Kamis, 10 Maret 2011

PDIP: Pemerintah Harusnya Tidak Ribut Urusi Jabatan

PDI Perjuangan mengaku sama sekali tak terpengaruh dengan hasil pertemuan SBY-Ical yang memutuskan Partai Golkar tetap berada di pemerintahan. Seharusnya pemerintah fokus pada keputusan politik demi kepentingan masyarakat, bukan ribut mengurusi jabatan.

"Keputusan politik pemerintah dan elite partai harusnya fokus pada keputusan politik pembangunan yang akan disampaikan buat kepentingan rakyat banyak, demi meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan sebagai warga negara. Bukan ribet mengurusi jabatan pemerintahan atau koalisi," kata Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, kepada detikcom, Selasa (8/3/2011).

Sebagai Sekjen partai, Tjahjo mengaku, sebenarnya sudah tidak tertarik lagi berkomentar soal jadi atau tidaknya reshuffle.

"Karena sudah kehilangan momentum yang harusnya cepat, setidaknya agar masyarakat Indonesia ada harapan untuk maju untuk sejahtera melalui keputusan politik pembangunan pemerintah," terang Tjahjo.

Sementara itu Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengatakan, partainya tidak akan terpengaruh dengan gejolak yang ada di koalisi. Sebab, partainya sejak awal sudah punya sikap tegas untuk berada di luar pemerintahan.

"Sejak awal kita ingin berkoalisi dengan rakyat. Ini keputusan kongres partai di Bali," kata Maruarar.

Mengenai Golkar yang tetap di koalisi, Maruarar hanya mengatakan, "Biar rakyat yang menilai partai mana yang konsisten."

Ara, sapaan akrabnya, juga mengapresiasi sikap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang tetap konsisten pada hasil kongres dan tidak tergiur dengan tawaran kekuasaan.

"Itu artinya Ibu Mega sangat loyal terhadap hasil kongres. Dia seorang pemimpin dan organisator yang konsisten," puji Ara.

Istana Soal Gerindra: Maju Saja Belum, Bagaimana Bisa Mundur?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum juga membalas surat tertulis dari Partai Gerindra yang meminta syarat yang harus dipenuhi pemerintah jika ingin meminangnya dalam koalisi. Apa kata Istana?

"Satu hal yang mungkin media dan publik bisa missed, bahwa percakapan mengenai orang atau sampai hari ini tahap-tahapnya belum menyentuh membicarakan orang," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (9/3/2011).

Daniel menjelaskan, komunikasi Presiden SBY dengan Gerindra semuanya masih soal konfigurasi koalisi. "Jadi, step-stepnya seperti itu. Belum sampai pos dan orang," imbuhnya.

Jadi Gerindra akan mundur? "Maju saja belum bagaimana mundur. Belum masuk bagaimana keluar," jawab Daniel diplomatis.

Ditanya kemungkinan pemerintah koalisi dengan PDIP, Daniel mengaku baru mendengar informasi tersebut. Presiden, menurutnya menghormati PDIP sebagai partai oposisi.

"Saya bahkan baru dengar kalau PDIP akan jadi bagian koalisi. Karena kita memang menghormati bahwa PDIP memutuskan untuk menjadi oposisi. Sesungguhnya tidak saya dengar ada langkah langkah ke sana," ujarnya.