Legislator PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, menegaskan partainya tetap beroposisi dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. PDIP tidak akan masuk ke pemerintahan.
"Tidak akan masuk kabinet sekarang. Kita tetap oposisi sampai berakhir pemerintahan SBY," kata Budiman, di Jakarta, Minggu 16 Januari 2011.
Menurut Budiman, keputusan oposisi itu merupakan keputusan partai dan amanat dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Amanat ini harus diikuti oleh semua anggota. "Tidak boleh tergoda oleh ajakan masuk kabinet," ujarnya.
Budiman menyampaikan terima kasih atas adanya wacana Demokrat mengajak PDIP bergabung di dalam pemerintahan. Namun PDIP, lanjut Budiman, tetap akan menjadi penyeimbang pemerintahan dengan berada di luar kabinet. "Kita tidak akan tergoda tawaran apa pun masuk di kabinet," ujarnya.
Kabar PDIP masuk kabinet menghangat setelah muncul rumor perombakan kabinet. Apalagi, Presiden telah menerima laporan kinerja menteri dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto mengakui ada beberapa kementerian yang memiliki rapor merah.
Ketua UKP4, Kuntoro, mengungkapkan bahwa sekitar 10 persen dari 47 kementerian dan lembaga yang kinerjanya masih merah. Mantan Menteri Pertambangan dan Energi ini menolak menyebutkan kementerian mana saja yang dapat rapor merah. "Saya agak lambat kalau dalam matematika. Tapi, ya sekitar segitu (10 persen)," kata Kuntoro.
PDIP menjadi pembicaraan karena kedekatan kedua partai mulai tampak. Pada perayaan ulang tahun PDIP pada Senin lalu, Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum turut hadir.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan terbuka peluang masuknya PDIP dalam kabinet bila reshuffle dilakukan Presiden dan "Jika Ibu Mega mengizinkan."
Menurut Mubarok, PDIP juga sudah mulai membuka diri. Dia merujuk pada pernyataan Taufiq Kiemas yang berulangkali ingin membina hubungan baik dengan PD. Lalu apakah benar isu yang beredar bahwa PDIP akan mendapat jatah tiga menteri? "Ah itu rumor saja," kata Mubarok.
"Tidak akan masuk kabinet sekarang. Kita tetap oposisi sampai berakhir pemerintahan SBY," kata Budiman, di Jakarta, Minggu 16 Januari 2011.
Menurut Budiman, keputusan oposisi itu merupakan keputusan partai dan amanat dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Amanat ini harus diikuti oleh semua anggota. "Tidak boleh tergoda oleh ajakan masuk kabinet," ujarnya.
Budiman menyampaikan terima kasih atas adanya wacana Demokrat mengajak PDIP bergabung di dalam pemerintahan. Namun PDIP, lanjut Budiman, tetap akan menjadi penyeimbang pemerintahan dengan berada di luar kabinet. "Kita tidak akan tergoda tawaran apa pun masuk di kabinet," ujarnya.
Kabar PDIP masuk kabinet menghangat setelah muncul rumor perombakan kabinet. Apalagi, Presiden telah menerima laporan kinerja menteri dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto mengakui ada beberapa kementerian yang memiliki rapor merah.
Ketua UKP4, Kuntoro, mengungkapkan bahwa sekitar 10 persen dari 47 kementerian dan lembaga yang kinerjanya masih merah. Mantan Menteri Pertambangan dan Energi ini menolak menyebutkan kementerian mana saja yang dapat rapor merah. "Saya agak lambat kalau dalam matematika. Tapi, ya sekitar segitu (10 persen)," kata Kuntoro.
PDIP menjadi pembicaraan karena kedekatan kedua partai mulai tampak. Pada perayaan ulang tahun PDIP pada Senin lalu, Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum turut hadir.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan terbuka peluang masuknya PDIP dalam kabinet bila reshuffle dilakukan Presiden dan "Jika Ibu Mega mengizinkan."
Menurut Mubarok, PDIP juga sudah mulai membuka diri. Dia merujuk pada pernyataan Taufiq Kiemas yang berulangkali ingin membina hubungan baik dengan PD. Lalu apakah benar isu yang beredar bahwa PDIP akan mendapat jatah tiga menteri? "Ah itu rumor saja," kata Mubarok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar