Kamis, 03 Februari 2011

Pernyataan Sultan Soal Mesir Sangat Disesalkan

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyesalkan pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono X yang menyebutkan, bukan tidak mungkin kejadian kisruh politik di Mesir akan terjadi di Indonesia.

"Mungkin dia mengharapkan itu terjadi. Tidak selayaknya Sri Sultan, sebagai pemimpin berkata seperti itu, bukannya menenangkan," katanya di Jakarta, Kamis (3/2).

Menurut Dipo, kejadian di Mesir jangan disamakan dengan di Indonesia. Sebagai presiden, katanya, Susilo Bambang Yudhoyono memimpin sesuai undang-undang. "Ini jabatan beliau kedua, tak ada keinginan SBY untuk memperpanjang jabatannya jadi Presiden seumur hidup seperti Presiden Ben Ali di Tunisia atau Hosni Mubarak di Mesir," katanya.

Dipo menilai, ucapan Sri Sultan itu bisa memanaskan kondisi politik di negeri ini. "Saya melihatnya ada orang yang berharap efek domino kasus Mesir terjadi di sini. Mudah-mudahan dia tak berharap begitu," katanya.

Dipo menduga adanya "agenda setting" yang sedang dikendangkan, yang berujung ke "impeachment". "Dulu Gus Dur diimpeach juga karena kritik-kritik miring yang diabaikannya. Ini saya harapkan yang terakhir dialami oleh Presiden Gus Dur," katanya.

Ketika ditanya apakah Presiden SBY "gerah" dengan pernyataan Sri Sultan, dan mengapa tak menegurnya, Dipo mengatakan, bukan keinginan SBY menanggapi semua kritik. "Sekarang saya yang berbicara," katanya.

"Masa kepresidenan SBY sesuai dengan UU hanya dua kali sampai 2014 secara konstitusional, ini lain dengan Sultan yang mau jadi Gubernur DIY seumur hidup, tanpa dipilih secara demokratis lagi," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar