Selasa, 08 Februari 2011

Front Aksi Mahasiswa (FAM) Unair melakukan aksi solidaritas

 Puluhan mahasiswa tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa (FAM) Unair melakukan aksi solidaritas seribu lilin. Aksi ini mengutuk kekerasan mengatasnamakan agama dan keyakinan yang terjadi di Cileusik Pandeglang dan penyerangan gereja di Temanggung.

Aksi menyalakan seribu lilin ini dimulai mulai pukul 19.30 WIB, Selasa (8/2/2011) di depan kampus B Unai sebagai tanda solidaritas bagi para korban.

"Kita sedang melakukan aksi solidaritas dan renungan seribu lilin, karena pada akhir-akhir minggu ini kita merasa bersedih dengan adanya aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama dan keyakinan," ujar Jafar Hafsah (22), juru bicara FAM Unair.

Selain mengadakan aksi dengan menyalakan lilin, para mahasiswa ini juga menuntut agar Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 menteri segera dicabut serta mengusut tuntas para pelaku dan dalang di balik aksi kekerasan yan menimpa Jamaah Ahmadiyah di Padeglang
dan pembekaran gereja di Temanggung.

"Kita menuntut agar SKB itu segera dicabut dan mengusut tuntas kejadian di Pandeglang dan Temanggung," lanjutnya.

Dalam orasinya mereka menyatakan bahwa pemerintah telah gagal memberikan rasa aman bagi para pemeluk agama dan kepercayaan dalam menjalankan keyakinan masing-masing. Diakhir acara mereka berdiri dan menyanyikan serta menyerukan agar masyarakat untuk saling menghargai dan saling menghormati antar pemeluk agama dan keyakinan.

Seperti diberitakan, jemaat Ahmadiyah di Pandeglang mengalami penyerang oleh warga yang mengakibatkan tiga orang tewas di tempat. Disusul tadi siang di Temanggung
terjadi penyerang gereja dan pembakaran gereja yang dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar