Senin, 07 Februari 2011

Album Super Junior Terlaris di Korea Sepanjang 2010

Grup vokal asal Korea Selatan, Super Junior kembali menuai prestasi. Album mereka dinilai sebagai yang terlaris sepanjang 2010 di negaranya.

Hal tersebut dibuktikan Super Junior (SuJu) dengan merajai puncak album terlaris di Gaon Chart. Instansi terkait akan menggelar jumpa pers soal penghitungan album sepanjang 2010 hingga 2011 pada 9 Februari mendatang.

Grup vokal yang dianggotai 10 orang pria tampan itu berjaya berkat album 'Bonamana'. Penjualan album secara fisik juga digital dinilai lebih tinggi ketimbang musisi Korea lainnya. Namun penyanyi solo wanita G.NA, Kang Seung Yoon dan Lee Seung Chul juga mendapatkan penghargaan karena album mereka juga tak kalah laris.

"Kami akan merilis data akurat untuk keadilan analisis pasar musik. Setelah jumpa pers digelar, kami akan merilis semua data musik tersebut lewat situs kami," ujar juru bicara Gaon Chart dilansir All Kpop, Senin (7/2/2011).

Panitia Gaon Chart berencana untuk mengadakan acara penyerahan penghargaan. Para musisi Korea akan dilibatkan begitu pula dengan penulis lagu dan produser. Sayangnya hingga kini kapan acara tersebut digelar belum diketahui.

Gaon Chart adalah catatan tangga lagu nasional di Korea Selatan. Tangga lagu Gaon dijalankan oleh Korea Music Content Industri Association dan disponsori Kementrian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan. Tangga lagu ini serupa dengan tangga lagu Billboard.

Nunun Nurbaeti Belum Berencana Pulang ke Indonesia

Nunun Nurbaeti belum berencana pulang ke Indonesia. Nunun yang namanya kerap disebut-sebut terkait kasus dugaan suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI Miranda S Goeltom pada 2004 lalu, masih dalam keadaan sakit dan dirawat di Singapura.

"Itu urusan saya, saya ingin kesehatan dan perawatan ibu dengan baik," kata suami Nunun, Adang Daradjatun di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/2/2011).

Sakitnya Nunun pun sudah disampaikan ke KPK. Adang menambahkan, ada surat keterangan dokter yang sudah diperiksa KPK dan dinyatakan kalau Nunun sakit.

"Kalau ditanya ibu sakit atau tidak, saya tidak mau menjawab karena ada dokter ahli," tambahnya.

Namun, Adang juga tidak menjawab tegas saat ditanya perihal tudingan politisi Golkar Fahmi Idris kalau istrinya juga pergi ke Bangkok, Thailand.

"Tidak ada ketentuan berobat harus di sana atau di sini. Saya sebagai suami Ibu Nunun berhak mencari tempat berobat yang terbaik," imbuhnya.

Adang juga enggan berpolemik, ketika ditanya kesiapan istrinya untuk menjadi saksi di persidangan terkait 25 politisi yang ditahan KPK terkait kasus Miranda itu.

"Saat 4 terhukum disidang saja, istri saya tidak hadir tidak apa-apa. Kenapa dikaitkan lagi? Kita berbicara hukum, tolong dibuktikan," tutupnya.

Nunun Nurbaeti adalah orang yang disinyalir sebagai penyebar cek pelawat terhadap sejumlah anggota DPR periode 1999-2004. Dalam persidangan, sejumlah terdakwa juga menyebut dugaan keterlibatan Nunun. Namun sampai saat ini, dia tak juga dapat dihadirkan ke hadapan penyidik KPK dengan alasan penyakit lupa akut.

Karena melayangkan izin sakit tiap kali absen menjalani pemeriksaan, KPK selalu dapat memaklumi absennya Nunun, meski keberadaanya juga belum dapat diketahui secara pasti.

AS Kerahkan Kapal Perang dan Tentara ke Mesir

Mesir terus bergolak. Di tengah revolusi yang melanda negeri itu, Amerika Serikat (AS) mengerahkan kapal-kapal perangnya termasuk sebuah kapal perang dengan 800 tentara dan aset-aset militer lainnya ke Mesir.

Menurut pejabat-pejabat di Washington, seperti dilansir media Press TV, Senin (7/4/2011), langkah itu sebagai persiapan kalau-kalau terjadi evakuasi besar-besaran warga AS dari Mesir.

Beredar rumor bahwa AS tengah melakukan intervensi militer di Kairo dengan mengerahkan kapal-kapal perang tersebut. Namun hal itu dibantah Pentagon. Ditegaskan Pentagon, pengerahan kapal-kapal perang tersebut terutama untuk evakuasi warga AS jika situasi di Mesir terus memburuk.

Langkah ini diambil AS setelah bulan lalu diberitakan bahwa resimen aviasi AS telah digerakkan untuk ditempatkan ke Semenanjung Sinai di Mesir guna mendukung pasukan multinasional yang mengawasi perjanjian damai Mesir-Israel.

Aksi demo telah melanda Mesir sejak bulan Januari lalu. Para demonstran menuntut Presiden Mesir Hosni Mubarak mundur. Namun pemimpin yang telah berkuasa selama 30 tahun itu menolak untuk mundur saat ini sesuai desakan para demonstran. Mubarak telah menegaskan dirinya baru akan mundur setelah pemilihan presiden yang rencananya akan digelar pada September mendatang.

Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sejauh ini setidaknya 300 orang telah tewas dan ribuan lainnya luka-luka selama berlangsungnya aksi demonstrasi antipemerintah di Mesir.