Kamis, 10 Februari 2011

Wah, Bakteri itu Dapat mempengaruhi Suasana Hati ....

Perubahan suasana hati seseorang biasanya oleh lingkungan seperti masalah keuangan, hari yang buruk dikantor atau kondisi lainnya. Tapi ternyata perubahan ini juga bisa disebabkan oleh mikroorganisme tertentu.

Studi menunjukkan ada bakteri dan parasit yang bisa mengubah kepribadian atau suasana hati seseorang. Beberapa ahli percaya bahwa mikroorganisme ini bisa membuat seseorang menjadi depresi atau justru membuahkan kebahagiaan.

Salah satu teori yang dipercaya oleh para peneliti untuk memperkuat dugaan tersebut adalah bakteri dan parasit mampu mempengaruhi keseimbangan senyawa kimia di otak. Kondisi ini memungkinkan infeksi yang dialami oleh seseorang menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku.

Beberapa bakteri dan parasit yang diketahui bisa mempengaruhi suasana hati seseorang, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (8/2/2011) yaitu:

Parasit yang bisa mengubah perilaku
Toxoplasma gondii merupakan parasit yang bisa ditemukann dalam feses kucing. Sebuah studi menunjukkan sejumlah kecil T.gondii bisa mengubah perilaku seseorang yang rentan dengan parasit ini.

Dr Nicky Boulter, peneliti penyakit menular di Sydney University of Technology menuturkan laki-laki dan perempuan akan memberikan respons yang berbeda terhadap infeksi T.gondii. Laki-laki yang terinfeksi akan menyebabkan berkurangnya perhatian, menurunkan IQ dan cenderung melanggar peraturan atau mengambil risiko, sedangkan jika perempuan yang terinfeksi akan membuatnya menjadi lebih terbuka, ramah dan kacau.

Selain itu, T.gondii juga telah dihubungkan dengan gangguan kejiwaan yang lebih serius seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Kondisi ini kemungkinan karena T.gondii meningkatkan dua senyawa kimia yang ada di otak yaitu dopamin dan glutamat, senyawa kimia ini berhubungan dengan suasana hati (mood) dan interaksi sosial.

Bakteri yang membuat orang menjadi ceria
Peneliti menyelidiki kemampuan bakteri Mycobacterium vaccae yang bisa membuat seseorang menjadi lebih ceria. Hal ini karena bakteri tersebut merangsang salah satu daerah di otak yang terlibat dalam produksi bahan kimia serotonin yang membuat seseorang merasa lebih baik.

"Ini terbilang aneh, karena infeksi biasanya menghasilkan peradangan dan membuat seseorang merasa lebih buruk. Kami berpikir karena M.vaccae bisa meredam inflamasi dan memungkinkan seseorang merasakan efek serotonin," ujar Graham Rook, profesor mikrobiologi medis di Royal Free and University College Medical School, London.

Bakteri ini biasanya ditemukan dalam tanah dan mudah terhirup atau menempel di tangan. Kondisi ini menimbulkan harapan yang bisa mengarah pada bentuk baru obat antidepresan.

Bakteri yang bisa membuat orang sedih
Jika seseorang terkena infeksi serius umumnya ia hanya bisa berada di tempat tidur dan tidak dapat melakukan apa-apa yang dikenal dengan respons peradangan. Kondisi ini akan membuat tubuh mencurahkan energinya untuk melawan infeksi sehingga menyebabkan suasana hati yang sedih dan terlihat seperti depresi.

Infeksi yang terjadi di usus seperti akibat E.coli bisa mempengaruhi otak karena beberapa daerah di otak mengalami perubahan kegiatan terutama dalam hal mengontrol kemauan untuk mengambil risiko. Karenanya kondisi ini biasa diatasi dengan memberikan sejumlah kecil probiotik (bakteri usus baik) yang bisa mempengaruhi bagian otak yang terlibat dalam emosi.

3 komentar:

  1. hhehheh lucu banget mikroorganisme ada juga dengan salmonella typhi :) salmonella kan menyebabkan manusia rapuh karena penyakit itu kebanyakan mikir masalah yg namanaya cinta dan finansial hhe

    BalasHapus
  2. beneran tapi ini adalah angin lalu
    angin lalu jangan dijadikan berbagai macam2 penyakit yg namanya love bikin hurt aj

    BalasHapus