Meski sempat dikabarkan menderita sakit lupa berat, Nunun Nurbaeti Daradjatun ternyata hanya menderita stres. Hal ini diungkapkan politisi senior, Fahmi Idris.
Ia menuturkan hal tersebut diketahuinya dari salah seorang rekannya. Fahmi mengatakan, pascapemeriksaan di RS Mount Elizabeth Singapura, suaminya, Adang Daradjatun, pernah membawa hasil pemeriksaan tersebut kepada salah seorang dokter ahli saraf di Jakarta. Kemudian, profesor tersebut menyatakan kalau Nunun hanya stres.
"Profesor ini menyatakan hanya stres aja. Stres dalam pengertian bukan berarti ingatan hilang," kata Fahmi Idris, saat ditemui ditemui di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (6/2).
Menurut mantan Menteri Perindustrian tersebut, pihak keluarga dan suami saksi kunci kasus dugaan suap dalam pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu juga harus dimintai keterangan terkait hal ini.
"Semua keluarga yang mengatakan, termasuk Adang, juga harus diperiksa," ujar Fahmi.
Bahkan, ia mengaku siap untuk dimintai keterangan terkait kondisi Nunun. Kakek dari 6 orang cucu itu juga mengusulkan penggunaan lie detector dalam pemeriksaan kasus ini, baik itu terhadap dirinya, Nunun, ataupun keluarganya.
"Saya usulkan kepada KPK menggunakan lie detector. Termasuk saya juga harus diperiksa kalau saya bohong," tegasnya.
Selama ini, KPK memang tak pernah berhasil untuk meminta keterangan dari mantan istri Adang Daradjatun tersebut. Setiap pemanggilan KPK, Nunun selalu tidak hadir dengan menyertakan surat keterangan dokter kalau ia menderita sakit lupa berat.
Ia menuturkan hal tersebut diketahuinya dari salah seorang rekannya. Fahmi mengatakan, pascapemeriksaan di RS Mount Elizabeth Singapura, suaminya, Adang Daradjatun, pernah membawa hasil pemeriksaan tersebut kepada salah seorang dokter ahli saraf di Jakarta. Kemudian, profesor tersebut menyatakan kalau Nunun hanya stres.
"Profesor ini menyatakan hanya stres aja. Stres dalam pengertian bukan berarti ingatan hilang," kata Fahmi Idris, saat ditemui ditemui di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (6/2).
Menurut mantan Menteri Perindustrian tersebut, pihak keluarga dan suami saksi kunci kasus dugaan suap dalam pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu juga harus dimintai keterangan terkait hal ini.
"Semua keluarga yang mengatakan, termasuk Adang, juga harus diperiksa," ujar Fahmi.
Bahkan, ia mengaku siap untuk dimintai keterangan terkait kondisi Nunun. Kakek dari 6 orang cucu itu juga mengusulkan penggunaan lie detector dalam pemeriksaan kasus ini, baik itu terhadap dirinya, Nunun, ataupun keluarganya.
"Saya usulkan kepada KPK menggunakan lie detector. Termasuk saya juga harus diperiksa kalau saya bohong," tegasnya.
Selama ini, KPK memang tak pernah berhasil untuk meminta keterangan dari mantan istri Adang Daradjatun tersebut. Setiap pemanggilan KPK, Nunun selalu tidak hadir dengan menyertakan surat keterangan dokter kalau ia menderita sakit lupa berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar