Negara-negara maju di Eropa mendukung pergantian kepemimpinan di Mesir. Namun, untuk mencari pemimpin baru, Mesir disarankan tak terburu-buru menggelar pemilu.
Jerman dan Inggris sebagai kekuatan Eropa meminta agar Mesir menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk memperbaiki toleransi di masyarakat agar proses demokrasi berjalan.
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Inggris David Cameron serta presiden Konsulat Eropa Herman van Rompuy memberikan solusi sebuah bentuk transisi di pemerintahan Mesir. Proses ini diperlukan setelah Hosni Mubarak berkuasa selama hampir 30 tahun.
"Saya tidak percaya bahwa kita bisa memecahkan masalah dengan mencari pengganti dan menggelar pemilu. Mesir adalah contoh kasus klasik," ucap Cameron dalam konferensi keamanan di Munich seperti dikutipreuters, Sabtu (5/2/2011).
"Saya fikir pemilu yang terlalu cepat untuk memulai proses demokratisasi adalah salah," ucap Merkel di acara yang sama.
"Jika fokus pada pemilu lebih dulu, maka pembentukan struktur baru tidak punya kesempatan untuk berkembang," sambungnya.
Mubarak sebelumnya menegaskan rencananya untuk lengser pada September 2011 seiring dengan berakhirnya masa jabatan. Dia mengklaim, jika mundurnya dipercepat maka akan terjadi kekacauan di Mesir.
Jerman dan Inggris sebagai kekuatan Eropa meminta agar Mesir menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk memperbaiki toleransi di masyarakat agar proses demokrasi berjalan.
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Inggris David Cameron serta presiden Konsulat Eropa Herman van Rompuy memberikan solusi sebuah bentuk transisi di pemerintahan Mesir. Proses ini diperlukan setelah Hosni Mubarak berkuasa selama hampir 30 tahun.
"Saya tidak percaya bahwa kita bisa memecahkan masalah dengan mencari pengganti dan menggelar pemilu. Mesir adalah contoh kasus klasik," ucap Cameron dalam konferensi keamanan di Munich seperti dikutipreuters, Sabtu (5/2/2011).
"Saya fikir pemilu yang terlalu cepat untuk memulai proses demokratisasi adalah salah," ucap Merkel di acara yang sama.
"Jika fokus pada pemilu lebih dulu, maka pembentukan struktur baru tidak punya kesempatan untuk berkembang," sambungnya.
Mubarak sebelumnya menegaskan rencananya untuk lengser pada September 2011 seiring dengan berakhirnya masa jabatan. Dia mengklaim, jika mundurnya dipercepat maka akan terjadi kekacauan di Mesir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar