didampingi seorang asisten dan dua orang staff.
Perubahan yang terakhir adalah sistem penganggaran. Sebelumnya Sekjen DPR hanya menjelaskan sistem penganggaran berupa multy year contrack. Namun demikian baru setelah rencana pembangunan jalan lagi dibeberkan bahwa dianggarkan selama tiga tahun anggaran dalam APBN 2010 (Rp 50 miliar), APBN 2011 (Rp 800 miliar), dan APBN 2012 (sisanya).
"Jadi apakah ada dasar hukum sehingga anggaran pembangunan gedung baru DPR ini bisa naik turun seiring kritik masyarakat?" tanya direktur Tepi Indonesia, Jeiry Sumampouw, dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar