Empat anggota jamaah Ahmadiyah diketahui tewas akibat penyerbuan warga terhadap rumah jamaah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. 4 Orang lainnya terluka dan dilarikan ke RS Malingping, Pandeglang.
"Yang meninggal 4 orang. Jenazahnya kini ada di sebuah klinik di Cikeusik," kata Humas PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Mubarik Ahmad kepada detikcom, Jumat (6/2/2011).
Menurut dia, 2 korban tewas adalah anggota jemaah yang memang warga Cikeusik dan merupakan pemilik rumah. Jumlah korban tewas, masih mungkin bertambah. Sementara, 4 orang yang luka parah kini mendapatkan perawatan intensif di UGD RS Malingping.
"Mereka menderita luka bacok di kepala, patah tangan, luka bacok di punggung, dan satu lagi pendarahan di mulut dan hidung," jelas dia.
Mubarik mengatakan jemaah mereka tidak sedang melakukan aktivitas khusus di rumah tersebut. Oleh karena itu, Mubarik meminta polisi bertindak tegas mengusut secara hukum pihak-pihak yang melakukan penyerbuan terhadap mereka.
"Kita adalah korban, karena kita yang diserang, apapun alasan penyerangan itu. Kecuali kita melakukan tindakan kriminal, tapi di sana kita hanya kegiatan biasa saja di sana," tutur Mubarik.
PB JAI kini masih mengumpulkan data-data korban dan kerusakan yang terjadi. Sebelumnya pada Minggu (6/2) menjelang tengah hari, terjadi penyerbuan warga terhadap sebuah rumah milik warga Ahmadiyah di Cikeusik, pandeglang, Banten.
Jumlah korban tewas ini pun masih berbeda-beda. Jika Ahmadiyah menyebutkan 4 anggota mereka tewas, warga menyebutkan korban tewas mencapai 6 orang.
"Yang meninggal 4 orang. Jenazahnya kini ada di sebuah klinik di Cikeusik," kata Humas PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Mubarik Ahmad kepada detikcom, Jumat (6/2/2011).
Menurut dia, 2 korban tewas adalah anggota jemaah yang memang warga Cikeusik dan merupakan pemilik rumah. Jumlah korban tewas, masih mungkin bertambah. Sementara, 4 orang yang luka parah kini mendapatkan perawatan intensif di UGD RS Malingping.
"Mereka menderita luka bacok di kepala, patah tangan, luka bacok di punggung, dan satu lagi pendarahan di mulut dan hidung," jelas dia.
Mubarik mengatakan jemaah mereka tidak sedang melakukan aktivitas khusus di rumah tersebut. Oleh karena itu, Mubarik meminta polisi bertindak tegas mengusut secara hukum pihak-pihak yang melakukan penyerbuan terhadap mereka.
"Kita adalah korban, karena kita yang diserang, apapun alasan penyerangan itu. Kecuali kita melakukan tindakan kriminal, tapi di sana kita hanya kegiatan biasa saja di sana," tutur Mubarik.
PB JAI kini masih mengumpulkan data-data korban dan kerusakan yang terjadi. Sebelumnya pada Minggu (6/2) menjelang tengah hari, terjadi penyerbuan warga terhadap sebuah rumah milik warga Ahmadiyah di Cikeusik, pandeglang, Banten.
Jumlah korban tewas ini pun masih berbeda-beda. Jika Ahmadiyah menyebutkan 4 anggota mereka tewas, warga menyebutkan korban tewas mencapai 6 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar