Semua serba mahal! Begitulah keluhan yang didengar Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dari pembantu rumah tangganya. Uang yang dimiliki pembantunya serasa tidak cukup membeli bahan-bahan kebutuhan pokok.
"Pembantu saya bilang uang belanja nggak cukup. Gula mahal, cabe mahal, beras mahal, telor nggak cukup. Orang cuma diri saya (Megawati-red) kok yang makan," ujarnya
Hal tersebut disampaikannya dalam acara pelantikan Departemen Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah di DPP PDIP, Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (25/1/2011).
Dengan gaya orasi yang meledak-ledak, Mega mengkritik orang-orang yang dulu tidak memilihnya tetapi akhirnya mengeluh. Dia menyindir orang yang memilih presiden berdasarkan penampakan fisiknya saja. Padahal presiden perempuan punya kelebihan tersendiri.
"Sekarang datang ke saya, (mengeluh-red) harga mahal. Emang benar ya, perempuan yang tahu harga," tuturnya.
Di hadapan 168 kadernya yang kini menjadi kepala daerah di Indonesia, Mega tidak khawatir dengan cap tukang kritik yang melekat pada dirinya. Posisi PDIP sebagai partai oposisi membuatnya tidak enggan menembak kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Saya kerjanya hanya mengkritik. Emang itu kerjaan saya kok," kata Mega dengan gaya khasnya.
"Pembantu saya bilang uang belanja nggak cukup. Gula mahal, cabe mahal, beras mahal, telor nggak cukup. Orang cuma diri saya (Megawati-red) kok yang makan," ujarnya
Hal tersebut disampaikannya dalam acara pelantikan Departemen Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah di DPP PDIP, Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (25/1/2011).
Dengan gaya orasi yang meledak-ledak, Mega mengkritik orang-orang yang dulu tidak memilihnya tetapi akhirnya mengeluh. Dia menyindir orang yang memilih presiden berdasarkan penampakan fisiknya saja. Padahal presiden perempuan punya kelebihan tersendiri.
"Sekarang datang ke saya, (mengeluh-red) harga mahal. Emang benar ya, perempuan yang tahu harga," tuturnya.
Di hadapan 168 kadernya yang kini menjadi kepala daerah di Indonesia, Mega tidak khawatir dengan cap tukang kritik yang melekat pada dirinya. Posisi PDIP sebagai partai oposisi membuatnya tidak enggan menembak kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Saya kerjanya hanya mengkritik. Emang itu kerjaan saya kok," kata Mega dengan gaya khasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar