Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) melakukan aksi protes di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka mempertanyakan pemanggilan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, hari ini.
Ketua aksi tersebut, Masinton Pasaribu menilai KPK tak serius dalam menangani kasus dana talangan Bank Century, dan aliran cek pelawat usai pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004. Untuk kasus cek pelawat, kata dia, KPK tak kunjung memproses pihak-pihak yang diduga pemberi cek.
"Miranda Goeltom dan Nunun Nurbaeti tak tersentuh KPK. Anehnya lagi, Megawati Soekarnoputri yang tak memiliki kaitan dan keterlibatan dalam kasus itu malah dipanggil KPK," kata Masinton di sela aksi demo. "Ada apa dengan pemanggilan Megawati?"
Dalam aksinya, massa mayoritas mengenakan baju hitam itu membawa baliho dan spanduk besar berisi kecaman kepada KPK. Diantaranya bertulis: KPK Jangan jadi Alat Politik, KPK Jangan jadi Lemah, dan KPK Sarang Mafia.
Dalam penanganan kasus ini, KPK sendiri sudah membantah jadi alat politik. Wakil Ketua KPK M Jasin menuturkan, KPK dibentuk atas asas independen dan profesional. "Kami tidak ada kepentingan terhadap politik. Berdasarkan UU, kami dibentuk sebagai lembaga independen," tuturnya.
Berselang 30 menit dari aksi ini, sejumlah massa lain mendatangi gedung KPK. Sekitar 100 orang ini meminta KPK memeriksa politisi Demokrat Jhonny Allen Marbun. Seperti diberitakan sebelumnya, Jhonny Allen tersangkut dugaan korupsi pembangunan dermaga di Indonesia bagian timur. Namun, Jhonny membantah.
Massa yang berdemo bersebelahan dengan massa Relawan Perjuangan Demokrasi itu kian memacetkan ruas jalan di depan gedung KPK.
Ketua aksi tersebut, Masinton Pasaribu menilai KPK tak serius dalam menangani kasus dana talangan Bank Century, dan aliran cek pelawat usai pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004. Untuk kasus cek pelawat, kata dia, KPK tak kunjung memproses pihak-pihak yang diduga pemberi cek.
"Miranda Goeltom dan Nunun Nurbaeti tak tersentuh KPK. Anehnya lagi, Megawati Soekarnoputri yang tak memiliki kaitan dan keterlibatan dalam kasus itu malah dipanggil KPK," kata Masinton di sela aksi demo. "Ada apa dengan pemanggilan Megawati?"
Dalam aksinya, massa mayoritas mengenakan baju hitam itu membawa baliho dan spanduk besar berisi kecaman kepada KPK. Diantaranya bertulis: KPK Jangan jadi Alat Politik, KPK Jangan jadi Lemah, dan KPK Sarang Mafia.
Dalam penanganan kasus ini, KPK sendiri sudah membantah jadi alat politik. Wakil Ketua KPK M Jasin menuturkan, KPK dibentuk atas asas independen dan profesional. "Kami tidak ada kepentingan terhadap politik. Berdasarkan UU, kami dibentuk sebagai lembaga independen," tuturnya.
Berselang 30 menit dari aksi ini, sejumlah massa lain mendatangi gedung KPK. Sekitar 100 orang ini meminta KPK memeriksa politisi Demokrat Jhonny Allen Marbun. Seperti diberitakan sebelumnya, Jhonny Allen tersangkut dugaan korupsi pembangunan dermaga di Indonesia bagian timur. Namun, Jhonny membantah.
Massa yang berdemo bersebelahan dengan massa Relawan Perjuangan Demokrasi itu kian memacetkan ruas jalan di depan gedung KPK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar