Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, pihaknya berharap Presiden semakin tegas memerangi mafia hukum maupun mafia pajak yang mengendalikan korupsi berskala besar.
"Sikap tegas Presiden harus terlihat nyata oleh rakyat, karena kemauan politik Presiden memerangi mafia hukum dan mafia pajak tampaknya mulai diragukan," kata Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini di Jakarta, Minggu (30/1).
Ia menilai, mundurnya Fraksi Partai Demokrat dalam pengusulan Hak Angket Mafia Pajak di DPR RI, merupakan indikasi sikap basa-basi. "Bahkan ada kesan melindungi mafia pajak," ujarnya tentang langkah mundur fraksi dari partai yang menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI) selaku ketua dewan pembinanya.
Bambang Soesatyo juga mengatakan, ketidakpercayaan (publik) itu terus meluas, karena ada kesan ambivalensi Presiden. "Sikap dan posisi Presiden tampak meyakinkan hanya pada wacana dan pernyataan tentang penegakan hukum, termasuk pernyataan perang melawan korupsi," katanya.
Tetapi, katanya, implementasi di lapangan benar-benar tak mampu meyakinkan rakyat. "Ada kesan, presiden tak hanya ragu, tetapi juga bersikap mendua. Bahkan muncul kesan, Presiden seperti sosok yang terperangkap," ujarnya.
Kesan ini, demikian Bambang Soesatyo, mengemuka karena Presiden tidak berani memberi instruksi tegas atau intervensi bagi berjalannya proses hukum skandal besar Bank Century serta pengungkapan jaringan mafia pajak.
Kemudian, Bambang Soesatyo menunjuk pula saat DPR RI menginisiasi Hak Angket Mafia Pajak, Presiden ternyata tidak mengerahkan semua kewenangan dan partai pendukungnya untuk mendukung inisiatif Parlemen tersebut. "Padahal, Gayus Tambunan sudah terang-terangan mengungkap adanya pemain besar dalam mafia pajak," katanya.
Memerangi korupsi skala besar, menurut dia, harus dimulai dengan memusnahkan mafia hukum, mafia pajak dan mafia proyek (sektor belanja negara). "Sebab, jaringan mafia sudah meliliti hampir semua institusi negara. Institusi negara sudah masuk perangkap mafia," ujarnya.
Buktinya, menurut dia, sejumlah oknum birokrat negara justru mengotaki kerja mafia merampok kekayaan negara. "Makanya, agar perang melawan mafia berjalan efektif, Presiden dan partai pendukungnya harus menunjukkan sikap jelas," demikian Bambang Soesatyo.
"Sikap tegas Presiden harus terlihat nyata oleh rakyat, karena kemauan politik Presiden memerangi mafia hukum dan mafia pajak tampaknya mulai diragukan," kata Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini di Jakarta, Minggu (30/1).
Ia menilai, mundurnya Fraksi Partai Demokrat dalam pengusulan Hak Angket Mafia Pajak di DPR RI, merupakan indikasi sikap basa-basi. "Bahkan ada kesan melindungi mafia pajak," ujarnya tentang langkah mundur fraksi dari partai yang menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI) selaku ketua dewan pembinanya.
Bambang Soesatyo juga mengatakan, ketidakpercayaan (publik) itu terus meluas, karena ada kesan ambivalensi Presiden. "Sikap dan posisi Presiden tampak meyakinkan hanya pada wacana dan pernyataan tentang penegakan hukum, termasuk pernyataan perang melawan korupsi," katanya.
Tetapi, katanya, implementasi di lapangan benar-benar tak mampu meyakinkan rakyat. "Ada kesan, presiden tak hanya ragu, tetapi juga bersikap mendua. Bahkan muncul kesan, Presiden seperti sosok yang terperangkap," ujarnya.
Kesan ini, demikian Bambang Soesatyo, mengemuka karena Presiden tidak berani memberi instruksi tegas atau intervensi bagi berjalannya proses hukum skandal besar Bank Century serta pengungkapan jaringan mafia pajak.
Kemudian, Bambang Soesatyo menunjuk pula saat DPR RI menginisiasi Hak Angket Mafia Pajak, Presiden ternyata tidak mengerahkan semua kewenangan dan partai pendukungnya untuk mendukung inisiatif Parlemen tersebut. "Padahal, Gayus Tambunan sudah terang-terangan mengungkap adanya pemain besar dalam mafia pajak," katanya.
Memerangi korupsi skala besar, menurut dia, harus dimulai dengan memusnahkan mafia hukum, mafia pajak dan mafia proyek (sektor belanja negara). "Sebab, jaringan mafia sudah meliliti hampir semua institusi negara. Institusi negara sudah masuk perangkap mafia," ujarnya.
Buktinya, menurut dia, sejumlah oknum birokrat negara justru mengotaki kerja mafia merampok kekayaan negara. "Makanya, agar perang melawan mafia berjalan efektif, Presiden dan partai pendukungnya harus menunjukkan sikap jelas," demikian Bambang Soesatyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar