Minggu, 27 Februari 2011

Tujuh Kiat Meraup Untung dari Investasi Emas


Investasi emas menawarkan cara yang sangat baik bagi investor untuk menyimpan kekayaan saat ekonomi sulit. Logam emas jauh lebih stabil dibandingkan dengan investasi jenis lain.

Saat ini harga emas tengah melonjak menyusul kekhawatiran investor terhadap perekonomian Amerika Serikat. Permintaan emas terus meningkat karena investor lebih percaya diri memegang emas daripada uang tunai.

Lihat saja, dalam satu tahun terakhir, harga emas melambung hingga 30 persen. Pada September 2009, harga emas masih di bawah US$1000 per ons (28,35 gram), saat ini telah mendekati US$1.300. Bahkan ini merupakan angka tertinggi sepanjang masa.

Connell Shaun, blogger yang juga investor keuangan menulis tujuh cara berinvestasi di logam mulia ini. Tulisan ini dipublikasikanDoughRoller.net,  situs perusahaan manajemen investasi dan keuangan di Amerika Serikat. Mengacu artikel tersebut, VIVANewsmemformulasikan kembali tips investasi emas disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

1. Emas batangan

Investor yang berinvestasi emas akan memilih emas batangan. Emas batangan dianggap sah bila kemurniannya mencapai 22-24 karat. Di Indonesia, emas batangan bisa dibeli di PT Aneka Tambang Tbk divisi Logam Mulia maupun di Perum Pegadaian. Anda bisa bertransaksi online melalui logammulia.com atau menghubungi nomor telepon 021-299 80 900.

Emas batangan terdiri dari bermacam ukuran, mulai dari 25 gram, 50 gram, 100 gram, dan 1 kilogram. Emas dalam bentuk ini sangat cocok untuk sarana Investasi. Di mana pun kapan pun kita ingin menjualnya, nilainya tetap mengikuti standar international.

2. Emas simpananAnda mungkin tidak ingin menyimpan emas fisik di rumah karena risiko pencurian. Karena alasan ini, emas bisa disimpan di safety box di bank maupun yang lain. Atau bila Anda melihat bullionvault.com, perusahaan ini menyediakan transaksi emas sekaligus menyimpannya.

3. Reksa dana emas
Reksa dana emas merupakan cara lain untuk berinvestasi di logam mulia ini. Anda tak perlu benar-benar memegang fisik emas, tapi Anda bisa mengambil manfaatnya.

Reksa dana emas biasanya tidak hanya ditanamkan pada perdagangan emas fisik, tetapi juga melibatkan transaksi saham perusahaan-perusahaan tambang emas. Sebelum menentukan investasi di reksa dana ini, biaya pengelolaan, beban dana, dan nilai aktiva bersih harus dipertimbangkan.
Konsultasikan dulu dengan penasihat keuangan penyedia reksa dana. Reksa dana emas mungkin akan memberikan kestabilan dalam investasi Anda, tapi emas fisik jauh lebih stabil. Namun, di Indonesia, reksa dana emas tampaknya belum cukup populer.

4. Saham pertambangan emas Investor yang ingin berinvestasi emas tanpa memiliki fisik logam juga dapat memilih jenis ini. Anda bisa membeli saham pada perusahaan pertambangan emas. Investor mengharapkan harga saham perusahaan pertambangan emas naik karena harga emas naik. Namun, dua peristiwa ini tidak selalu kongruen.

Investor dapat menentukan keberhasilan saham dengan memeriksa biaya biaya produksi emas versus harga emas. Jika harga emas adalah US$700 per ons dan biaya untuk memproduksi emas adalah US$300, maka profit margin tambang emas adalah US$400.

Jika harga emas meningkat 10 persen, akan ada peningkatan laba tambang emas itu sekitar 20 persen. Sebaliknya, penurunan harga juga akan menghasilkan penurunan 20 persen. Karena itu, beberapa perusahaan pertambangan emas melindungi investasi mereka dengan lindung nilai harga emas 18 bulan ke depan. Di Indonesia, salah satu emiten di tambang emas adalah PT Aneka Tambang Tbk.

5. ETF emasExchange Traded Fund (ETF) merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek. Anda bisa melakukan transaksi ini dengan reksa dana yang berbasis emas. Sayangnya investasi ETF di Indonesia belum berjalan baik.

6. Emas berjangka Emas berjangka merupakan cara lain berinvestasi emas tanpa memiliki fisik emas. Jual beli emas membutuhkan kontrak dengan jangka tertentu. Harganya juga dinyatakan dalam kontrak. Jika harga emas pada tanggal kontrak lebih tinggi dari harga emas saat kontrak dibuat, maka investor akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika harga lebih rendah, investor akan rugi.

Berinvestasi dalam emas berjangka mungkin merupakan investasi yang berisiko, karena investor harus memprediksi gerak harga emas ke depan.

7. Perhiasan dan koin emasKoin emas, terutama yang langka, sangat bernilai dalam investasi. Ini bukan hanya karena nilai emasnya tetapi juga karena nilai kelangkaan. Sedangkan perhiasan emas adalah cara umum investasi di logam ini. Perhiasan emas bisa Anda pilih sekaligus sebagai investasi dan gaya hidup.

Sayangnya keuntungan investasi ini sangat sedikit. Sebab ketika Anda membeli perhiasan, uang yang Anda bayarkan terdiri untuk harga emasnya, ongkos pembuatan, desain, dan merk. Sedangkan bila dijual, Anda hanya mendapatkan nilai emasnya saja.

Pasar Modal adalah


Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.[1] Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti : menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.[2]

Pengertian Investasi


Investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Resiko Reksadana


Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.
  1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan
    Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.

  2. Risiko Likuiditas
    Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga mempengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.

  3. Risiko Pasar
    Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.

  4. Risiko Default
    Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.

Manfaat Reksadana


Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:
  1. Dikelola oleh manajemen profesional
    Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.

  2. Diversifikasi investasi
    Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.

  3. Transparansi informasi
    Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.

  4. Likuiditas yang tinggi
    Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

  5. Biaya Rendah
    Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.

Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.

Jenis Reksadana


  1. Reksadana Pendapatan Tetap.
    Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.



  2. Reksadana Saham.
    Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.



  3. Reksadana Campuran.
    Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya.



  4. Reksadana Pasar Uang.
    Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.