Di tengah aksi unjuk rasa besar-besaran rakyat Mesir di Tahrir Square, Kairo, kantor biro Al-Jazeera di Kairo diserang sekelompok orang tak dikenal. Akibatnya, sejumlah peralatan siaran stasiun televisi berita terkemuka itu rusak.
"Orang tidak dikenal datang ke kantor biro Al-Jazeera di Kairo dan di dalam (kantor) peralatan hancur," ujar pernyataan saluran Doha seperti ditulis AFP, Jumat (4/2/1011).
Belum diketahui siapa pelaku penyerangan. Hingga kini belum ada satupun pihak yang menyatakan bertanggungjawab atas terjadinya aksi penyerangan tersebut ini. Berdasarkan informasi yang diterima Al-Jazeera, akhirnya menutup kantor biro di Kairo, pasca penyerangan.
Minggu lalu, Menteri Informasi Mesir memerintahkan Al-Jazeera untuk menghentikan kegiatan penyiaran di Mesir. Alasannya yang dikemukakan adalah Al-Jazeera terlalu banyak menanyangkan aksi unjuk rasa yang sedang berlangsung.
Serangan terhadap media berita asing di Kairo juga diiringi aksi penangkapan dan kekerasan. Bahkan serangan terhadap media lebih diintensifkan, menyusul aksi demonstrasi besar-besaran yang menuntut Presiden Mesir Hosni Mubarak mundur dari jabatannya.
Hari ini ribuan demonstran mengikuti salat jumat di Lapangan Tahrir di Kairo. Mereka menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur hari ini juga.
Para demonstran memadati lapangan itu untuk menggelar aksi demo yang disebut sebagai 'Hari Keberangkatan' atau deadline untuk Mubarak agar mundur dari kursi presiden. Hal itu tampak dari siaran langsung televisi Al Jazeera.
"Orang tidak dikenal datang ke kantor biro Al-Jazeera di Kairo dan di dalam (kantor) peralatan hancur," ujar pernyataan saluran Doha seperti ditulis AFP, Jumat (4/2/1011).
Belum diketahui siapa pelaku penyerangan. Hingga kini belum ada satupun pihak yang menyatakan bertanggungjawab atas terjadinya aksi penyerangan tersebut ini. Berdasarkan informasi yang diterima Al-Jazeera, akhirnya menutup kantor biro di Kairo, pasca penyerangan.
Minggu lalu, Menteri Informasi Mesir memerintahkan Al-Jazeera untuk menghentikan kegiatan penyiaran di Mesir. Alasannya yang dikemukakan adalah Al-Jazeera terlalu banyak menanyangkan aksi unjuk rasa yang sedang berlangsung.
Serangan terhadap media berita asing di Kairo juga diiringi aksi penangkapan dan kekerasan. Bahkan serangan terhadap media lebih diintensifkan, menyusul aksi demonstrasi besar-besaran yang menuntut Presiden Mesir Hosni Mubarak mundur dari jabatannya.
Hari ini ribuan demonstran mengikuti salat jumat di Lapangan Tahrir di Kairo. Mereka menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur hari ini juga.
Para demonstran memadati lapangan itu untuk menggelar aksi demo yang disebut sebagai 'Hari Keberangkatan' atau deadline untuk Mubarak agar mundur dari kursi presiden. Hal itu tampak dari siaran langsung televisi Al Jazeera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar