Kamis, 09 Juni 2011

Marzuki Alie: Saya Tahu Siapa @Benny_israel


Ketua DPR Marzuki Alie kini menyempatkan diri berkicau di Twitter. Kelebihan dan kekurangan Twitter terkadang dimahfumi Marzuki, termasuk akun-akun anonim yang menyerang DPR serta Partai Demokrat. Salah satu akun yang menjadi perhatian Marzuki adalah milik @Benny_israel. 

Diam-diam, Marzuki mengetahui mengumpulkan data, mengidentifikasi, dan mulai mendapat titik terang siapa sebenarnya @Benny_israel. Ada tutur kalimat yang mencirikan orang tertentu saat @Benny_israel merespons pertanyaan dan pernyataan dari Marzuki.

"Seperti ketika orang bicara atau bertanya dengan Marzuki Alie. Ketika ditanya sesuatu, pasti akan menjawab dengan cara Marzuki Alie. Saya tahu siapa @Benny_israel," kata Marzuki Alie dalam perbincangan dengan VIVAnews.com. 

Marzuki pun menyebut nama mantan anggota DPR kini yang meringkuk di tahanan. Banyak kata-kata dari akun @Benny_israel yang sangat khas dan menunjukkan ciri ke arah si mantan anggota DPR itu. "Dugaan kuat saya, dia @Benny_israel," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini.
Akun Twitter @Benny_israel sempat menjadi sorotan karena membeberkan data-data intelijen di negeri ini. Akun yang dibuat sejak 14 November tahun lalu itu kini memilikifollowers 44 ribu lebih.

Meski demikian, Marzuki tetap menyayangkan akun-akun anonim pada Twitter. Apalagi, pada akun-akun itu kerap melontarkan kritik dan 'serangan' kepada institusi DPR, personal Marzuki Alie, dan Partai Demokrat. "Semestinya, tampil dong secara gentle," kata mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini.

Bagi Marzuki, akun-akun Twitter yang terus menyerang tanpa alasan dan tanpa dasar kritik yang jelas justru membuang-buang waktu. Tak jarang Marzuki mendapat cercaan, makian di Twitter. "Tapi untuk model yang begini, saya sih diam saja. Buang energi," kata dia.  

Demokrat tidak Jamin Nazaruddin Datang

Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah menegaskan bahwa mantan Bendahara Umum PD M Nazaruddin suatu saat nanti setelah proses berobatnya di Singapura selesai, akan kembali ke Indonesia. Namun mereka tidak bisa menjamin Nazaruddin akan hadir memenuhi panggilan KPK pada Jumat (9/6).

“Tentu akan datang. Saya tidak akan katakan hari Jumat datang, yang pasti dia akan datang. Saya juga tidak tahu hari apa dan panggilannya yang mana,” ujar Jafar di Jakarta, Rabu (8/6). Jafar juga mengaku tidak tahu-menahu bahwa Nazaruddin diduga terlibat dalam kasus korupsi di Kementerian Pendidikan Nasional.

Sebelumnya, KPK menyampaikan bahwa Nazaruddin dipanggil atas dugaan keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan dan revitalisasi sarana dan prasarana di Ditjen PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional pada 2007.

Fraksi PD akan menyerahkan proses hukum terhadap anggota Komisi III DPR itu ke lembaga hukum yang berwenang. Jafar menegaskan, tak ada seorang anggota Demokrat pun yang kebal hukum, termasuk jika KPK ingin menjemput paksa Nazaruddin ke Singapura.

“Semua proses hukum dilakukan lembaga hukum, bukan fraksi. Soal Kemendiknas saya belum tahu, kan sudah saya bilang,” tandasnya.

Kalaupun KPK sampai harus menjemput Nazaruddin ke Singapura, Jafar beranggapan itu bagian dari mekanisme hukum yang dijalankan. Proses hukum, kata dia, tak bisa dilarang-larang. (OL-8)

Pramono: Tommy Soeharto Tak Jadi Ancaman di Pemilu 2014

Sejumlah partai kecil berniat mengusung putera mantan Presiden Soeharto, Tommy Soeharto, dalam pilpres 2014. Politisi senior PDIP Pramono Anung melihat peluang Tommy Soeharto dalam pilpres 2014 tak besar.

"Saya kira enggak besar," tutur Pramono.

Hal ini disampaikan Pramono kepada detikcom, Kamis (9/6/2011).

Meskipun Pramono menganggap wajar-wajar saja partai kecil mengusung Tommy Soeharto dalam pilpres 2014 nanti. Namun masyarakat, menurutnya, masih mengingat sekali bagaimana terhimpitnya demokrasi di masa lalu.

"Menurut saya sah-sah saja orang mendukung siapapun. Tetapi tentunya masyarakat belajar dari proses yang lalu, apapun demokrasi sekarang ini lebih baik," tuturnya.

Terlebih, menurut Pramono, rakyat masih ingat betul dengan sejarah pemerintahan ayahanda Tommy, mantan Presiden Soeharto. Karena inilah, peluang Tommy menggaet hati rakyat makin kecil.

"Jadi saya tidak melihat sebagai ancaman. Apalagi banyak persoalan hak asasi manusia yang belum selesai," terangnya.

Sejumlah partai kecil seperti Partai Nasional Republik dan Partai Buruh, kembali mengadu nasib mendaftar pemilu 2014. Dua partai ini mengusung Tommy Soeharto sebagai capres. Apakah nama Tommy akan mendongkrak perolehan suara dua partai ini?