Selasa, 08 Februari 2011

PBNU : Pemerintah Harus Serius Lindungi Warga Negara

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak pemerintah lebih serius memberikan perlindungan terhadap warga negara dari tindak kekerasan yang terjadi beberapa tahun terakhir, termasuk kekerasan yang menewaskan tiga anggota Ahmadiyah di Banten dan perusakan gereja di Temanggung.

"Setiap warga negara wajib dilindungi," tandas Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat bertemu sejumlah tokoh agama di kantor PBNU, Jakarta, Selasa.

Pemerintah, lanjutnya, harus meningkatkan perlindungan dan jaminan keselamatan kelompok masyarakat rentan, serta mengambil langkah sungguh-sungguh untuk mengantisipasi terulangnya kasus kekerasan.

"Tindak tegas pelaku kekerasan sesuai hukum yang berlaku," kata Said Aqil.

PBNU menyayangkan aparat keamanan yang senantiasa lamban dalam mengantisipasi dan menangani kasus-kasus kekerasan di masyarakat.

"Saya sayangkan aparat polisi. Dengan segala sarana, kepiawaian, dan intelijen masak tidak tahu apa yang terjadi. Ada kesan membiarkan, tapi semoga tidak begitu," kata Said Aqil.

PBNU mengimbau ulama dan jajaran pengurus NU di semua tingkatan, serta warga NU turut mengendalikan masyarakat di sekitarnya agar tidak terlibat dalam tindak kekerasan.

"Kami juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terhasut oleh provokasi ke arah tindak kekerasan," kata Said Aqil.

Ditanya tentang kasus perusakan gereja di Temanggung, yang notabene kantong NU, Said Aqil mengatakan sudah mengkonfirmasi pengurus NU setempat yang menyatakan pelaku kerusuhan bukan warga setempat, melainkan warga yang datang dari wilayah lain.

"Saya sudah menghubungi NU Temanggung, pelaku didatangkan dari luar. Kalau satu, dua orang (warga NU terlibat) mungkin saja, namanya juga massa," katanya.

Karena itulah, lanjut Said Aqil, PBNU mengeluarkan seruan agar warga NU tidak ikut-ikutan terlibat dalam aksi kekerasan, justru harus turut berupaya mencegah terjadinya kekerasan.

MAKHLUK MISTERIUS BERTARING BESAR DITEMBAK MATI DI ARGENTINA sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/makhluk-misterius-bertaring-besar.html#ixzz1DO19nCaz


Pada tanggal 23 Juli 2010, dua peternak di Cerro El Creston, sekitar 40 kilometer barat San Jose de Metan, Argentina, berhasil membunuh seekor makhluk aneh seperti manusia, namun dengan gigi taring yang besar dan tajam. Foto kepala makhluk itu bocor ke publik dan cukup menghebohkan masyarakat Argentina.

Menurut penduduk lokal, Makhluk yang ditemukan ini mirip dengan makhluk Ucumar yang dalam kepercayaan lokal disebut sebagai makhluk yang memiliki tubuh seperti manusia dengan rambut hitam lebat menutupi tubuhnya. Kadang makhluk ini juga sering dijuluki sebagai Yeti Argentina.

Keberadaan makhluk ini di wilayah hutan bagian selatan propinsi itu, terutama di Rosario de la Frontera, memang telah menjadi pemberitaan media selama beberapa dekade.

Foto kepala makhluk tersebut yang bocor ke publik diambil oleh seorang pria bernama Martin. Ia memotretnya di properti milik peternak yang membunuh makhluk itu. Foto itu, yang diambil dari sebuah ponsel, jelas memperlihatkan seekor hominid dengan taring panjang dan mata yang menonjol.


Peternak yang membunuh makhluk itu berusia 79 tahun dan memiliki inisial nama JS, sedangkan keponakannya berinisial ES. Keduanya meminta nama asli mereka tidak dibocorkan ke publik.

Martin menceritakan kepada harian El Tribuno mengenai pengalamannya ketika ia mengunjungi peternak tersebut.
"Sabtu itu, saya tiba di peternakan itu dan mereka menceritakan kepada saya mengenai peristiwa yang terjadi pada malam hari sebelumnya. Saya memasuki rumah mereka dan disana tergantung mayat makhluk itu, kedua tangannya terikat dan memanjang hampir menyentuh lantai. Saya menanyakan kepada mereka nama makhluk itu, dan mereka tidak bisa menjawabnya."

Menurut Martin lagi, JS dan ES membunuh makhluk itu pada tanggal 23 Juli kemarin.
Di tengah kegelapan malam, ketika sedang mengumpulkan sapi-sapi, mereka mendengar suara yang memekakkan telinga di dekat ujung bukit yang mengelilingi properti mereka. Ketika menghampirinya dan menyinari tempat itu dengan senter, mereka menemukan adanya sepasang mata hijau bercahaya yang membuat mereka menjadi terpaku.
"Menurut mereka, makhluk itu adalah Goblin, dan untuk menakut-nakutinya, mereka menembakkan senapannya. Peluru itu mengenai makhluk itu di rahang bawah kirinya menembus hingga ke atas alis mata kanan. Karena tembakan itu, makhluk yang dipercaya sebagai Ucumar itu jatuh ke tanah."

Kedua peternak itu kemudian membawa mayatnya ke petenakan. Keesokan harinya, ketika hari terang, mereka mulai yakin kalau mereka telah menembak Ucumar. Kata Martin lagi:
"Makhluk itu memiliki bulu hitam pendek yang lebat di seluruh tubuhnya, kecuali wajahnya. Sangat menakutkan melihat ukuran dari taringnya."
Karena takut dengan tindakan pembalasan, JS meminta Martin dan rekan lainnya untuk memotong kepala makhluk itu dan membuang tubuhnya. Pembalasan yang dimaksud oleh JS adalah karena ia percaya mereka telah membunuh anak dari Ucumar dan kuatir akan adanya tindakan balas dendam.

Namun, tidak jelas apa yang dimaksudnya dengan pembalasan, entahkah pembalasan yang berasal dari sang induk atau dari masyarakat.

Martin menjelaskan: "Kami memotong kepalanya yang kemudian disimpan di peternakan. Lalu, kami membungkus tubuhnya ke dalam beberapa kantong dan membuangnya ke lembah."
JS, sang pemilik Ranch, tinggal sendiri di peternakannya dan hanya mendapatkan kunjungan dari keponakannya sesekali.

Menurut Martin, makhluk itu memiliki tinggi sekitar 60-70 centimer.
Marcelo Choque, seorang dokter hewan dari Environmental Divison of the Service, cukup terkejut melihat foto makhluk itu. Katanya:
 
"Saya tidak pernah melihat hal yang seperti itu. Jelas itu terlihat seperti figur anthropomorphic, namun saya tidak bisa menyebutkan dari spesies mana. Dan saya juga tidak bisa menjelaskan ukuran taringnya yang luar biasa."

Apakah makhluk itu benar-benar Yeti Argentina?
Ataukah hanya seekor monyet?
Sebagai perbandingan, ini Weeper Capuchin Monkey atau Cebus olivaceus, sejenis monyet yang biasa ditemukan di Amerika Selatan.
Weeper Capuchin monkey

Tengkorak Weeper Capuchin Monkey

Monyet ini juga memiliki ukuran taring yang cukup besar. Miripkah?

Jika makhluk itu seekor monyet, mengapa peternak itu tidak bisa mengenalinya?

Apakah ini semua hanya sebuah hoax? Soalnya, deskripsi Martin mengenai luka tembakan di rahang kiri makhluk itu yang menembus bagian atas alis kanan sepertinya tidak terlihat pada foto. Tetapi, jika mereka sedang membuat sebuah rekayasa, mengapa Martin tidak memberikan deskripsi luka yang lebih masuk akal?

Ataukah sang peternak benar-benar telah membunuh seekor anak Yeti dari Argentina?


sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/makhluk-misterius-bertaring-besar.html#ixzz1DO12GiNj

10 Makhluk Mutan Aneh Yang Ditemukan Peneliti Jepang

Dr Takeshi Yamada, peneliti asal Jepang, menemukan 10 makhluk aneh yang mengegerkan dunia ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah monyet vampire di China. Seperti yang kita ketahui tentang vampire, maka hidup monyet vampire ini tergantung dari menghisap darah makhluk lain.


Uniknya makhluk ini dalam beraktivitas banyak
menggunakan tangannya, seperti halnya manusia. Spesies ini diyakin sebagai mata rantai yang putus dari evolusi manusia hingga berbentuk seperti sekarang. Keunikan lainnya, monyet ini seperti burung yang menenun sarangnya.


Giant Chupacabras Snail
Penemuan Dr Takeshi Yamada yang menghebohkan lainnya adalah keong raksasa yang ditemukan dari laut terdalam. Kakinya seperti chupacabra, karena itu diberi nama siput chupacabras.


Giant Carniverous Snail
Penemuan lainnya adalah siput pemakan daging terbesar di dunia, ditemukan awal tahun 2007. Siput ini juga punya senjata racun yang konon sangat mematikan.


Yang tak kalah mengerikan adalah blue merman yang ditemukan di Pulau Sado. Mirip spesies kadal atau bunglon. Makhluk ini juga berbahaya pada tangan-tangannya yang bisa mengembang. Bila usianya semakin bertambah, bintang ini akan terlihat mirip kodok


Two-Headed Baby
Mumi bayi berwajah dua ini kini berada di museum kedokteran di Coney Island Hospital.


Giant Sea Dragon
Disebut naga laut raksasa ditemukan di dasar laut Pulau Awaji. Makhluk ini diduga telah punah pada awal abad ke-20.


Prehistoric Horseshoe Crabs
Dua spesies baru kepiting ladam, diduga hidup masa masa pra sejarah sekitar 400 juta tahun lalu. Baru baru ini kepiting purba ini ditangkap oleh tim peneliti dasar laut dari Universitas Higashi Osaka Jepang. Masih ada empat species kepiting purba yang diindetifikasi hidup 250 juta tahun lalu.


Human-Faced Ant
Penemuan kali ini tak kalah aneh, semut berwajah manusia. Dalam mitologi India dipercaya orang bertabiat buruk akan bereinkarnasi menjadi semut. Ada banyak semut-semut berwajah manusia yang ditemukan di India, melebihi di negara manapun. Salah satu contohnya adalah yang dimiliki dr Takeshi Yamada yang merupakan hasil ekspedisi tahun 2004. Coney Island Anthropoliogical Institute juga memiliki koleksi ini.


St. Helena Giant Earwig
Makhluk yang berasal dari St Helena ini, diduga telah punah pada beberapa decade yang lalu diduga karena pembangunan pelabuhan udara internasional di sana. Himpunan ilmuwan dan pemerhati entomologists melakukan protes dalam beberapa tahun terakhir yang menyebabkan punahnya spesies ini. Penelitian yang dipimpin Dr Takeshi Yamada pada 2005 menemukan beberapa spesies baru earwigs raksasa. Penelitian ini merupakan bagian dari program yang dilakukan di Coney Island University.


Fiji Mermaid
Fiji Mermaid sepanjang 6 kaki mirip putri duyung ditemukan di Shikoku, Jepang. Disebut Ningyo Shinko. Banyak tempat keramat agama Shinto dan kuil Budha mengabadikan mermaid ini sebagai makhluk suci.Orang datang untuk bersembahyang di tempat2 ini setiap hari.

DPR: Tidak Logis KPK Tak Tahu Nasib Nunun


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai belum mampu menjawab pertanyaan publik dalam tiga kasus besar, yakni skandal Bank Century, mafia pajak Gayus Tambunan, dan suap cek pelawat anggota DPR.

"Century makin lama makin tidak jelas ketika ditangani KPK," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Selasa 8 Februari 2011.

Nasib yang sama juga terjadi dalam penanganan kasus mafia pajak Gayus Tambunan. DPR, kata Priyo, terkejut dengan pernyataan Menteri Keuangan bahwa sampai sekarang mereka belum dimintai data 151 perusahaan yang terkait Gayus oleh KPK. "Ini berita yang sangat memukul kita bersama," kata dia.

Sedangkan mengenai kasus cek pelawat, meski sudah menahan 25 anggota DPR periode 1999-2004, KPK belum menyentuh si pemberi suap. "Ini mengecewakan kita karena terjadi ketidakadilan. Sampai hari ini sumber penyuap tidak jelas. Nggak logis, kenapa penyuapnya tidak ada, lalu yang disuap ada," kata Priyo.

Padahal, Priyo mengaku kekuasaan KPK untuk menangkap orang besar sekali. Bahkan, bisa mengetahui gerak-gerik semua target-targetnya. "Jadi aneh, kalau tidak mengetahui keberadaan si Ini... si Itu. Itu teoritik, saya tidak hanya bicara Nunun (saksi kasus suap cek pelawat Nunun Nurbaeti). Tapi, ini memang tidak masuk akal," ujarnya.

Nunun hingga kini tidak diketahui keberadaannya. Meski pihak pengacara dan keluarga meyakinkan Nunun sakit dan sedang berobat di Singapura, politisi senior Partai Golkar, Fahmi Idris meyakinkan Nunun ada di Bangkok, Thailand dan sehat wal'afiat. Ia mengaku memiliki bukti soal keberadaan Nunun.

Namun keluarga bersikukuh. Suami Nunun, mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Adang Daradjatun mengatakan pernyataan Fahmi sebagai pembunuhan karakter terhadap istrinya. Bahkan, dalam jumpa pers pagi tadi, dokter yang menangani Nunun meyakinkan pasiennya benar-benar sakit dan cairan di kepalanya semakin menumpuk. Sang dokter juga meyakinkan untuk mengobati sakit lupa akutnya, Nunun disarankan banyak beraktivitas, termasuk jalan-jalan.
• VIVAnews

Front Aksi Mahasiswa (FAM) Unair melakukan aksi solidaritas

 Puluhan mahasiswa tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa (FAM) Unair melakukan aksi solidaritas seribu lilin. Aksi ini mengutuk kekerasan mengatasnamakan agama dan keyakinan yang terjadi di Cileusik Pandeglang dan penyerangan gereja di Temanggung.

Aksi menyalakan seribu lilin ini dimulai mulai pukul 19.30 WIB, Selasa (8/2/2011) di depan kampus B Unai sebagai tanda solidaritas bagi para korban.

"Kita sedang melakukan aksi solidaritas dan renungan seribu lilin, karena pada akhir-akhir minggu ini kita merasa bersedih dengan adanya aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama dan keyakinan," ujar Jafar Hafsah (22), juru bicara FAM Unair.

Selain mengadakan aksi dengan menyalakan lilin, para mahasiswa ini juga menuntut agar Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 menteri segera dicabut serta mengusut tuntas para pelaku dan dalang di balik aksi kekerasan yan menimpa Jamaah Ahmadiyah di Padeglang
dan pembekaran gereja di Temanggung.

"Kita menuntut agar SKB itu segera dicabut dan mengusut tuntas kejadian di Pandeglang dan Temanggung," lanjutnya.

Dalam orasinya mereka menyatakan bahwa pemerintah telah gagal memberikan rasa aman bagi para pemeluk agama dan kepercayaan dalam menjalankan keyakinan masing-masing. Diakhir acara mereka berdiri dan menyanyikan serta menyerukan agar masyarakat untuk saling menghargai dan saling menghormati antar pemeluk agama dan keyakinan.

Seperti diberitakan, jemaat Ahmadiyah di Pandeglang mengalami penyerang oleh warga yang mengakibatkan tiga orang tewas di tempat. Disusul tadi siang di Temanggung
terjadi penyerang gereja dan pembakaran gereja yang dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat. 

Dianggap Gagal Mengatasi Kerusuhan Warga, Ini Jawaban Kapolri

Dua hari berturut-turut kasus kerusuhan yang melibatkan massa besar terjadi di Cikeusik dan Temanggung. Banyak pihak menilai kepolisian gagal melindungi warga dan mengantisipasi insiden yang terjadi. Apa tanggapan Kapolri?

Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan bahwa terjadinya dinamika di lapangan sangat mungkin terjadi. Polisi hanya berusaha secara maksimal mengantisipasi segala kemungkinan.

"Preventif, pre-emtif artinya informasi awal sebelum pengamanan itu sudah direncanakan termasuk kekuatan yang disiapkan. Kalau itu terjadi di lapangan itu dinamika artinya kita sudah optimal, jadi kalau ada masalah itu kita selesaikan," ujar Timur di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Selasa (8/2/2011).

Timur menjelaskan, dua kasus yang terjadi dua hari ini akan menjadi bahan evaluasi Polri. Diharapkan, kasus tersebut tidak terulang lagi.

"Penyelesaian bagaimana kita proses sesuai dengan ketentuan hukum. Pengamanan itu dievaluasi, agar bisa menjadi target juga bukan hanya saja pengamanan di Temanggung, di tempat lain saya kira akan ditingkatkan," jelasnya.

Polri fokus mencari akar permasalahan yang terjadi di dua lokasi aksi massa itu. Ke depan, kerjasama lintas sektor harus dioptimalkan kembali.

"Permasalahan seperti ini kita sosialisasikan secara komprehensif artinya bukan pada Polri dan TNI, akar masalahnya apa? Itu kita bicarakan dengan pemerintah daerah, kemudian lintas fungsi ada Kementerian Agama, Kemendagri, itulah yang kita lakukan optimal dari evaluasi permasalahan-permasalahan ini," tandas mantan Kapolda Banten ini.

Wow! Ada Kaos Berbahasa Indonesia di Peragaan D&G

Ada yang menarik dari fashion show D&G di acara Milan Fashion Week: Menswear Fall 2011. Dalam fashion show tersebut, D&G menampilkan kaos yang menggunakan tulisan berbahasa Indonesia.

Dilansir Style, D&G menawarkan sesuatu yang beda untuk koleksi musim gugur 2011. Domenico Dolce dan Stefano Gabbana terinspirasi dari Coca Cola dan Mickey Mouse dalam merilis koleksi terbarunya.

Kaos bertuliskan Coca Cola pun bertebaran dalam fashion show D&G tersebut. Dari beberapa kaos yang dipamerkan tampak beberapa bertuliskan bahasa Indonesia.

"Coca Cola Fanta Sprite Eceran per Botol Hanya Rp 175," begitu tulisan dalam salah satu kaos D&G.

Sampai saat ini belum diketahui dari mana D&G mendapatkan bahan untuk kaos tersebut. Pastinya ada beberapa warna yang ditampilkan D&G dengan tulisan berbahasa Indonesia itu.

Dalam koleksi untuk musim gugurnya yang terinspirasi dari Coca Cola, banyak warna cerah dimunculkan D&G. Warna-warna cerah itu diaplikasikan dalam blazer, celana corduroy, sweater, hoodies, dan sepatu.

Wow! Ada Kaos Berbahasa Indonesia di Peragaan D&G

Ada yang menarik dari fashion show D&G di acara Milan Fashion Week: Menswear Fall 2011. Dalam fashion show tersebut, D&G menampilkan kaos yang menggunakan tulisan berbahasa Indonesia.

Dilansir Style, D&G menawarkan sesuatu yang beda untuk koleksi musim gugur 2011. Domenico Dolce dan Stefano Gabbana terinspirasi dari Coca Cola dan Mickey Mouse dalam merilis koleksi terbarunya.

Kaos bertuliskan Coca Cola pun bertebaran dalam fashion show D&G tersebut. Dari beberapa kaos yang dipamerkan tampak beberapa bertuliskan bahasa Indonesia.

"Coca Cola Fanta Sprite Eceran per Botol Hanya Rp 175," begitu tulisan dalam salah satu kaos D&G.

Sampai saat ini belum diketahui dari mana D&G mendapatkan bahan untuk kaos tersebut. Pastinya ada beberapa warna yang ditampilkan D&G dengan tulisan berbahasa Indonesia itu.

Dalam koleksi untuk musim gugurnya yang terinspirasi dari Coca Cola, banyak warna cerah dimunculkan D&G. Warna-warna cerah itu diaplikasikan dalam blazer, celana corduroy, sweater, hoodies, dan sepatu.

Pengusiran WNI di Mesir Berlebihan

Pengusiran warga negara Indonesia (WNI) terjadi di Kairo, Mesir. Kisah yang dialami Tri Mulyati itu karena majikannya tak suka pada aksi solidaritas mahasiswa di Bundaran HI Jakarta yang disertai menginjak-injak foto Presiden Hosni Mubarak.

Hal ini dinilai pengamat Timur Tengah dari Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Fahmi Salsabila, terlalu berlebihan. Sebab aksi yang dilakukan di Indonesia adalah bentuk dukungan terhadap rakyat Mesir yang selama 3 dekade hidup di bawah pemerintahan yang otoriter dan korup.

"Yang pro Mubarak apakah betul-betul rakyat Mesir atau dibayar. Kemarin di pemberitaan ada aparat yang dipakaikan baju sipil. Malah di Al Jazeera dikatakan, ada pasukan Badui atau pasukan komando Israel yang membantu massa pro Mubarak," ujar Fahmi dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (8/2/2011).

Dia menambahkan, sejumlah wartawan pun diusir oleh orang-orang pro Mubarak lantaran mereka tidak ingin demonstrasi di Mesir diliput besar-besaran. Menurutnya, menyampaikan pendapat di era demokrasi sah-sah saja sepanjang tidak anarkis.

"Saya kira sah-sah saja kita mendukung rakyat Mesir, karena kita juga pernah mengalami pengalaman yang sama. Saya kira pengusiran ini berlebihan. WNI kita yang di sana kan legal, tidak seharusnya diusir karena aksi di Jakarta," sambung Fahmi.

Staf pengajar di jurusan Hubungan Internasional Universitas Al Azhar Jakarta ini berpendapat, di tengah demonstrasi anti Mubarak, pasti ada orang-orang yang menginginkan status quo. Hal itu dikarenakan beberapa orang yang merasa nyaman dengan kedudukannya lantaran berada di lingkaran dekat Mubarak. Hal itu bisa dimaklumi.

"Tapi saya rasa itu sebagian kecil. Sebagian besar dari 8 juta warga tidak suka dengan Mubarak. Karena dulu kalau sedikit berseberangan dipenjara. Tidak ada toleransi," bebernya.

Fahmi mengingatkan ketika reformasi terjadi di Indonesia pada 1998. Kala itu sebagian besar rakyat menginginkan perubahan sehingga terjadilah perubahan di pemerintahan. Meski demikian, tidak dipungkiri masih ada pihak-pihak yang menginginkan status quo.

"Yang ingin status quo pasti ada karena sudah lama merasa aman. Tapi sebagian besar saya rasa sama dengan kita dulu pada zaman Soeharto," ucap dia.

Kendati banyak mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Mesir karena beasiswa dari pemerintah Mesir, namun berlebihan jika mereka diusir dari Tanah Paraoh sebagai akibat aksi di Jakarta. Fahmi berpandangan, meski syekh di Universitas Al Azhar Kairo harus tunduk pada Mubarak, namun hal itu tidak akan menjadi landasan pengusiran.

"Ulama Al Azhar sudah cukup terbuka. Mahasiswa di sana untuk belajar. Seharusnya pemerintah sana malu kalau beasiswa diputus di tengah jalan karena hal-hal yang belum jelas," jelas Fahmi.

Sebelumnya diberitakan, Tri Mulyati, salah seorang istri mahasiswa RI di Mesir diusir majikannya setelah majikan itu menyaksikan aksi demo di Bundaran HI yang isinya mendukung masyarakat Mesir menurunkan rezim Hosni Mubarak.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tatang Razak menyatakan, keterangan dari KBRI di Kairo, statement-statement di Indonesia dimuat di radio dan media cetak di Mesir. Hal ini lalu dianggap oleh warga Mesir bahwa Indonesia turut campur atas apa yang terjadi di Mesir. Ini memicu ketidaksenangan sekelompok orang Mesir.

Sebagai bentuk solidaritas atas aksi antipemerintah di Mesir, aksi sebenarnya tidak hanya digelar di Indonesia. Di sejumlah negara, aksi serupa juga terjadi, misalnya di Amerika Serikat dan Malaysia.

Angket Mafia Pajak Batal ke Paripurna


Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Priyo Budi Santoso mengaku usul Hak Angket pajak batal dibawa ke rapat paripurna DPR besok, Selasa 8 Februari 2011.
"Rapat pimpinan DPR Rabu lalu memutuskan untuk mengumumkan usulan Hak Angket dalam rapat paripurna terdekat. Setelah saya cek ke Sekjen DPR, Selasa besok ternyata belum ada jadwal paripurna," kata Priyo kepadaVIVAnews.com di Jakarta, Senin 7 Februari 2011.

Rapat paripurna DPR umumnya digelar hari Selasa setiap minggunya. Namun, perubahan dapat dilakukan sewaktu-waktu. "Kamis ini dijadwalkan rapat Bamus (Badan Musyawarah DPR) yang di antaranya menjadwalkan pengumuman Hak Angket pada rapat paripurna Selasa pekan depan," kata Priyo.

Dengan demikian, kemungkinan usul Hak Angket mafia pajak baru akan diumumkan secara resmi di hadapan seluruh anggota dewan pada Selasa pekan depan. Berdasarkan data terakhir saat diserahkan ke pimpinan, usul Hak Angket telah diteken 114 anggota DPR, tiga di antaranya yakni Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dari Golkar, Pramono Anung dari PDIP, dan Anis Matta dari PKS.

Dari ke-114 tanda tangan, 75 di antaranya berasal dari Fraksi Partai Golkar, 15 orang berasal dari PDIP, 10 orang dari PKS, 1 orang dari PAN, 2 orang dari PPP, 1 orang dari PKB, 8 orang dari Hanura, dan 2 orang dari Gerindra.
Namun inisiator angket mengklaim, jumlah tersebut belum seluruhnya karena masih ada anggota yang menyatakan mendukung angket, namun belum sempat untuk menandatangani lembaran usul Hak Angket.

"Ada beberapa fraksi yang menyatakan mendukung penuh Hak Angket mafia pajak, di antaranya Golkar yang berjumlah 106 anggota, PDIP yang berjumlah 94 anggota, juga total anggota PKS, Hanura, dan Gerindra," kata penggagas angket dari Fraksi Hanura, Syarifuddin Suding saat menyampaikan usul Hak Angket tersebut ke pimpinan dewan minggu lalu.

Inisiator Hak Angket lainnya, Ahmad Yani, menegaskan bahwa tak masalah apabila dukungan individu anggota dewan berseberangan dengan sikap fraksinya. "Karena itu adalah hak anggota DPR yang dijamin oleh UUD," ujar Yani.
Ia mengakui, dirinya pun menandatangani angket atas nama pribadi, bukan fraksi. "Tapi saya apresiasi sikap fraksi," tutupnya.

Reza & Angelina Sondakh Asuh Anak Bersama?

Reza Artamevia terlihat hadir saat keluarga besar Adjie Massaid menggelar acara tahlilan. Ia mengaku sedih dan berduka dengan kepergian mantan suaminya tersebut.

Reza dikabarkan akan mengasuh kedua putrinya, Zahwa dan Aliyah, yang selama ini tinggal bersama Adjie dan Angelina Sondakh. Tetapi, kabar itu dibantah pelantun 'Pertama' ini.

"Nggak. Zahwa hanya antar saya ke mobil. Kami ini keluarga besar jadi menjaga dan mendidik bersama-sama," kata Reza saat ditemui di Jalan Taman Cilandak II Blok E No 14, Jakarta Selatan.

Reza tak mau membicarakan soal pengasuhan anaknya. Ia berusaha untuk memberikan pengertian kepada kedua anaknya tentang kepergian ayah mereka. Ia pun berharap Angie kuat menghadapi cobaan ini.

"Pastinya tentu kehilangan yang sangat besar ya. Ikhlas ya harus ikhlas, dan meyakini karena ini semua adalah kehendak Allah. Dan saya meyakini, Insya Allah, Mas Adjie itu sudah bahagia," ujar Reza.

Aktor yang belakangan aktif di dunia politik ini meninggal dunia pada Sabtu dinihari lalu. Adjie diduga meninggal karena serangan jantung setelah bermain sepakbola di Stadion Lebak Bulus.

Angie: Pesan Terakhir Adjie Saat Ia Dipapah


Meninggalnya Adjie Massaid membawa kesedihan yang mendalam bagi sang istri, Angelina Sondakh. Ia sangat terpukul hingga belum mau bicara. Tetapi, setelah tiga hari, wanita yang akrab disapa Angie ini akhirnya mau buka suara.

Angie yang ditemui di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang mendoakan mendiang suaminya. Ia mengaku sangat panik pada saat mengantarkan Adjie ke rumah sakit.
"Mas Adjie orangnya nggak pernah mengeluh. Kali ini dia mengeluh. Saya panik. Mas Adjie dipapah sama adiknya. Dan Mas Adjie bilang apapun yang terjadi, jaga anak-anak ya," ucap Angie menirukan kata-kata Adjie sambil menahan tangis.

Angie mengaku sangat kehilangan dengan kepergian Adjie untuk selamanya tersebut. Tetapi, ia tak mau larut dalam kesedihan.

"Awalnya kami susah untuk menerima. Ini sudah suratan, kami harus menerima dengan kuat. Mas Adjie sudah mendapat tempat lebih baik dan Mas Adjie bahagia di sana," ujarnya.

Aktor yang belakangan aktif di dunia politik itu meninggal pada Sabtu dinihari lalu. Adjie menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Fatmawati. Adjie dimakamkan di TPU Jeruk Purut pada Sabtu, 5 Februari lalu.

Kasus Ahmadiyah Pertaruhan Kredibilitas Polri di Mata Dunia

Polisi mengaku masih terus mengusut kasus penyerbuan warga ke jemaat Ahmadiyah di Desa Cikeusik, Pandeglang, Banten. Polisi diminta untuk bertindak cepat menyelesaikannya karena mata dunia memantau persoalan ini.

"Kasus ini menjadi pertaruhan bagi Polri di dunia internasional," ujar aktivis dari Indonesian Police Watch (IPW) Johnson Panjaitan kepada detikcom, Selasa (8/2/2011).

Jika polisi tidak bisa menangkap pelaku kekerasan ini, kepercayaan masyarakat terhadap polisi akan semakin berada di titik paling rendah. "Sudah tidak ada lagi tempat yang aman di negeri ini, warga harus percaya siapa?" katanya.

Bukan hanya itu saja, Johnson juga menyentil sikap kepemimpinan Presiden SBY. Presiden diminta bisa mendorong polisi dan menjadi pemimpin untuk bangsa.

Yang menyedihkan, penyerangan itu terjadi saat pembukaan acara 'Pekan Kerukunan Antarumat Beragama Sedunia' di Gelora Bung Karno. Ratusan tokoh lintas agama dan sejumlah pejabat negara datang menghadiri kampanye toleransi ini.

"Kepemimpinan presiden juga dipertaruhkan dalam kasus ini," tandasnya.

Minggu (6/2) lalu, massa menggerebek rumah jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang. Kronologi kejadian masih banyak versi. Hanya saja, akibat bentrok tersebut, 3 orang tewas dan 5 orang luka parah. Polisi sudah menangkap tiga orang yang diduga kuat sebagai pelaku penyerangan.

Peristiwa tersebut merupakan kali kesekian setelah berbagai peristiwa kekerasan menimpa penganut Ahmadiyah seperti di Kuningan dan Nusa Tenggara Barat (NTB)-Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pemerintah telah mengeluarkan SKB Menag, Mendagri, dan Jaksa Agung pada 2008 tentang Peringatan dan Perintah kepada Penganut, Anggota dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat. Isinya adalah:

Kesatu:
Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk tidak menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan keagamaan dari agama itu yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran itu.

Kedua:
Memberi peringatan dan memerintahkan kepada penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus JAI sepanjang mengaku beragama Islam untuk menghentikan penyebaran penafsiran dan kegiatan yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran Islam, yaitu penyebaran paham yang mengakui adanya nabi dengan segala ajarannya setelah Nabi Muhammad SAW.

Ketiga:
Penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus JAI yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu dan diktum kedua dapat dikenai sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk organisasi dan badan hukumnya.

Keempat:
Memberi peringatan dan memerintahkan warga masyarakat untuk menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama serta ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat dengan tidak melakukan perbuatan dan/atau tindakan melawan hukum terhadap penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus JAI.

Kelima:
Warga masyarakat yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu dan diktum keempat dapat dikenai sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Keenam:
Memerintahkan aparat pemerintah dan pemerintah daerah melakukan langkah-langkah pembinaan dalam rangka pengamanan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan Bersama ini. Keputusan Bersama ini berlaku sejak tanggal ditetapkan di Jakarta pada 9 Juni 2008. Menteri Agama, Jaksa Agung, Menteri Dalam Negeri

Pada tahun 2008, pimpinan Ahmadiyah juga pernah meneken 12 kesepakatan yang salah satu isinya adalah mengakui Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir, sebagaimana ajaran Islam yang berlaku. Namun setelah 3 bulan pemantauan, Ahmadiyah tidak menaati kesepakatan itu dengan tetap meyakini Mirza Ghulam sebagai nabi terakhir. Ahmadiyah juga menolak untuk menanggalkan keislamannya.

Polisi Tangkap 3 Pelaku Penyerangan Anggota Ahmadiyah di Cikeusik

Polisi telah menangkap sejumlah orang yang diduga melakukan penganiayaan terhadap anggota Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Tiga orang yang diduga pelaku segera menjadi tersangka.

"Didapat 3 orang sebagai calon tersangka yang kini masih diperiksa secara intensif oleh tim penyidik Polri," ujar Kepala Biro Penerangan Umum Masyarakat Divisi Humas, Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana melalui pesan singkat kepada detikcom, Selasa (8/2/2011).

Yoga mengatakan, perkembangan penyidikan kasus Ahmadiyah di Cikeusik terus dilakukan. Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan.

"Pemeriksaan 8 orang, 5 dari pihak Jamaah Ahmadiyah dan 3 dari masyarakat," jelasnya.

Dalam penyerbuan di Cikeusik, Pandeglang, tiga jamaah Ahmadiyah tewas. Seperti diutarakan dari pihak Ahmadiyah mereka yang tewas yaitu Mulyadi, Tarno dan Roni. Mulyadi adalah warga setempat atau tuan rumah, sedangkan Roni adalah jemaah yang datang dari Jakarta.

Sementara, 5 lainnya luka berat dan masih dalam perawatan di RS Malingping.