Selasa, 08 Februari 2011

Dianggap Gagal Mengatasi Kerusuhan Warga, Ini Jawaban Kapolri

Dua hari berturut-turut kasus kerusuhan yang melibatkan massa besar terjadi di Cikeusik dan Temanggung. Banyak pihak menilai kepolisian gagal melindungi warga dan mengantisipasi insiden yang terjadi. Apa tanggapan Kapolri?

Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan bahwa terjadinya dinamika di lapangan sangat mungkin terjadi. Polisi hanya berusaha secara maksimal mengantisipasi segala kemungkinan.

"Preventif, pre-emtif artinya informasi awal sebelum pengamanan itu sudah direncanakan termasuk kekuatan yang disiapkan. Kalau itu terjadi di lapangan itu dinamika artinya kita sudah optimal, jadi kalau ada masalah itu kita selesaikan," ujar Timur di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Selasa (8/2/2011).

Timur menjelaskan, dua kasus yang terjadi dua hari ini akan menjadi bahan evaluasi Polri. Diharapkan, kasus tersebut tidak terulang lagi.

"Penyelesaian bagaimana kita proses sesuai dengan ketentuan hukum. Pengamanan itu dievaluasi, agar bisa menjadi target juga bukan hanya saja pengamanan di Temanggung, di tempat lain saya kira akan ditingkatkan," jelasnya.

Polri fokus mencari akar permasalahan yang terjadi di dua lokasi aksi massa itu. Ke depan, kerjasama lintas sektor harus dioptimalkan kembali.

"Permasalahan seperti ini kita sosialisasikan secara komprehensif artinya bukan pada Polri dan TNI, akar masalahnya apa? Itu kita bicarakan dengan pemerintah daerah, kemudian lintas fungsi ada Kementerian Agama, Kemendagri, itulah yang kita lakukan optimal dari evaluasi permasalahan-permasalahan ini," tandas mantan Kapolda Banten ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar