Pembagian buku tentang sosok, kiprah dan pemikiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sejumlah SMP di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menuai kritik dari kubu oposisi. Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, menilai pembagian buku itu sebagai upaya pencitraan.
"Hari ini seharusnya tidak ada lagi yang harus dicitrakan untuk kepentingan sesaat," kata Puan.
Hal itu dia sampaikan saat melantik pengurus departemen bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Keagamaan DPP PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (27/1/2011).
Menurut Puan, seharusnya pemerintah memikirkan bagaimana program-programnya bekerja untuk kepentingan rakyat, ketimbang membagikan buku. Terlebih, kata dia, biaya pengadaan buku menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah daerah setempat.
"Mengapa sibuk membagikan buku, sementara harga cabe membumbung tinggi tidak dicari jalan keluarnya," kata putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini.
Puan menilai, konten dari 10 seri buku tentang SBY yang dibagikan itu juga sangat berat untuk anak SMP, dan bahkan mengandung unsur politis. Ia menduga hal itu berkaitan dengan kepentingan di Pemilu 2014.
"Anak SMP sekarang pada tahun 2014 adalah pemilih pemula yang akan memilih apa yang hari ini dicitrakan," kata dia.
"Jangan pakai uang rayat untuk kemenangan politis di 2014," tegasnya.
Sebelumnya, sepuluh seri buku tentang sosok, kiprah dan pemikiran SBY ditemukan beredar di sejumlah SMP di Kabupaten Tegal, Jateng. Buku-buku tersebut adalah Jendela Hati, Jalan Panjang Menuju Istana, Adil Tanpa Pandang Bulu, Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan, Menata Kembali Kehidupan Bangsa, Peduli Kemiskinan, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil, Diplomasi Damai, Berbakti untuk Bumi, dan Merangkai Kata Menguntai Nada. Buku-buku itu diterbitkan oleh PT Remaja Rosdakarya, Bandung, Jawa Barat.
"Hari ini seharusnya tidak ada lagi yang harus dicitrakan untuk kepentingan sesaat," kata Puan.
Hal itu dia sampaikan saat melantik pengurus departemen bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Keagamaan DPP PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (27/1/2011).
Menurut Puan, seharusnya pemerintah memikirkan bagaimana program-programnya bekerja untuk kepentingan rakyat, ketimbang membagikan buku. Terlebih, kata dia, biaya pengadaan buku menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah daerah setempat.
"Mengapa sibuk membagikan buku, sementara harga cabe membumbung tinggi tidak dicari jalan keluarnya," kata putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini.
Puan menilai, konten dari 10 seri buku tentang SBY yang dibagikan itu juga sangat berat untuk anak SMP, dan bahkan mengandung unsur politis. Ia menduga hal itu berkaitan dengan kepentingan di Pemilu 2014.
"Anak SMP sekarang pada tahun 2014 adalah pemilih pemula yang akan memilih apa yang hari ini dicitrakan," kata dia.
"Jangan pakai uang rayat untuk kemenangan politis di 2014," tegasnya.
Sebelumnya, sepuluh seri buku tentang sosok, kiprah dan pemikiran SBY ditemukan beredar di sejumlah SMP di Kabupaten Tegal, Jateng. Buku-buku tersebut adalah Jendela Hati, Jalan Panjang Menuju Istana, Adil Tanpa Pandang Bulu, Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan, Menata Kembali Kehidupan Bangsa, Peduli Kemiskinan, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil, Diplomasi Damai, Berbakti untuk Bumi, dan Merangkai Kata Menguntai Nada. Buku-buku itu diterbitkan oleh PT Remaja Rosdakarya, Bandung, Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar