Kamis, 27 Januari 2011

OC Kaligis: Andai Ayin Punya Nama Belakang Pohan, Tentu Tak Seheboh Ini

Pengacara Arthalita Suryani alias Ayin, OC Kaligis, menjenguk Ayin di Lapas Wanita Tangerang, Banten, sekitar 08.59 WIB, Kamis (27/01/2011). Dia memprotes pemberitaan tentang kliennya yang direncanakan akan bebas bersyarat hari ini dalam kasus penyuapan pada jaksa Urip.

Namun, dia menepis rencana bebas kliennya itu. "Saya mendapat informasi 1-2 hari ini baru akan keluar. Tapi saya bingung, kok pemberitaannya begitu heboh, kenapa waktu Aulia Pohan lancar-lancar saja. Andai Ayin memiliki nama belakang Pohan tidak akan seperti ini," kata OC Kaligis. Aulia Pohan adalah besan Presiden SBY yang tersandung kasus aliran dana Bank Indonesia (BI).

OC Kaligis juga mengatakan, ini seperti ada pengalihan isu dan ada penekanan. "Giliraan Bibit-Chandra dibela mati-matian. Tapi saya juga nggak tahu siapa yang menekan," tudingnya.

Pengacara senior ini menyebutkan, rencana bebasnya kliennya ramai diberitakan di media massa. Padahal, Ayin ini selama ditahan baik di Pondok Bambu maupun di Tangerang berguna bagi Lapas.

"Sebelum di sini (Tangerang) "gizi" yang diberi Ayin kepada penghuni Lapas luar biasa. Waktu Denny Indrayana datang ke Lapas di sana, dia tahu itu. Dia juga tahu Lapas di sana sudah sesak. Tetapi dia membiarkan itu," katanya.

Makanya, kata OC, dia bingung seorang Ayin bisa menggemparkan Indonesia. "Padahal dia sudah menjalani 2/3 masa hukuman, dan dia cuma sekali mendapat remisi waktu Waisak dulu, selebihnya tidak pernah. Seperti ada diskriminasi, padahal ini tidak dibenarkan karena melanggar HAM.  Ayin ini tidak pernah mendapat apa yang semestinya dia dapat. Indonesia ini sepertinya Negara Isu," kecamnya.

OC mengaku, kedatangannya ke Lapas menemui Ayin karena ingin menjenguknya saja, karena Ayin akan bebas. "Saya ini baru datang dari Singapura, tapi tidak bertemu dengan Satgas loh. Tetapi kalau saya diminta jadi Satgas, saya yakin mantap. Karena saya sudah memiliki pengalaman menjadi pengacara selama 45 tahun.  Saya kira korupsi di Indonesia tidak akan bisa hanya dengan Denny Indrayana saja," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar