Para tokoh lintas agama bersama forum rektor dan para aktivis dari LSM berkumpul di Jakarta untuk membahas permasalahan negara, Jumat (4/2).
Tokoh yang datang antara lain, Din Syamsuddin, Franz Magnis Suseno, Syafi'i Ma'arif, Khalid Mohammad, Effendi Ghazali, Masdar Masluki, Anhar Gonggong, serta beberapa tokoh lainnya.
Mereka berkumpul dan merumuskan sebuah pernyataan yang secara tidak langsung mengkritik tentang berbagai permasalahan negara yang tak kunjung selesai dibawah pemerintah yang dipimpin Presiden SBY.
"Forum rektor dan cendekiawan memiliki kesamaan pandangan mengenai negara. Tingkat keterpurukan sedikit lagi masuk ke dalam negara gagal," ujar Din Syamsuddin.
Din mengkritik sikap pemerintah yang cenderung lari dari substansi masalah bangsa. "Kami memprihatinkan sikap pemerintah yang cenderung apologi dan sering mengalihkan persoalan substantif," ujarnya.
"Ini adalah persoalan pada kepemimpinan. Tidak ada yang boleh dikeluhkan pemimpin kita karena kekuasaan sudah diberikan semua. Kami sudah membayar. Rakyat sudah memberikan kewajiban tapi belum mendapatkan apa yang mereka inginkan," ujar Masdar Mashudi dari PBNU.
Tokoh yang datang antara lain, Din Syamsuddin, Franz Magnis Suseno, Syafi'i Ma'arif, Khalid Mohammad, Effendi Ghazali, Masdar Masluki, Anhar Gonggong, serta beberapa tokoh lainnya.
Mereka berkumpul dan merumuskan sebuah pernyataan yang secara tidak langsung mengkritik tentang berbagai permasalahan negara yang tak kunjung selesai dibawah pemerintah yang dipimpin Presiden SBY.
"Forum rektor dan cendekiawan memiliki kesamaan pandangan mengenai negara. Tingkat keterpurukan sedikit lagi masuk ke dalam negara gagal," ujar Din Syamsuddin.
Din mengkritik sikap pemerintah yang cenderung lari dari substansi masalah bangsa. "Kami memprihatinkan sikap pemerintah yang cenderung apologi dan sering mengalihkan persoalan substantif," ujarnya.
"Ini adalah persoalan pada kepemimpinan. Tidak ada yang boleh dikeluhkan pemimpin kita karena kekuasaan sudah diberikan semua. Kami sudah membayar. Rakyat sudah memberikan kewajiban tapi belum mendapatkan apa yang mereka inginkan," ujar Masdar Mashudi dari PBNU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar