Selasa, 14 Desember 2010

Kedatangan SBY di Surabaya Disambut Unjuk Rasa

Surabaya - Sebelum kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan berkantor selama 3 hari di Gedung Negara Grahadi, rencananya akan disambut unjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat.

Informasi yang dihimpun, unjuk rasa akan digelar oleh Aliansi BEM Suramadu, Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Kontras Jatim, Forsam Fakultas Hukum (FH) Unair Surabaya dan IKOHI.

Massa rencananya membawa isu kasus-kasus besar yang belum terselesaikan seperti pajak Gayus, Bank Century dan kemiskinan. Selain itu unjuk rasa dari Kontras Jatim akan mengusung isu banyaknya aktivis mahasiswa yang hilang dan tidak terungkap saat ini.

"Sampai saat ini kita tidak mengeluarkan izin untuk unjuk rasa. Kalau pun ada ada, itu unjuk rasa yang tidak berizin," kata salah satu petugas piket intelkam Polrestabes Surabaya yang enggan menyebut nama kepada detiksurabaya.com, Senin (13/12/2010).

Menurutnya, hari ini yang akan melakukan unjuk rasa Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Partai Rakyat Demokrat (PRD) dan UPC dengan massa 200 orang yang saat ini sudah berkumpul di depan Hotel Cendana.

Rencananya, SBY akan berkantor di Surabaya dan menginap di gedung Grahadi selama 3 hari. Aktivitas selama di Surabaya, SBY akan memberikan kuliah umum di Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) pada Rabu (14/12/2010) dan siangnya akan membahas Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk TKI bersama perwakilan bank seluruh Indonesia di Gedung Grahadi.



DETIK SURABAYA

Massa Raskin Bubar Setelah Orasi 100 Meter dari Grahadi

Surabaya - Setelah puas berorasi di tikungan Hotel Natour Simpang atau 100 meter dari Grahadi, massa Rakyat Miskin (Raskin) membubarkan diri. Mereka tak diperbolehkan mendekati Gedung Grahadi, tempat SBY akan menginap.

"Kami sudah menyampaikan aspirasi. Semoga SBY mendengarnya," kata Korlap Aksi Agustinus, Senin (13/12/2010).

Dalam orasinya, SBY dinilai gagal dalam memimpin pemerintahannya. Khususnya program pengentasan kemiskinan yang diklaim sebagai program pro rakyat. Utang luar negeri yang dijadikan dana untuk pengentasan kemiskinan sebesar Rp 95,1 triliun ternyata sia-sia.

Berbagai program tidak berjalan, tapi SBY mengklaim jika angka kemiskinan menurun hingga 13 persen. Padahal kenyataannya, SBY belum mampu menyelesaikan dan mengubah kondisi hidup yang lebih sejahtera, aman dan stabil.

"Pemerintahan SBY telah gagal mengentaskan kemiskinan," tambah Agustinus.

Setelah massa membubarkan diri sekitar pukul 11.40 WIB, Jalan Basuki Rahmat yang menuju ke Jalan Gubernur Suryo dibuka kembali. Massa membubarkan diri dengan diangkut beberapa angkutan kota (Angkot). Selain itu barikade polisi sudah dibubarkan, meski masih terlihat ada penjagaan di sekitar Gedung Negara Grahadi. 

DETIK SURABAYA

Sby, di Surabaya ......

Surabaya - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di Surabaya. Pusat pemerintahan pun sementara berpindah ke ibukota provinsi di timur Pulau Jawa ini. Kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini pun mendapat pengamanan ketat. 

Jelang kedatangan rombongan atau 15 menit sebelum SBY tiba di Gedung Grahadi, akses menuju ke Jalan Gubernur Suryo dari arah Jalan Basuki Rahmat ditutup sementara. Pengendara roda dua dan empat dialihkan ke Jalan Embong Malang. 

Meski hanya sementara, tapi imbasnya beberapa ruas jalan seperti Jalan Praban, Jalan Genteng Kali, Jalan Tunjungan pun menjadi padat akibat penutupan jalur yang menuju ke Gedung Negara Grahadi.

Pantauan detiksurabaya.com, mobil yang membawa Presiden SBY berada di urutan ketiga setelah dua  mobil pengawal presiden. Di belakang mobil SBY adalah mobil rombongan lainnya. SBY masuk ke Gedung Grahadi tepat pukul 18.10 WIB, Senin (13/12/2010).

Meski SBY sudah masuk ke Grahadi, petugas kepolisian yang melakukan penjagaan di luar gedung meminta para pengendara untuk memperlambat laju mobil atau motornya. Sepanjang perjalanan dari Bandara Juanda ke Gedung Grahadi, terlihat kalau kaca yang membawa SBY terbuka. SBY sepertinya sengaja membuka jendela mobil agar bisa menyapa warga Surabaya. 

Kapolsek Genteng, AKP Fadli mengatakan penutupan jalan hanya dilakukan 5 menit sebelum rombongan melintas. "Tidak ada penutupan jalan. Paling hanya 5 menit, hanya sebentar. Begitu Pak Presiden masuk jalan akan dibuka lagi," kata Fadli.




DETIK SURABAYA