Ribut-ribut di internal Setgab menarik perhatian Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Menurut Megawati, para elit politik yang tergabung dalam Setgab telah mementingkan kekuasaan dibanding mengurus rakyat.
"Yang menonjol dalam beberapa saat terakhir ini adalah sifat elit yang lebih meributkan soal koalisi sekretariat gabungan dan wacana pemilihan gubernur oleh DPRD atau apapun namanya dibanding mengurus rakyat," ujar Megawati.
Megawati menyampaikan itu saat membacakan pidato di acara HUT PDIP yang digelar di lapangan parkir, depan kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (10/1/2011). Mega yang mengenakan blus merah itu membaca pidato dengan suara lantang.
Menurut Megawati, ribut-ribut Setgab mengindikasikan kekuasaan lebih diutamakan para elit politik dibanding mengurus kepentingan rakyat. "Fenomena ini menggambarkan bagaimana penggalangan kekuasaan ditempatkan sebagai sesuatu yang lebih penting ketimbang mengurusi kepentingan rakyat. Hal ini menegaskan semakin menguatnya cakupan bencana mental yang melanda negeri ini," imbuh Megawati.
Megawati juga kembali mengingatkan mengenai pidatonya dalam pembukaan kongres III PDIP di Bali pada April lalu. Megawati telah menegaskan adanya ancaman mentalitas bangsa. Megawati saat itu menegaskan cita-cita yang melekat dalam sejarah PDIP jauh lebih besar dari sekedar urusan kursi di parlemen, sejumlah menteri ataupun Istana Merdeka.
"Kita diajarkan dan ditakdirkan oleh sejarah perjuangan mengangkat harkat dan martabat wong cilik seperti yang dilakukan Bung Karno adalah lebih utama dari urusan bagi-bagi kekuasaan," tutur istri Ketua MPR Taufiq Kiemas ini.
"Yang menonjol dalam beberapa saat terakhir ini adalah sifat elit yang lebih meributkan soal koalisi sekretariat gabungan dan wacana pemilihan gubernur oleh DPRD atau apapun namanya dibanding mengurus rakyat," ujar Megawati.
Megawati menyampaikan itu saat membacakan pidato di acara HUT PDIP yang digelar di lapangan parkir, depan kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (10/1/2011). Mega yang mengenakan blus merah itu membaca pidato dengan suara lantang.
Menurut Megawati, ribut-ribut Setgab mengindikasikan kekuasaan lebih diutamakan para elit politik dibanding mengurus kepentingan rakyat. "Fenomena ini menggambarkan bagaimana penggalangan kekuasaan ditempatkan sebagai sesuatu yang lebih penting ketimbang mengurusi kepentingan rakyat. Hal ini menegaskan semakin menguatnya cakupan bencana mental yang melanda negeri ini," imbuh Megawati.
Megawati juga kembali mengingatkan mengenai pidatonya dalam pembukaan kongres III PDIP di Bali pada April lalu. Megawati telah menegaskan adanya ancaman mentalitas bangsa. Megawati saat itu menegaskan cita-cita yang melekat dalam sejarah PDIP jauh lebih besar dari sekedar urusan kursi di parlemen, sejumlah menteri ataupun Istana Merdeka.
"Kita diajarkan dan ditakdirkan oleh sejarah perjuangan mengangkat harkat dan martabat wong cilik seperti yang dilakukan Bung Karno adalah lebih utama dari urusan bagi-bagi kekuasaan," tutur istri Ketua MPR Taufiq Kiemas ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar