Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk segera melakukan reshuffle terhadap kabinetnya.
Dalam acara kaderisasi PDIP di Bali, Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, menyatakan sedikitnya ada 10 menteri yang layak ganti. Kinerja mereka dinilai kurang. Ia menilai, salah satunya adalah Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, yang di antaranya terkait persoalan Keistimewaan DIY.
Dihubungi terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, mengatakan, permintaan yang disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo tersebut merupakan sikap PDI Perjuangan sebagai partai oposisi yang menginginkan keadaan bangsa menjadi lebih baik.
"Tentu itu terukur dan profesional sebagai partai oposisi. Tidak ada udang di balik batu," ujar Ara sapaan Maruarar saat dihubungi di Jakarta, Sabtu 5 Februari 2011.
Menurut Ara, apa yang disampaikan sekjen PDIP itu tentu terukur dan objektif dengan tujuan yang baik. "Sangat profesional, karena tidak ada kepentingan tertentu. Artinya, kami sebagai partai oposisi tidak menjadi bagian dari pemerintah, apalagi menginginkan masuk kabinet," ungkapnya.
Ara mengaku saat ini tidak mengetahui 10 menteri yang diusulkan PDI Perjuangan untuk di-reshuffle. Namun, dia berharap, Presiden SBY mengganti menteri yang membawahi bidang hukum, perdagangan, dan ekonomi.
Ia menilai, saat ini kementerian bidang tersebut tidak berjalan baik. "Ini harus diperhatikan oleh Presiden," ujarnya.
Dalam acara kaderisasi PDIP di Bali, Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, menyatakan sedikitnya ada 10 menteri yang layak ganti. Kinerja mereka dinilai kurang. Ia menilai, salah satunya adalah Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, yang di antaranya terkait persoalan Keistimewaan DIY.
Dihubungi terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, mengatakan, permintaan yang disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo tersebut merupakan sikap PDI Perjuangan sebagai partai oposisi yang menginginkan keadaan bangsa menjadi lebih baik.
"Tentu itu terukur dan profesional sebagai partai oposisi. Tidak ada udang di balik batu," ujar Ara sapaan Maruarar saat dihubungi di Jakarta, Sabtu 5 Februari 2011.
Menurut Ara, apa yang disampaikan sekjen PDIP itu tentu terukur dan objektif dengan tujuan yang baik. "Sangat profesional, karena tidak ada kepentingan tertentu. Artinya, kami sebagai partai oposisi tidak menjadi bagian dari pemerintah, apalagi menginginkan masuk kabinet," ungkapnya.
Ara mengaku saat ini tidak mengetahui 10 menteri yang diusulkan PDI Perjuangan untuk di-reshuffle. Namun, dia berharap, Presiden SBY mengganti menteri yang membawahi bidang hukum, perdagangan, dan ekonomi.
Ia menilai, saat ini kementerian bidang tersebut tidak berjalan baik. "Ini harus diperhatikan oleh Presiden," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar