Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengutuk penyerbuan terhadap rumah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang yang menewaskan 4 orang dalam versi Ahmadiyah. Penyerbuan itu tidak dapat dibenarkan.
"GP Ansor mengutuk penyerbuan warga Ahmadiyah di Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang," kata Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid dalam rilis kepada detikcom, Minggu (6/2/2011).
Informasi yang diperoleh mereka, jumlah korban tewas mencapai 7 orang. Meskipun, Jubir Ahmadiyah Mubarik Ahmad menyebutkan korban tewas ada 4 orang. Menurut Nusron, tindakan penyerbuan itu tidak dapat dibenarkan atas dalih apapun dan mengingkari hak-hak sipil rakyat.
"Negara Indonesia adalah negara hukum, bukan negara rimba atau negara jagoan yang menghalalkan kekerasan dan anarki meski dengan dalih agama atau kebenaran apapun," ujarnya.
Menurut Nusron, negara harus bertindak tegas terhadap siapapun yang terlibat dalam tindak kekerasan. Negara pun harus mampu dalam melindungi warganya, karena penyerbuan semacam ini berulang kali terjadi.
"Negara harus tegas, tidak boleh lemah apalagi dikalahkan gerombolan atau milisi sipil yang jelas mengganggu dan mengusik ketenangan dan ketentraman masyarakat luas," kata Nusron.
Dia meminta agar masalah agama dihadapi dengan dialog secara baik dan bijaksana. "Menegakkan kebenaran agama harus dengan jalan yang benar. Bukan malah mencoreng kebenaran dan kesucian ajaran agama. Dialog harusnya diutamakan," tutupnya.
"GP Ansor mengutuk penyerbuan warga Ahmadiyah di Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang," kata Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid dalam rilis kepada detikcom, Minggu (6/2/2011).
Informasi yang diperoleh mereka, jumlah korban tewas mencapai 7 orang. Meskipun, Jubir Ahmadiyah Mubarik Ahmad menyebutkan korban tewas ada 4 orang. Menurut Nusron, tindakan penyerbuan itu tidak dapat dibenarkan atas dalih apapun dan mengingkari hak-hak sipil rakyat.
"Negara Indonesia adalah negara hukum, bukan negara rimba atau negara jagoan yang menghalalkan kekerasan dan anarki meski dengan dalih agama atau kebenaran apapun," ujarnya.
Menurut Nusron, negara harus bertindak tegas terhadap siapapun yang terlibat dalam tindak kekerasan. Negara pun harus mampu dalam melindungi warganya, karena penyerbuan semacam ini berulang kali terjadi.
"Negara harus tegas, tidak boleh lemah apalagi dikalahkan gerombolan atau milisi sipil yang jelas mengganggu dan mengusik ketenangan dan ketentraman masyarakat luas," kata Nusron.
Dia meminta agar masalah agama dihadapi dengan dialog secara baik dan bijaksana. "Menegakkan kebenaran agama harus dengan jalan yang benar. Bukan malah mencoreng kebenaran dan kesucian ajaran agama. Dialog harusnya diutamakan," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar