Kamis, 31 Maret 2011

Ulat Bulu Serang Probolinggo, Diduga Imbas Anomali Cuaca

Malang - Kondisi cuaca tak menentu di Tanah Air diduga kuat sebagai penyebab ulat bulu (desiciria inclusa) yang jumlanya mencapai jutaan ekor menyerang enam desa di lima kecamatan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Ini kemungkinan besar, karena disebabkan oleh anomali cuaca," ujar Kepala Laboratorium Hama Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang Dr. Ir. Totok Himawan saat dihubungi melalui telpon genggamnya, Kamis (31/3/2011).

Dia menjelaskan, ulat bulu cepat berkembang biak sejalan dengan cuaca buruk terus terjadi. Para predator selama ini menjadi musuhnya, tidak mampu bertahan hidup dengan kondisi cuaca seperti itu.

"Ada namanya braconid dan apanteles, jenis predator yang biasa memangsa ulat bulu," terangnya.

Populasi ulat bulu dengan sendirinya, kata dia, tak terbendung. Seperti terjadi di wilayah Probolinggo. Kasus yang sama, sambung dia, bisa juga terjadi di daerah lain. "Matinya predator, bisa mengembangkan populasi hama. Dan itu bisa terjadi dimana-mana hingga merambah pemukiman penduduk," sambungnya.

Totok mengungkapkan, ulat bulu akan berkembangbiak secara cepat, di lokasi hama itu bertelur. Jika dalam perkembangbiakkannya pada tanaman mangga. Secara pasti
bersamaan sirkulasi pertumbuhan hama itu, jenis tanaman yang dihinggapi akan
habis diserang.

"Kalau disitu banyak mangga, ya tanaman itu yang habis diserang. Jika media pertumbuhan telah habis. Ulat itu akan berkeliaran," ungkapnya.

Selain anomali cuaca dan tingginya curah hujan, lanjut Totok, cepatnya perkembangbiakkan hama ulat bulu juga bisa disebabkan, karena tingginya
penggunaan peptisida oleh petani.

"Pemakaian peptisida yang berlebihan juga bisa mematikan predator, yang selama ini menjadi musuh hama tersebut," tegasnya.

Seperti diberitakan, sudah hampir dua pekan ini, ulat bulu (desiciria inclusa)
menyerang enam  desa di lima kecamatan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Serangan ulat  kali ini tergolong terparah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Desa  Sumber Kedawung dan Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, adalah daerah  terparah
yang diserbu ulat yang menimbulkan gatal-gatal bila tersentuh  itu. Kecamatan
yang warganya saat ini siaga dari serangan ulat ini diantaranya Leces, Tegal
Siwalan, Bantaran, Wonomerto dan Sumberasih.

Terlalu Banyak Tertawa Bikin Daya Ingat Tidak Tajam

Columbia, Penelitian membuktikan, daya ingat mengalami penurunan saat seseorang terlalu banyak tertawa atau berada dalam suasana hati yang gembira.

Fenomena ini dapat menjelaskan mengapa orang menjadi agak pelupa saat berada dalam sebuah pesta. Misalnya ketika bertukar nomor telepon dengan rekan lama dalam sebuah acara yang penuh canda tawa, jika tidak dicatat seringkali akan langsung lupa begitu sampai di rumah.

Lain halnya saat seorang guru matematika yang galak menyuruh siswanya menghafal hitung-hutingan perkalian. Suasana hening yang menegangkan kadang-kadang justru membuat ingatan lebih tajam sehingga lebih mudah menghafal perkalian 1 sampai 100.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr Elizabeth Martin dari University of Missouri menunjukkan, emosi positif misalnya gembira dan senang justru mengurangi kemampuan mengingat untuk sesaat. Meski begitu, emosi negatif juga tidak serta merta meningkatkan daya ingat.

Dalam eksperimen yang dilakukannya, Dr Martin melibatkan sejumlah relawan yang dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kelompok dipertontonkan beberapa video lucu, sedangkan kelompok yang lain dipertontonkan video tutorial pemasangan ubin yang pastinya membosankan.

Usai menonton video, seluruh pastisipan menjalani serangkaian tes untuk mengukur daya ingat. Tes itu berupa sederet angka yang diberikan secara lisan melalui earphone, lalu partisipan diminta menyebutkan beberapa angka dalam deret tersebut.

Dibandingkan partisipan yang menonton video tutorial pemasangan ubin, partisipan yang menonton video lucu lebih banyak melakukan kesalahan. Perbedaannya cukup signifikan sehingga Dr Martin menyimpulkan bahwa emosi positif bisa mengurangi daya ingat.

"Namun emosi positif juga tidak selamanya buruk. Meski daya ingat menurun, seseorang yang memiliki emosi positif biasanya justru memiliki problem solving (kemampuan memecahkan masalah) yang lebih kreatif," ungkap Dr Martin dalam laporannya di jurnal Cognition and Emotion, seperti dikutip dariMedicalnewstoday, Kamis (31/3/2011).