Kamis, 27 Januari 2011

Menkum Panggil Dirjen Pemasyarakatan Terkait Ayin

Hari ini Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar memanggil Dirjen Permasyarakatan (PAS) Untung Sugiono. Pertemuan diduga untuk membahas pembebasan bersyarat (PB) Artalyta Suryani.

"Dirjen PAS dipanggil ke Kuningan siang ini, ya kemungkinan terkait itu (pembebasan bersyarat Ayin)," ujar Kepala Humas Ditjen Pas Akbar Hadi Prabowo saat dihubungi detikcom, Kamis (17/1/2011) siang.

Sampai berita ini diturunkan, Untung belum juga tampak di Kemenkum HAM, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pembebasan bersyarat Ayin memang tengah menjadi pembicaraan hangat dalam beberapa hari terakhir. Terpidana penyuapan kepada Jaksa Urip Tri Gunawan tersebut akan diberi pembebasan bersyarat yang sedianya jatuh pada hari ini.

Namun surat keputusan (SK) tentang pembebasan bersyarat bagi Ayin hingga kini belum dikeluarkan oleh Dirjen Pemasyarakatan. Pembebasan Ayin pun ditunda dalam 1-2 hari mendatang, menunggu SK terbit.

"Yang jelas besok belum kita keluarkan (SK), jadi dia (Ayin) belum bebas," ujar Dirjen PAS Untung Sugiyono kepada wartawan usai Raker dengan Komisi III DPR soal Imigrasi dan Lapas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/1/2011).

"SK keluar dalam 1-2 hari ke depan," lanjut Untung.

Menurut Untung pemberian pembebasan bersyarat kepada Ayin telah sesuai dengan prosedur yang ada. Ayin pun dinilai baik saat dibina di Lapas Khusus Wanita di Tangerang. Warga sekitar tempat tinggal Ayin pun tidak keberatan bila penyuap jaksa Urip Tri Gunawan ini akan segera kembali di tengah-tengah mereka.

"Di samping itu masyarakat di tempat tinggal Ayin juga tidak kebeberatan dengan pembebasan bersyarat itu. Ketua RT dan RW dilingkungan Ayin tidak keberatan," imbuh Untung.

RI Butuh Pemimpin yang Berani Perangi Korupsi, Jangan Implisit Saja

Indonesia sudah dipenuhi oleh orang-orang yang hanya memperkaya diri sendiri. Korupsi menjadi fenomena luar biasa. Negeri ini membutuhkan pemimpin yang berani memerangi korupsi dengan jelas dan lugas.

"Kita butuh pemimpin yang berani memerangi korupsi dengan jelas dan lugas. Tidak bisa hanya implisit saja," kata Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan.

Pernyataan ini disampaikan Anies dalam acara Deklarasi Gerakan Rakyat Anti Mafia Hukum (Geram Hukum) di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2011).

Tokoh yang hadir dalam kegiatan itu antara lain Teten Masduki, Goenawan Mohammad, Wimar Witoelar, Komarudin Hidayat, Anis Baswedan, dan Todung Mulya Lubis. Deklarasi dibacakan oleh Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM Zaenal Arifin Mochtar.

Anies menyatakan, KPK dengan segala kelebihan dan kekurangan butuh dukungan tanpa syarat. Demikian pula dengan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum dengan segala macam problemnya juga perlu didukung tanpa syarat.

"Tanpa ada ketegasan dalam memerangi korupsi. Ini akan sangat panjang. Saya memang bukan ahli hukum. Tetapi, dengan mudah kita lihat fenomena memerangi korupsi memperhatikan faktor kekayaan, partai, kekuatan dan kekuasaan di luar hukum itu sendiri," papar eks anggota Tim 8 ini.

Menurut dia, sudah saatnya penegakan hukum seperti Dewi Keadilan yang matanya tertutup yang tidak memperhatikan warna partai, kekayaan dalam prosesnya.

Pray 4 Sausan ...


Pray4Sausan, Mari Lakukan Langkah Kecil tuk Ringankan Bebannya

20-01-2011

Status 26 Januari 2011:

112 tweet dari total target 200 tweet
271 Facebook share dari total target 500
19 komentar berisi do’a dari total target 50 komentar berisi do’a

Tahukah kita tentang Retinoblastoma? Retinoblastoma adalah salah satu penyakit kanker primer pada mata yang paling sering dijumpai pada balita. Penyakit ini tidak hanya dapat mengakibatkan kebutaan, melainkan juga kematian.
Penyakit kanker ganas itulah yang kini diderita ananda Sausan Khairunnisa Zalfa (4 tahun).
Berdasarkan informasi per 4 Januari 2011, Retinoblastoma yang diidap Sausan telah berkembang menjadi Retinoblastoma Metatesis (kanker mata yg sudah menyebar). Kanker ini sekarang sudah menutupi hampir seluruh wajahnya. Ananda Sausan kini dirawat di ruang One Day Care RSCM Jakarta.
Anda mungkin telah mendengar berita ini dari TVOne atau milis yang lain, bersamaan dengan itu PernikMuslim mengetuk kepedulian kita melalui .
Seuntai doa, bantuan dana, maupun kesediaan untuk menyebarluaskan informasi ini adalah bentuk perhatian yang bisa kita berikan.
Tahukah anda bahwa sedikit dari kita mampu meringankan beban sesama?Kepedulian kita akan sangat berarti bagi ananda Sausan dan keluarganya.

Golkar: Demokrat Partai Penakut

 Partai Golkar membantah dugaan akan membidik Satgas Antimafia Hukum melalui pansus hak angket pajak. Golkar bahkan menuding balik Partai Demokrat sebagai parpol penakut karena menarik dukungan pembentukan angket pajak di DPR.

"Tidak ada kaitannya dengan Satgas. Kita bicara Mafia Pajak. Bukan mafia hukum. Satgas itu urusan kecil," ujar politisi Golkar Bambang Soesatyo kepada okezone, Kamis (27/1/2011).

Inisiator pembentukan pansus hak angket ini menduga keputusan Fraksi Demokrat menarik dukungan disebabkan kekhawatiran terungkapnya mafia di lingkungan Istana.

"Saya menduga justru sekarang mereka baru menyadari bahwa mafia pajak sesungguhnya ada di sekitar mereka. Ada indikasi dengan pencabutan itu untuk mengaburkan terbongkarnya mafia pajak yang sesungguhnya," sambungnya.

Sebelumnya, anggota Fraksi Demokrat Sutjipto menjelaskan, pencabutan dukungan hak angket dilatari kekhawatiran akan adanya permainan politik untuk menggolkan kepentingan tertentu.

"Fraksi Demokrat tidak setuju Hak Angket karena khawatir disalahgunakan. Fraksi khawatir melebar dan terjadi kegaduhan politik," kata Sutjipto yang juga inisiator hak angket pajak.

Sementara itu, pengamat politik Gun Gun Heryanto berpendapat, Golkar akan memnfaatkan pansus angket pajak untuk membidik Satgas. Pasalnya Satgas telah dimusuhi Golkar seiring perkara Gayus Halomoan Tambunan yang menyinggung perusahaan grup Bakrie.

"Jika dilihat dari konstelasinya, memang Golkar menjadi penabuh genderang perang. Supaya yang lain ikut iramanya. Targetnya jelas menggusur satgas secara politis," ujar Gun Gun saat dikonfirmasi terpisah.

SEPULUH keanehan di Balik Crop Circle Sleman

Kisah seputar Crop Circles (CC) masih berlanjut dengan pro kontra, dan semua tentu ada jawaban yang juga berupa pro-kontra:

1. Ada penduduk sekitar yang memberi kesaksian mendengar suara gemuruh. Coba simak logika saya ini: Mengapa kesaksian suara tersebut hanya oleh satu dua orang?

Ingat bahwa kejadian pada area sawah di perkampungan yang terbilang tidak sepi penduduk. Jadi bila ada suara gemuruh di lokasi pasti akan banyak yang mendengarnya, bukan hanya satu dua orang.

Apalagi ini terjadi di malam hari yang logikanya pasti sangat hening, suara motor di kejauhan saja bisa terdengar apalagi gemuruh UFO dengan diameter sebesar itu.

2. Ada yang mengakui melihat CC tersebut setelah angin puting beliung, tapi analisa telematika pada gambar seputar CC tidak ada ciri yang mencerminkan bekas angin puting beliung.

3. Apabila CC dilakukan oleh Alien dan ternyata tidak pernah mendarat (berdasarkan teori 1 dan 2 di atas) berarti satu-satunya kemungkinan (kalau ini dianggap dilakukan oleh Alien) adalah pencitraan gambar terhadap padi tersebut dilakukan dari jauh di atas sana (via laser dan sejenis). Tetapi itu hanya mungkin bila tanaman yang rubuh atau tanah di bawahnya gosong atau setidaknya ada sedikit kehangusan.

Ternyata atas bukti lapangan (oleh rekan saya yang ada di sana, dia kabari saya via Facebook) tidak ada perbedaan suhu antara tanaman yang rubuh dengan yang berdiri.

4. Bukti secara Telematika lainnya, dari berbagai tayangan video dan gambar jelas terlihat rubuhnya tanaman tersebut secara tertekuk ke satu arah. Bukan tertekan dari atas, padahal selayaknya kalau terinjak benda dari arah atas pasti rubuh tidak beraturan dan patah-patah.

5. Dari bukti video-video di YouTube yang saya sharing kemarin jelas terlihat begitu mudah membuat CC, perangkatnya pun sangat amat sederhana (bilah kayu, tali, tiang pancang dan meteran panjang, tidak lebih dari 4 alat itu sudah cukup).

CC buatan manusia dengan alat sederhana ini gampang dicirikan yaitu hasilnya yang tidak jauh dari:

a. Unsur lingkaran (mudah dibuat seperti membuat lingkaran pakai Jangka)

b. Unsur garis (lebih mudah lagi karena cukup merentang tali lalu menginjak padi sejajar tali)

c. Unsur segitiga (masih mudah, toh garis adalah bagian dari segitiga bukan?)

d. Unsur busur (mudah juga, toh itu bagian dari lingkaran bukan?)

6. Dalam hal bentuknya, CC di Sleman konon suatu bentuk Muladhara Chakra, bila itu benar, kalau kita perhatikan ciri Muladhara Chakra ternyata semua terdiri dari bentuk yang saya utarakan pada butir 4, dengan demikian menggunakan cara dan alat di atas mudah membuatnya bukan?

7.  Ada yang menyanggah analisa saya --thanks for that, katanya untuk membuat gambar di tengah sawah bagaimana pelaku masuk ke tengah tanpa merusak sawahnya? Jawaban saya: Coba perhatikan dengan seksama gambar tersebut, antara satu obyek dengan yang lain pasti ada pematang yang menyambungnya bukan?

Saat tidak ingin merusak areal maka Pelaku mungkin saja berpindah tempat melalui pematang tersebut (itu yang dilakukan pada contoh video yang sudah saya berikan sebelum ini). Lagi pula bila kita melangkah bukan dengan cara menginjak padi maka padi-padi itu tidak akan patah.

8. Beberapa pihak berlogika bila benar oleh manusia, bagaimana membuat CC hanya dalam satu malam dan di malam hari?  Teorinya seperti berikut:

a. Dengan bentuk yang sederhana, tentu mudah apabila dilakukan oleh sekitar minimal 4 orang.

b. Ingat bahwa desa sangat sedikit penerang, itu justru sangat menguntungkan dalam pekerjaan ini karena dengan gelap malam di tempat terbuka maka dalam beberapa menit saja mata kita sudah bisa menyesuaikan dengan gelapnya malam sehingga bisa melihat dalam gelap dan tanpa senter. Saya tahu ini saat latihan pramuka waktu muda dulu.

c. Komunikasi antar pelaku bisa pakai handy talky atau ponsel bukan?

d. Yang terpenting dalam menggambar dengan pola tersebut adalah kita dapat menentukan lokasi secara matematis.

e. Gambar tersebut hanya 1 dimensi jadi tidak perlu repot melakukannya bukan? Tidak perlu melukis. Hanya menginjak sudah lebih dari cukup.

f. Tentu perlu adanya koordinasi, setidaknya latihan kecil atau briefing untuk kegiatan tersebut.

9. Satu yang dianggap menarik di Sleman adalah kemampuan membentuk gambar sedemikian.  Tapi tanpa mengecilkan arti para seniman yang telah melakukannya di Sleman ini saya telah melakukan pencarian di internet dan menemukan seni yang lebih mempesona, yaitu petani Jepang bisa membuat lukisan pada hamparan padi dengan ukuran yang berkali lipat luas yang di Sleman.

Selain itu dibuat empat warna (hijau, kuning, putih dan coklat), semua itu bukan di cat tapi memang jenis tanaman tersebut pada dasarnya memiliki 4 warna. Hebatnya gambar tersebut tidak dengan unsur bentukan dasar, melainkan benar-benar bagai lukisan profesional.

Forum Malaysia Klaim Sumatera milik MALAYSIA

Sebuah forum Malaysia memposting salah satu tulisan yang menyebutkan kalau Pulau Sumatera seharusnya milik Malaysia. Dalam postingannya disebutkan, berdasarkan sejarah zaman Belanda, pulau Indonesia itu seharusnya menjadi bagian dari negara Malaysia.

"Kerajaan Johor berjaya mengembangkan ekonominya dan menjadi kuasa politik terpenting sesuai dengan lokasinya di laluan perdagangan timur-barat. Di zaman kegemilangan Johor, negeri ini pernah menjadi sebuah empayar besar yang mana kekuasaannya mewarisi sebahagian jajahan takluk Melaka. Empayar Johor termasuklah sampai ke Terengganu di semenanjung, kepulauan Riau-Lingga dan sebahagian pantai timur Sumatera," tulis postingan tersebut, yang okezone kutip, Kamis (27/1/2011).

Postingan yang ditulis oleh akun Mohd Am tersebut, membeberkan sejarah mengenai kerajaan Johor, yang sekarang menjadi nama salah satu kota di Malaysia, sebagai kerajaan besar yang kekuasaanya mulai dari Sungai Muar, Singapura, hingga Ke Kepulauan Riau, dan sebagian pantai Timur Sumatera.

"Berdasarkan fakta historik ini adalah jelas bahwa Riau-Lingga dan sebahagian besar Sumatera itu adalah Jajahan Johor.. iaitu Malaysia sekarang..," klaimnya.

Menilik dari sejarah itu pula, daerah sebagian Sumatera dan Kepulauan Riau seharusnya menjadi milik Malaysia. Namun pada saat perjanjian antara Inggris dan Belanda, dua negara yang pernah menjajah Indonesia dan Malaysia justru menghilangkan batasan kawasan tersebut.

"Jadi sumatera itu harus balik kepada asalnya iaitu termasuk dalam provinsi Johor Malaysia, tetapi penjanjian inggeris-belanda telah memecahkan kawasan jajahan Johor iaitu Riau-Lingga dan sebahagian besar Sumatera." tutup postingan tersebut.

Berdasarkan pantauan okezone, postingan yang berjudul 'Sumatra itu milik Malaysia' dipostingan oleh akun bernama Mohd Am, yang tertulis berasal dari kawasan Kuching pada tanggal 12 Desember 2010. Hingga saat ini, yang membaca tulisan ini sudah dikomentari hingga 11,222.

Puan: Nilai Pembagian Buku SBY di Sekolah Upaya Pencitraan

Pembagian buku tentang sosok, kiprah dan pemikiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sejumlah SMP di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menuai kritik dari kubu oposisi. Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, menilai pembagian buku itu sebagai upaya pencitraan.

"Hari ini seharusnya tidak ada lagi yang harus dicitrakan untuk kepentingan sesaat," kata Puan.

Hal itu dia sampaikan saat melantik pengurus departemen bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Keagamaan DPP PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (27/1/2011).

Menurut Puan, seharusnya pemerintah memikirkan bagaimana program-programnya bekerja untuk kepentingan rakyat, ketimbang membagikan buku. Terlebih, kata dia, biaya pengadaan buku menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah daerah setempat.

"Mengapa sibuk membagikan buku, sementara harga cabe membumbung tinggi tidak dicari jalan keluarnya," kata putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini.

Puan menilai, konten dari 10 seri buku tentang SBY yang dibagikan itu juga sangat berat untuk anak SMP, dan bahkan mengandung unsur politis. Ia menduga hal itu berkaitan dengan kepentingan di Pemilu 2014.

"Anak SMP sekarang pada tahun 2014 adalah pemilih pemula yang akan memilih apa yang hari ini dicitrakan," kata dia.

"Jangan pakai uang rayat untuk kemenangan politis di 2014," tegasnya.

Sebelumnya, sepuluh seri buku tentang sosok, kiprah dan pemikiran SBY ditemukan beredar di sejumlah SMP di Kabupaten Tegal, Jateng. Buku-buku tersebut adalah Jendela Hati, Jalan Panjang Menuju Istana, Adil Tanpa Pandang Bulu, Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan, Menata Kembali Kehidupan Bangsa, Peduli Kemiskinan, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil, Diplomasi Damai, Berbakti untuk Bumi, dan Merangkai Kata Menguntai Nada. Buku-buku itu diterbitkan oleh PT Remaja Rosdakarya, Bandung, Jawa Barat.

Diplomasi Lemah, Penyebab RI Dilecehkan Malaysia

 Malaysia kembali mengklaim pulau Sumatera sebagai miliknya. Ulah negeri jiran tersebut  bukanlah yang pertama dilakukan Malaysia.

Sejumlah kebudayaan Indonesia sering diklaim milik mereka, sebut saja Tari Pendet dan reog Ponorogo yang sempat membuat ketegangan antara pemerintah Malaysia dan Indonesia. Belum lagi ingatan pada lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia. Apa latar belakang mereka begitu sering mengklaim segala sesuatu milik Indonesia?

Sejarawan Anhar Gonggong mengungkapkan pelecehan-pelecehan yang dilakukan Malaysia membuktikan bahwa Indonesia semakin lemah, baik dari sisi diplomasi pemimpin maupun kekuatan angkatan bersenjata.  "Lihat saja bagaimana kekuatan Angkatan bersenjata Indonesia, bisa dikatakan Indonesia adalah negara yang paling lemah angkatan bersenjatanya di Asia Tenggara," kata Anhar Gonggong saat dihubungi okezone, Kamis (27/1/2011).

Anhar memaparkan, untuk skuadron Udara, Indonesia masih tertinggal oleh Malaysia dan bahkan oleh negara kecil seperti Singapura. "Malaysia akan terus menerus melecehkan Indonesia, ditambah lagi diplomasi Indonesia yang lemah maka akan terus dipermainkan, lihat saja lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan, " kata Anhar.

Dikatakan Anhar, klaim-klaim yang sering dilakukan Malaysia hanyalah untuk memancing kemarahan masyarakat Indonesia. "Bisa saja masyarakat Indonesia terpancing, marah dan kembali dipermainkan dengan demikian mereka akan dengan mudah untuk mengambil wilayah-wilayah Indonesia termasuk Ambalat," tandas Anhar.

Ulah Forum Malaysia Itu Bukan yang Pertama

Postingan yang berjudul 'Sumatra itu milik Malaysia' di salah satu forum Malaysia tersebut, ternyata bukanlah kasus yang pertama. Setidaknya beberapa di forum tersebut sempat memuat postingan yang membuat 'panas' antara kedua negara.

Dari penelusuran okezone, Kamis (27/1/2011), beberapa postingan di forum Malaysia tersebut banyak yang memuat tentang klaim kebudayaan Indonesia atau bahkan tak jarang yang menghina Indonesia secara kasar.

Dua tahun yang lalu, tepatnya Agustus tahun 2009, Forum Malaysia tersebut pernah memuat postingan mengenai plesetan lagu Indonesia Raya. Kontroversi tersebut juga memicu banyak kecaman dari anggota forum yang berasal dari Indonesia.

Yang terbaru tentu saja postingan yang berjudul 'Sumatra itu milik Malaysia' diposting oleh akun bernama Mohd Am, yang tertulis berasal dari wilayah Kuching, Malaysia, pada tanggal 12 Desember 2010. Hingga saat ini jumlah komentar yang masuk telah mencapai 11,222 lebih.

Postingan yang ditulis oleh akun Mohd Am tersebut, membeberkan sejarah mengenai kerajaan Johor, yang sekarang menjadi nama salah satu kota di Malaysia, sebagai kerajaan besar yang kekuasaanya mulai dari Sungai Muar, Singapura, hingga Ke Kepulauan Riau, dan sebagian pantai Timur Sumatera.

"Berdasarkan fakta historik ini adalah jelas bahwa Riau-Lingga dan sebahagian besar Sumatera itu adalah Jajahan Johor.. iaitu Malaysia sekarang..," klaimnya.

Menilik dari sejarah itu pula, daerah sebagian Sumatera dan Kepulauan Riau seharusnya menjadi milik Malaysia. Namun pada saat perjanjian antara Inggris dan Belanda, dua negara yang pernah menjajah Indonesia.

Ribuan Komentar Sanggah Klaim Malaysia Atas Sumatera

Postingan di Forum Malaysia yang mengklaim kalau Sumantera seharusnya milik Malaysia, diberondong dengan ribuan komentar. Kebanyakan yang berkomentar justru orang Indonesia yang tidak terima dengan klaim tersebut.

Berdasarkan pantauan okezone, postingan yang berjudul 'Sumatra itu milik Malaysia' diposting oleh akun bernama Mohd Am, yang tertulis berasal dari wilayah Kuching, Malaysia, pada tanggal 12 Desember 2010. Hingga saat ini jumlah komentar yang masuk telah mencapai 11,222 lebih.

Dari beberapa halaman komentar yang disambangi, komentar asal Indonesia cukup mendominasi dalam postingan tersebut. Bahkan dalam satu halaman penuh bisa dikomentari oleh akun yang berasal dari Indonesia. Komentar yang disampaikan pun beragam.

"Fakta historik lo bilang? lo tau gak kalau seluruh Malaysia itu adalah milik Indonesia. kenapa? karena Malaysia adalah jajahannya Sriwijaya dan Majapahit, seharusnya Malaysia adalah milik Indonesia..
jadi seluruh daerah Malaysia adalah milik Indonesia Raya," sanggah salah komentar di postingan tersebut.

"Kami orang sumatera udah merdeka, kami tlah merdeka bersama NKRI pada 17 agustus 1945, kami sangat aman, tentram, damai dan rukun dalam hidup kami bersama NKRI. Di sini banyak suku suku, namun kami tidak pernah terpecah belah bahkan kami akur dan hidup rukun, kami saling bertoleransi karena kami tahu bahwa perbedaan adalah suatu kekayaan bagi kami..," tulis komentar yang lain.

Hingga saat ini, postingan di forum tersebut terus dibanjiri oleh komentar kendati dipublikasikan sekira satu bulan yang lalu. Penulis postingan ini pun terlihat cukup aktif membalas tulisan yang dibuat.

Postingan yang ditulis oleh akun Mohd Am tersebut, membeberkan sejarah mengenai kerajaan Johor, yang sekarang menjadi nama salah satu kota di Malaysia, sebagai kerajaan besar yang kekuasaanya mulai dari Sungai Muar, Singapura, hingga Ke Kepulauan Riau, dan sebagian pantai Timur Sumatera.

"Berdasarkan fakta historik ini adalah jelas bahwa Riau-Lingga dan sebahagian besar Sumatera itu adalah Jajahan Johor.. iaitu Malaysia sekarang..," klaimnya.

Menilik dari sejarah itu pula, daerah sebagian Sumatera dan Kepulauan Riau seharusnya menjadi milik Malaysia. Namun pada saat perjanjian antara Inggris dan Belanda, dua negara yang pernah menjajah Indonesia dan Malaysia justru menghilangkan batasan kawasan tersebut.

"Jadi sumatera itu harus balik kepada asalnya iaitu termasuk dalam provinsi Johor Malaysia, tetapi penjanjian inggeris-belanda telah memecahkan kawasan jajahan Johor iaitu Riau-Lingga dan sebahagian besar Sumatera." tutup postingan tersebut.

Kemana Indonesia yang "gagah"?


Tak henti-hentinya Malaysia melakukan klaim-klaim atas kekayaan kebudayaan Indonesia dan juga pulau-pulau di Indonesia. Belum lagi persoalan kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia di Malaysia tak kunjung usai.

Baru-baru ini seorang warga Malaysia di forum internasional yang khusus membahas Malaysia kembali mengklaim bahwa Sumatera adalah bagian dari Malaysia. Indonesia seolah terus dipermainkan oleh negera bekas jajahan Inggris itu.

Sejarawan Anhar Gonggong mengatakan bahwa Indonesia semakin lemah sebagai negara, berbeda dengan masa lalu. "Dalam sebuah diskusi, Sayidiman Suryohadiprojo (tokoh pemikir Militer-red) pernah mengatakan, kita diundang saat pembentukan ASEAN karena alasan bahwa Indonesia dianggap sebagai negara yang kuat, tapi sekarang tidak," kata Anhar Gonggong kepada okezone, Kamis (27/1/2011).

Anhar mengatakan, diplomasi Indonesia di kancah internasional tak terlalu kuat. "Jangankan Malaysia, Singapura yang wilayah negaranya kecil pun sudah melecehkan negara ini. Lihat bagaimana menteri luar negeri kita," kata Anhar.

Bila Indonesia, tak mampu keluar dari persoalan bangsa, maka pelecehan seperti klaim-klaim budaya akan terus terjadi di masa mendatang. (Ugo)(lsi)

Malaysia kembali "mengklaim" Pulau Sumatera sebagai miliknya

 Malaysia kembali mengklaim Pulau Sumatera sebagai miliknya. Negeri Jiran tersebut mengklaim berdasarkan latar belakang historis menurut sudut pandang mereka sendiri.

Postingan seorang warga asal Kuching Malaysia, bernama Mohd Am, Sejarah Johor modern bermula seawal abad ke-16 setelah pembukaan sebuah negeri baru oleh Sultan Johor, anak kepada Sultan Mahmud Shah, sultan terakhir kerajaan Melayu Melaka yang melarikan diri dari serangan Portugis.

Kerajaan Johor berjaya mengembangkan ekonominya dan menjadi kuasa politik terpenting sesuai dengan lokasinya di laluan perdagangan timur-barat. Di zaman kegemilangan Johor, negeri ini pernah menjadi sebuah empayar (kerajaan) besar yang mana kekuasaannya mewarisi sebahagian jajahan takluk Melaka. wilayah Johor sampai ke Terengganu di semenanjung, kepulauan Riau-Lingga dan sebahagian pantai timur Sumatera. Berdasarkan fakta historik ini Malaysia menyatakan bahwa Riau-Lingga dan sebagian besar Sumatera itu adalah Jajahan Johor,yaitu Malaysia sekarang.

Namun hal itu dibantah keras oleh sejarawan Indonesia, Anhar Gonggong. "Bohong itu semua, justru Malaysia milik Indonesia," kata Anhar saat dihubungi okezone, Kamis (27/1/2011).

Dikatakan Anhar, tak ada satupun klaim Malaysia yang bisa dibenarkan oleh Malaysia, termasuk Klaim pulau Sumatera. "Kalau berbicara bahwa kerajaan Johor menguasai Riau-Lingga dan Sumatera, justru itu terbalik, perlu diketahui Aceh itu menguasai Malaysia, Sultan Aceh itu menikahi salah satu putri kerajaan Johor," kata Anhar.

Ditegaskannya, Malaysia hanya ingin melecehkan Indonesia dengan klaim-klaim mereka. "Tak ada yang benar itu, ini bisa jadi hanya pancingan agar masyarakat marah, tak perlu ditanggapi," kata Anhar.

Nyanyian Cirus Bisa Seret "Istana"

Jaksa Cirus Sinaga kini ditetapkan sebagai tersangka bocornya dokumen rencana penuntutan (Rentut) Gayus Tambunan. Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengungkap status Cirus saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/1/2011) malam.

Sebelumnya, kasus Cirus, nyaris jalan di tempat. Meski satu tahun di tangan, polisi tidak kunjung memeriksa Cirus. Kapolri menetapkan status Cirus setelah muncul banyak tekanan. Tekanan muncul setelah Gayus tambunan melontarkan pernyataan mengagetkan.

Gayus, usai vonis Rabu (19/1/2011), menyatakan proses hukum Cirus berlarut-larut karena Cirus mempunyai kartu truf dalam kasus Antasari Azhar. Cirus diduga mengetahui skenario pemenjaraan mantan Ketua KPK itu. Cirus yang juga jaksa peneliti kasus Gayus memang menjadi ketua tim jaksa kasus Antasari Azhar.

Sebagai ketua tim jaksa Antasari Azhar, tentu Cirus tahu betul skenario pemenjaraan Antasari. Karena ia sebagai jaksa dan penyidik polisi lah yang menyiapkan skenario. Soal skenario kasus Antasari memang sudah lama menjadi rahasia umum. Skenario itu misalnya sudah diungkapkan mantan Kapolres Jakarta Selatan Wiliardi.

Dalam sidangnya, Wiliardi menyatakan, penyidikan kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, diskenariokan untuk menjebak Antasari Azhar sebagai dalang pembunuhan. Wiliardi mengungkap ada persengkokolan di antara penyidik dan jaksa penuntut.

Polisi dan jaksa tentu tidak mau skenario yang dibuat bersama Cirus terungkap. Masalahnya bukan hanya pejabat tinggi Mabes Polri dan Kejaksaan Agung yang akan terkuak keterlibatannya, tetapi juga bisa menyeret-nyeret istana. Sebab, banyak orang percaya skenario untuk memenjarakan Antasari sebetulnya tidak lepas dari keinginan istana.

Inilah masalah besar, seperti pernah disinggung oleh Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) sebagaimana diungkap oleh Ketua Komisi III DPR Benny Kaharman. Katanya, pengungkapan kasus Gayus akan menimbulkan instabilitas politik.

Pada tahap awal, instabilitas politik itu akan mengguncang Mabes Polri dan Kejaksaan Agung, sebab sejumlah petinggi di kedua institusi itu pasti terseret masuk bui, jika Cirus Sinaga membuka pembagian dana dari simpanan Gayus. Dalam hal ini bisa disimak kembali keterangan Susno Duadji.

Tahap berikutnya, jika Cirus Sinaga dan para pejabat Mabes Polri dan Kejaksaan Agung merasa dirinya dikorbankan, maka mereka bisa membeberkan skenario di balik prestasi pemenjaraan Antasari. Jika itu terjadi, guncangan politik besar tidak terhindarkan, karena hal ini menyangkut pembuktian hukum dan politik, soal benar tidaknya istana terlibat dalam pemenjaraan Antasari.

Dari sini bisa dipahami, mengapa istana tampak ragu-ragu dalam mendesak aparat di bawahnya untuk segera menuntaskan kasus Gayus.

DPR Desak Menkum HAM Kaji Ulang Pembebasan Ayin

 Menkum HAM diminta kaji ulang pembebasan narapidana kasus suap, Artalyta Suryani alias Ayin. Menkum HAM tidak boleh mengambil keputusan karena desakan pihak tertentu.

"Silahkan diteliti lagi apakah keputusan tersebut sudah sesuai aturan atau belum," ujar Wakil Ketua DPR bidang hukum, Priyo Budi Santoso, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1/2011).

Hal ini disampaikan Priyo mengomentari surat pembebasan bersyarat yang sudah disiapkan Menkum HAM.

Priyo berharap keputusan yang dikeluarkan oleh Patrialis Akbar selaku Menkum HAM bukan karena pihak tertentu. Sebab keputusan ini dikeluarkan Patrialis di tengah kontrobersi publik akiba Ayin yang diperlakukan mewah di lapas.

"Jangan karena desakan-desakan baru Menkum HAM mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan jalur hukum," ingatnya.

Namun demikian jika Menkum HAM sudah yakin dengan keputusannya, Priyo tidak mempermasalahkan. Menurutnya jika sesuai dengan jalur hukum maka semua penduduk Indonesia berhak mendapat kebebasan jika sudah menjalani hukumannya.

"Apabila sudah sesuai aturan silahkan diambil keputusan oleh Menkum HAM tanpa perlu ragu-ragu, go a head saja," tandasnya.

Artalyta Suryani sempat membuat geger pemberitaan saat terbongkarnya pemberian fasilitas mewah kepada dirinya. Namun sebentar lagi Ayin akan kembali menghirup udara bebas setelah permohononan pembebasan bersyaratnya disetujui oleh Menkum HAM, Patrialis Akbar.

Kalau Koruptor Dapat Pembebasan Bersyarat, "Pemerintah Bohong" Lagi

 Kritik keras menghujam Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM). Sebab utamanya karena pembebasan bersyarat yang diberikan kepada Artalyta Suryani. Kemenkum HAM dinilai melawan janji pemerintah mendukung pemberantasan korupsi.

"Kalau Ayin dan koruptor lain dapat pembebasan bersyarat, berarti pemerintah bohong tentang komitmen pemberantasan korupsi," kata peneliti hukum Indonesia Corrution Watch (ICW) Febri Diansyah di Jakarta, Kamis (27/1/2011).

Febri menjelaskan, pembebasan bersyarat atas koruptor ini melukai rasa keadilan publik. Kemenkum HAM mesti melihat ini, lebih daripada sekedar menegakkan aturan.

"Pembebasan bersyarat ini bertentangan dengan rasa keadilan publik. Bagaimana dengan komitmen pemerintah yang terus mengatakan serius memberantas korupsi? Kecuali pemerintah ingin dikatakan bohong lagi oleh masyarakat," terangnya.

Dia menjelaskan seharusnya, pembebasan bersyarat jangan lagi sekedar ditunda. Tapi harus dilakukan tindakan tegas. "Yakni dibatalkan," tutupnya.

Ayin dihukum 5 tahun penjara karena menyuap jaksa Urip Tri Gunawan US$ 660 ribu pada 29 Juli 2008. Ayin terbukti melanggar pasal 5 ayat (1) b UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Depkum HAM menyatakan Ayin telah menjalani hukuman 3/4 masa hukuman dan berkelakuan baik sehingga berhak mendapatkan pembebasan bersyarat (PB).

PDIP Siap Teken Angket Mafia Pajak

PDIP memutuskan akan menggunakan hak angket mafia pajak. Semua anggota FPDIP DPR bersiap membubuhkan tandatangan usulan angket mafia pajak.

"Kami akan teken karena keputusan partai memang mendukung angket mafia pajak," kata Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, Trimedya Panjaitan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1/2011).

Menurut Trimedya, keputusan partai ini diambil untuk mempercepat pengusutan kasus mafia pajak Gayus Tambunan. Sebab penegak hukum sejauh ini dinilai lambat mengusut kasus ini.

"Kami setuju dibentuk Pansus Angket Mafia Pajak sebagai gabungan Komisi III dan Komisi XI DPR agar mendorong penegak hukum bekerja makin cepat mengusut kasus mafia pajak," papar Trimedya.

Trimedya tidak khawatir Pansus Mafia Pajak kelak akan dimanfaatkan partai tertentu untuk melokalisir isu ini. Ia berpendapat yang terpenting adalah pengusutan kasus mafia pajak sampai akar-akarnya.

"Kami berpikir positif yang terpenting kita awasi semaksimal mungkin agar tidak ada celah permainan ke arah sana," kata dia.

Jika FPDIP DPR mendukung angket maka penggalangan angket mafia pajak akan berjalan. Rapim DPR kemarin membatalkan angket karena tujuh orang pengusul dari FPD DPR menarik usulannya secara resmi.

Dua Batu Ajaib Terseret Banjir Lahar Dingin Gegerkan Warga Magelang

Banjir lahar dingin menyeret dua batu, yang menurut kepercayaan masyarakat lokal, memiliki kekuatan ajaib. Batu itu bisa dilihat di Kali Putih, Jalan Raya Magelang-Yogya tepatnya di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam. Tak ayal, masyarakat pun geger.

Satu batu berada di pinggir Jalan Raya Magelang-Yogya tepatnya di depan Dusun Gempol yang tenggelam oleh terjangan lahar dingin. Batu yang kedua berada di sebelah timurnya tepatnya 100 meter dari menara BTS yang berada di tengah-tengah Pasar Jumoyo.  

Batu pertama berukuran sekitar tinggi 5 meter dan lebar 7 meter. Batu gunung hitam yang memancarkan sinar keputih-putihan itu sempat akan dibawa ke Kota Semarang dengan menggunakan truk.

“Waktu orang Semarang datang ke membawa batu ini, garda truknya patah saat mundur. Dibantu bapak tentara-tentara tetap tidak mampu.  Saya bilang kalau mau pindah batu ini harus bilang bilang dulu, minta izin,” tutur Maryudi, warga Desa Gempol kepada detikcom. 

Maryudi menceritakan, batu itu sempat ditarik dengan menggunakan tiga alat berat. Namun, alat tetap tidak mampu mengangkat batu aneh itu. Malah selang solar pengeruk putus dan bocor.

“Dibekhoe saja tidak bisa. Penambang di sini tidak ada yang berani mecah batu ini apalagi sampai dijual. Ngangkat saja tidak mampu,” ujar Yudi.

Dipecah Penambang, Batu Menangis


Selain batu besar aneh itu ada sebuah batu lagi yang diyakini warga sebagai batu yang bisa menangis sehingga warga sekitar menyebutnya sebagai “batu menangis”.

Batu ini berukuran hampir sama dengan batu pertama yang berada tepat di pinggir Jalan Raya Magelang-Yogya Km 23. Namun, kalau batu yang pertama hitam keputih-putihan batu yang kedua ini hitam kemerah-merahan.

Bagian bawah batu ini tampak basah selalu dan mengeluarkan air yang tidak henti-hentinya. Bahkan airnya sampai menetes dan menggenangi pinggir Jalan Raya Magelang-Yogya.

"Ini yang disebut warga sebagai batu menangis. Dia mengeluarkan air terus sampai menunjukkan warna kemerah-merahan,”ujar Masriyati, warga Dusun Tlogosari, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam.

Batu menangis ketika seorang penambang pasir dan batu yang merupakan warga sekitar, Sutarno, ingin memecah dan menjual batu itu. Namun, saat Sutarno memukul batu malah batu mengeluarkan air tak henti-hentinya.

“Sutarno langsung sakit panas selama tiga hari dan dibawa ke orang pintar disuruh minta maaf lalu sembuh,” cerita Masriyati.

Sampai saat ini keberadaan kedua batu itu tetap dibiarkan oleh warga sekitar. Pasalnya batu berbau mistis itu akan pergi sendiri terseret banjir lahar dingin.

“Warga sengaja membiarkan dua batu itu. Nanti kan akan pergi sendiri jika terjadi banjir lahar dingin kembali. Nanti kan teman-temanya (batu yang lain-red)akan mengajak batu yang sekarang ini pergi,” ujar Maryudi.

Batal Dibebaskan, Ayin Menangis


Pengacara Artalyta Suryani mempertanyakan kebijakan pemerintah, khususnya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang tidak juga memberikan hak bebas bersyarat kepada kliennya.

"Saya tidak tahan di sini. Ayin menangis, semua keluarga menangis," kata Kaligis yang mengaku sedang dalam tahanan Ayin di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tangerang, Kamis 27 Januari 2011.
Sampai saat ini, kepastian SK pembebasan Ayin, kata Kaligis, belum diterima. "Kami bukan lagi mendesak tapi lebih upaya memohon," kata Kaligis. Begitu surat keluar, Ayin akan langsung bebas.

Sesuai jadwal, tegas Kaligis, Ayin seharusnya bisa mendapatkan haknya untuk bebas bersyarat hari ini karena sudah menjalani 2/3 dari masa tahanannya, 4 tahun enam bulan dalam perkara menyuap jaksa Urip Tri Gunawan. Namun, hingga kini, tak ada kepastian dari pihak pemasyarakatan kapan kliennya bisa mendapatkan pembebasan bersyarat.

"Apa alasannya mereka (Kemenkum dan HAM) menahan-nahan hak klien saya? Keluarga di sini hanya bisa mengharapkan belas kasihan," kata dia lagi.

Tim pengacara tidak bisa melakukan apa-apa lagi. "Percuma kami mengadu ke pengadilan pun. Karena hakimnya sudah takut duluan sama penguasa," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengatakan bahwa hak bebas bersyarat Ayin jatuh pada 27 Januari 2011. Saat itu, Patrialis menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa menghalangi hak napi.

"Kader PDIP Jangan Tergoda Masuk Kabinet"

Legislator PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, menegaskan partainya tetap beroposisi dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. PDIP tidak akan masuk ke pemerintahan.

"Tidak akan masuk kabinet sekarang. Kita tetap oposisi sampai berakhir pemerintahan SBY," kata Budiman, di Jakarta, Minggu 16 Januari 2011.

Menurut Budiman, keputusan oposisi itu merupakan keputusan partai dan amanat dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Amanat ini harus diikuti oleh semua anggota. "Tidak boleh tergoda oleh ajakan masuk kabinet," ujarnya.

Budiman menyampaikan terima kasih atas adanya wacana Demokrat mengajak PDIP bergabung di dalam pemerintahan. Namun PDIP, lanjut Budiman, tetap akan menjadi penyeimbang pemerintahan dengan berada di luar kabinet. "Kita tidak akan tergoda tawaran apa pun masuk di kabinet," ujarnya.

Kabar PDIP masuk kabinet  menghangat setelah muncul rumor perombakan kabinet. Apalagi, Presiden telah menerima laporan kinerja menteri dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto mengakui ada beberapa kementerian yang memiliki rapor merah.

Ketua UKP4, Kuntoro, mengungkapkan bahwa sekitar 10 persen dari 47 kementerian dan lembaga yang kinerjanya masih merah. Mantan Menteri Pertambangan dan Energi ini menolak menyebutkan kementerian mana saja yang dapat rapor merah. "Saya agak lambat kalau dalam matematika. Tapi, ya sekitar segitu (10 persen)," kata Kuntoro.

PDIP menjadi pembicaraan karena kedekatan kedua partai mulai tampak. Pada perayaan ulang tahun PDIP pada Senin lalu, Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum turut hadir.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan terbuka peluang masuknya PDIP dalam kabinet bila reshuffle dilakukan Presiden dan "Jika Ibu Mega mengizinkan."

Menurut Mubarok, PDIP juga sudah mulai membuka diri. Dia merujuk pada pernyataan Taufiq Kiemas yang berulangkali ingin membina hubungan baik dengan PD. Lalu apakah benar isu yang beredar bahwa PDIP akan mendapat jatah tiga menteri? "Ah itu rumor saja," kata Mubarok.

Boleh Gaji Presiden Naik, Tapi Tunjukkan PRESTASI dulu


 Kementerian Keuangan telah mengajukan usulan kenaikan gaji presiden sejak tiga tahun lalu. Pasalnya, selama tujuh tahun presiden menerima gaji pokok 'hanya' Rp62 juta per bulan.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengakui, meski sudah tiga tahun diajukan, hingga saat ini belum mendapat persetujuan. Masalah kenaikan gaji ini sangat komplek. Bila ada penyesuaian gaji presiden, maka turunannya juga akan ada penyesuaian gaji pejabat tinggi negara.
Presiden memang memiliki anggaran lain, yakni sebesar Rp2 miliar per bulan. Tapi, kata Agus Martowardojo, ini merupakan dana operasional yang dikelola Sekretariat Kepresidenan. Agus menegaskan dana operasional tersebut tidak diterima presiden maupun keluarganya karena semata dianggarkan untuk menunjang kegiatan dinas presiden.

"Karena diberi tugas menjadi Menteri Keuangan, jadi saya tahu kalau Presiden menerima gaji Rp62 juta. Presiden hanya menerima Rp62 juta itu saja," kata Agus.

Untuk itu, Kementerian Keuangan pun sudah mengusulkan kenaikan gaji presiden. Bahkan, bukan hanya untuk presiden, penyesuaian gaji juga diusulkan untuk seluruh pejabat negara.

Kendati sudah diajukan sejak tiga tahun lalu, usulan hingga kini belum juga disetujui karena masalah kenaikan gaji tersebut sangat kompleks.

Sebenarnya, rencana penyesuaian gaji pejabat negara sudah lama dibahas oleh tim reformasi birokrasi. Tim tersebut tidak hanya membahas pemberian remunerasi untuk pejabat di level pusat dan daerah melainkan juga penyesuaian gaji untuk semua lembaga-lembaga yang masuk kategori pejabat negara.

Dalam penyesuaian gaji kali ini, Kemenkeu mengkaji pemberian gaji dibarengi dengan tunjangan prestasi yang melekat dengan gaji bagi setiap pejabat negara.

Saat disinggung apakah penyesuaian gaji bakal membebani anggaran negara, Menkeu dengan tegas membantahnya. "Masyarakat itu ngikut, yang penting kami mengeluarkan kebijakan yang baik," kilah Agus Marto.

Lalu, bagaimana suara wakil rakyat soal wacana kenaikan gaji pejabat ini? Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyatakan dukungannya atas penyusunan standarisasi gaji nasional, termasuk di dalamnya gaji pegawai negeri, gaji pejabat negara dan gaji eksekutif BUMN.

"Supaya ada patokan yang jelas, tidak njomplang (berbeda jauh)," kata Priyo sebelum rapat paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Menurut Priyo, adalah hal yang aneh bila gaji Presiden Direktur BUMN bisa sampai Rp200 juta per bulan, sementara gaji Presiden hanya Rp70 juta-an. "Jadi memang perlu diatur," ujar Priyo lagi.

Anggota Badan Anggaran DPR, Romahurmuziy, juga mendukung rencana standarisasi gaji nasional. Senada dengan Priyo, ia pun menyoroti soal gaji eksekutif BUMN. "Bukan hanya gaji PNS dan pejabat negara yang perlu diatur, tapi juga eksekutif BUMN," tegas Romahurmuziy.

Wakil Sekretaris Jenderal PPP itu menyatakan, Indonesia harus bercermin kepada negara-negara yang perekonomiannya selevel, dalam menyusun standarisasi gaji nasional.

"Misalnya dengan Malaysia," ujar politisi yang biasa disapa Rommy itu memberi contoh. Penyusunan standarisasi gaji nasional ini menurutnya menjadi tangggung jawab bersama antara DPR dan pemerintah.

Berawal dari Curhat SBY

Persoalan gaji presiden ini muncul pada saat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pengarahan dan pembekalan dalam Rapim TNI dan Polri di Balai Samudra Kelapa Gading, beberapa waktu lalu. SBY mengatakan selama tujuh tahun, dia tidak pernah naik gaji.Sontak, pernyataan ini mengundang beragam reaksi.

Banyak kalangan menafsirkan pernyataan Presiden ini sebagai 'curahan hati alias curhat' agar gaji pemimpin negara dinaikkan. Namun, sebagian kalangan lainnya menyebutkan pernyataan itu hanya untuk memotivasi aparat negara yang baru saja mendapatkan remunerasi, seperti TNI dan polisi.

Istana sendiri menegaskan bahwa pernyataan SBY itu bukan curhat atau minta kenaikan gaji. "Itu tafsiran berlebihan," kata juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha.

Demokrat Mundur, Hak Angket Pajak Jalan Terus


 Sejumlah inisiator Hak Angket pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Pajak dari Fraksi Demokrat mundur pada detik-detik terakhir. Namun, aksi tersebut dinilai tidak akan memundurkan langkah pembentukan pansus.

Salah satu inisiator hak angket dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu malam 26 Januari 2011 mengatakan,"Syarat hak angket ini kan 25 legislator, tidak dari satu partai. Kalau sudah terkumpul 39 orang, tujuh orang hilang itu tidak terlalu mengganggu peluang."

Kalau pun ingin menambah tujuh inisiator lagi, dia melanjutkan, sejumlah partai masih berpeluang untuk ikut, seperti Golkar, PKS, dan partai koalisi yakni PDI Perjuangan. "Saya kira partai seperti PKS tidak akan membiarkan masalah pajak ini berlarut-larut, karena 20 persen pendapatan APBN dari pajak," ujarnya.

Eva menduga internal Demokrat sedang berhitung apakah Pansus Pajak ini akan lari menjadi bola liar menuju Hak Menyatakan Pendapat. "Demokrat sudah terbebani dengan bola liar kasus Century," kata dia.

Namun, Eva menjelaskan bahwa arah pembentukan pansus ini adalah mencoba untuk membenahi sistem perpajakan Indonesia yang dikaitkan dengan mafia. "Karena kalau diselesaikan satu per satu tidak bisa. Dua hal ini berhubungan sebab-akibat," kata dia. Untuk itu, menurut dia, perlu penyelesaian komprehensif.
Tujuh dari delapan anggota Fraksi Demokrat yang menarik dukungan mereka adalah Harry Wicaksono, Didi Irawadi Syamsudin, Pieter Zulkifli, Himatul Aliyah, Achsanul Qosasi, Gde Pasik Swardika, dan Diana Anwar. Hanya Sutjipto yang tidak menarik dukungan.

PAN Menolak, Patrialis Setuju Pembebasan Ayin

Menkum HAM Patrialis Akbar telah merestui pembebasan bersyarat bagi Arthalita Suryani alias Ayin. Ayin pun akan segera merasakan udara bebas dalam waktu dekat ini, karena tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) dari Dirjen Pemasyarakatan.

Namun pendapat berbeda justru datang dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang tak lain juga partai Patrialis. PAN menilai, Ayin tidak pantas untuk cepat-cepat meninggalkan dinginnya jeruji besi.

"Seharusnya dia (Ayin) tidak mendapatkan pembebasan bersyarat. Bahkan kalau perlu remisinya dicabut kembali," ujar Ketua DPP PAN Bara Hasibuan saat berbincang dengan detikcom, Kamis (27/1/2011).

Menurut Bara, secara aspek yuridis formal Ayin mungkin telah berhak mendapatkan pembebasan bersyarat. Namun berbicara aspek keadilan bagi masyarakat, pembebasan Ayin sama dengan melukai hati rakyat.

"Ingat dia itu menyuap, selain itu dia juga pernah mendapatkan fasilitas mewah saat ditahan. Kenapa mudah melupakan ini semua, rakyat tentu tidak terima bila Ayin begitu cepat bebas," terang Bara.

Pembebasan Ayin juga dianggap sebagai langkah mundur pemerintah dalam hal pemberantasan mafia hukum. "Ini pukulan telak bagi pemrintah karena pembebasan Ayin kontraproduktif dengan usaha memberantasan mafia hukum," paparnya.

Meskipun berbeda pendapat dengan Patrialis, namun Bara mengungkapkan keputusan tersebut diambil dalam kondisi yang berbeda pula. Dirinya berbicara atas nama partai, sedangkan Patrialis atas nama menteri negara yang harus mengikuti aspek legalitas.

"Kalau saya kan ini keputusan dari PAN, sedangkan Pak Patrialis adalah keputusan yang dibuatnya didampingi para staf ahli, dan atas nama wakil pemerintah," ujarnya.

ICW: Ayin Bebas, Patrialis Pantas Dicopot

 Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dikecam terkait pembebasan bersyarat Artalyta Suryani atau Ayin. Patrialis dinilai tidak pro pemberantasan korupsi. Patrialis pun pantas turun dari jabatannya.

"Patrialis pantas dicopot," kata Wakil Koordinator ICW Emerson Yuntho di Jakarta, Kamis (27/1/2011).

Emerson menilai, Patrialis hanya berdalih bila menjadikan HAM sebagai alasan. Ayin melakukan kejahatan korupsi yakni menyuap jaksa Urip Tri Gunawan, tindakannya merupakan kejahatan luar biasa.

"Mestinya Patrialis melihat azas keadilan publik," terangnya.

Ayin divonis 5 tahun penjara pada 2008 lalu. Hukumannya dikorting 6 bulan berdasarkan putusan kasasi MA. Namun remisi yang didapatnya selama ini membuat dia bisa bebas segera, dengan alasan sudah menjalani dua pertiga hukumannya.

"Remisi yang diterimanya pun kita pertanyakan karena alasannya berkelakuan baik. Padahal kita tahu dia menikmati fasilitas mewah di tahanan," tutupnya.

OC Kaligis: Andai Ayin Punya Nama Belakang Pohan, Tentu Tak Seheboh Ini

Pengacara Arthalita Suryani alias Ayin, OC Kaligis, menjenguk Ayin di Lapas Wanita Tangerang, Banten, sekitar 08.59 WIB, Kamis (27/01/2011). Dia memprotes pemberitaan tentang kliennya yang direncanakan akan bebas bersyarat hari ini dalam kasus penyuapan pada jaksa Urip.

Namun, dia menepis rencana bebas kliennya itu. "Saya mendapat informasi 1-2 hari ini baru akan keluar. Tapi saya bingung, kok pemberitaannya begitu heboh, kenapa waktu Aulia Pohan lancar-lancar saja. Andai Ayin memiliki nama belakang Pohan tidak akan seperti ini," kata OC Kaligis. Aulia Pohan adalah besan Presiden SBY yang tersandung kasus aliran dana Bank Indonesia (BI).

OC Kaligis juga mengatakan, ini seperti ada pengalihan isu dan ada penekanan. "Giliraan Bibit-Chandra dibela mati-matian. Tapi saya juga nggak tahu siapa yang menekan," tudingnya.

Pengacara senior ini menyebutkan, rencana bebasnya kliennya ramai diberitakan di media massa. Padahal, Ayin ini selama ditahan baik di Pondok Bambu maupun di Tangerang berguna bagi Lapas.

"Sebelum di sini (Tangerang) "gizi" yang diberi Ayin kepada penghuni Lapas luar biasa. Waktu Denny Indrayana datang ke Lapas di sana, dia tahu itu. Dia juga tahu Lapas di sana sudah sesak. Tetapi dia membiarkan itu," katanya.

Makanya, kata OC, dia bingung seorang Ayin bisa menggemparkan Indonesia. "Padahal dia sudah menjalani 2/3 masa hukuman, dan dia cuma sekali mendapat remisi waktu Waisak dulu, selebihnya tidak pernah. Seperti ada diskriminasi, padahal ini tidak dibenarkan karena melanggar HAM.  Ayin ini tidak pernah mendapat apa yang semestinya dia dapat. Indonesia ini sepertinya Negara Isu," kecamnya.

OC mengaku, kedatangannya ke Lapas menemui Ayin karena ingin menjenguknya saja, karena Ayin akan bebas. "Saya ini baru datang dari Singapura, tapi tidak bertemu dengan Satgas loh. Tetapi kalau saya diminta jadi Satgas, saya yakin mantap. Karena saya sudah memiliki pengalaman menjadi pengacara selama 45 tahun.  Saya kira korupsi di Indonesia tidak akan bisa hanya dengan Denny Indrayana saja," katanya.

Luna "Balik" ke Dasyat Lagi

 Luna Maya kembali mendampingi Olga Syahputra dan Raffi Ahmad di panggung 'DahSyat'. Kali ini Luna membuat kejutan dengan menghadiri perhelatan 'DahSyatnya Award'.

Dengan memakai gaun cokelat, Luna mengejutkan Raffi dan Olga saat mencari penonton 'DahSyatnya Award' untuk bersama membacakan kategori penghargaan 'Bintang Tamu Paling Rajin Tampil TerdahSyat'. Saat sedang mencari, mereka pun bertemu di bawah panggung 'DahSyatnya Award' di Hall D2 JIexpo Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (26/1/2011).

"Ah Luna tuh kan ngagetin lagi, katanya nggak bisa datang," kata Olga.

Raffi juga ikut terkejut, karena sebelumnya ia bertanya ke Luna soal rencana kedatangannya ke 'DahSyatnya Award'. "Gue tanya, katanya dia nggak bisa datang karena harus syuting malam ini," kata Raffi. Akhirnya mereka pun naik ke atas panggung. "Akhirnya kembali ke panggung 'DahSyat'," begitu kata Luna dengan berteriak. Namun kedatangannya itu hanya sebagai bintang tamu, bukan benar-benar kembali sebagai presenter 'DahSyat'. Kekasih Ariel itu pun menjelaskan perjuangannya untuk tampil di panggung 'DahSyatnya Award'. Luna baru mengetahui kepastian dirinya akan datang saat subuh hari ini.

"Beneran ini juga dadakan. Sampai tadi subuh tadi aku baru tahu izin syuting. Nah tahunya bisa deh," kata Luna seraya tersenyum.

Sebenarnya jauh-jauh hari tersangka kasus video porno itu pun sempat berpikir apakah bisa datang ke 'DahSyatnya Award'. "Kira-kira aku ada nggak yah? Eh tahunya ada," kata Luna sumringah.

Belum percaya dengan kedatangan mantan presenter 'DahSyat' itu, Raffi dan Olga pun mencubit pipi kanan dan lengan kiri Luna. Setalah itu mereka pun membacakan penghargaan kategori 'Bintang Tamu Paling Rajin Tampil TerdahSyat' yang diraih Alexa.

Ini adalah yang kedua kali Luna memberikan kejutan kembali ke 'DahSyat'. Sebelumnya, Luna datang ke Studio 'DahSyat' RCTI di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (19/1/2011) lalu.