SURABAYA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia wilayah teritorial VI menggelar demonstrasi “menyambut” kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS).
Ratusan mahasiswa itu berjalan mulai dari Perumahan Gebang Lor Kertajaya yang terletak di sebelah utara Kampus. Baru sekira 100 meter berjalan, pendemo langsung dihadang petugas tepat di gerbang perumahan Gebang, atau 100 meter sebelum Kampus.
Pendemo ini menuntut penuntasan masalah korupsi terutama kasus Century dan Gayus, serta penyelesaian kasus Lapindo. Sementara untuk isu ekonomi, mereka menuntut agar Madura dijadikan kawasan ekonomi khusus yang selaras dengan kearifan lokal.
Kemudian untuk masalah energi, agar diwujudkan kemandirian energi dengan menasionalisasi aset-aset strategis bangsa, serta mengoptimalkan tenaga nuklir sebagai alternatif energi di Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, pendemo dan petugas masih berhadapan. Pendemo pun meneriakkan yel-yel dan tetap berusaha merangsek masuk ke kawasan Kampus. Sedangkan di dalam Kampus, SBY tengah berpidato dan memberi kuliah umum.
Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Letkol Ahmad Mulyono mengatakan, tidak ada penutupan jalan, melainkan hanya sterilisasi jalan.
Dia menjelaskan, jalan yang dilalui Presiden ada dua marka jalan, kiri dan kanan. Kemudian jalur kiri saja yang disterilisasi, sedangkan jalur yang lain masih bisa digunakan untuk pengguna jalan lainnya.
Steriliasi jalan ini dilakukan oleh Polisi. SBY bertolak dari Gedung Grahadi pada pukul 18.15 WIB, dengan rute Jalan Gubernur Suryo-Jalan Yos Sudarso-Jalan Ketabang kali-Jalan Gubeng-Jalan Kertajaya dan tiba di ITS, Sukolilo.
Terkait aksi mahasiswa, Kapendam meminta agar selama Presiden di Surabaya tidak ada aksi demo baik dari masyarakat maupun mahasiswa. Menurutnya, Presiden di Surabaya adalah selayaknya tamu, bagaimanapun juga tamu harus dihormati. “Masak ada tamu datang kok diriwuki (diganggu-red),” katanya.
okezone
Ratusan mahasiswa itu berjalan mulai dari Perumahan Gebang Lor Kertajaya yang terletak di sebelah utara Kampus. Baru sekira 100 meter berjalan, pendemo langsung dihadang petugas tepat di gerbang perumahan Gebang, atau 100 meter sebelum Kampus.
Pendemo ini menuntut penuntasan masalah korupsi terutama kasus Century dan Gayus, serta penyelesaian kasus Lapindo. Sementara untuk isu ekonomi, mereka menuntut agar Madura dijadikan kawasan ekonomi khusus yang selaras dengan kearifan lokal.
Kemudian untuk masalah energi, agar diwujudkan kemandirian energi dengan menasionalisasi aset-aset strategis bangsa, serta mengoptimalkan tenaga nuklir sebagai alternatif energi di Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, pendemo dan petugas masih berhadapan. Pendemo pun meneriakkan yel-yel dan tetap berusaha merangsek masuk ke kawasan Kampus. Sedangkan di dalam Kampus, SBY tengah berpidato dan memberi kuliah umum.
Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Letkol Ahmad Mulyono mengatakan, tidak ada penutupan jalan, melainkan hanya sterilisasi jalan.
Dia menjelaskan, jalan yang dilalui Presiden ada dua marka jalan, kiri dan kanan. Kemudian jalur kiri saja yang disterilisasi, sedangkan jalur yang lain masih bisa digunakan untuk pengguna jalan lainnya.
Steriliasi jalan ini dilakukan oleh Polisi. SBY bertolak dari Gedung Grahadi pada pukul 18.15 WIB, dengan rute Jalan Gubernur Suryo-Jalan Yos Sudarso-Jalan Ketabang kali-Jalan Gubeng-Jalan Kertajaya dan tiba di ITS, Sukolilo.
Terkait aksi mahasiswa, Kapendam meminta agar selama Presiden di Surabaya tidak ada aksi demo baik dari masyarakat maupun mahasiswa. Menurutnya, Presiden di Surabaya adalah selayaknya tamu, bagaimanapun juga tamu harus dihormati. “Masak ada tamu datang kok diriwuki (diganggu-red),” katanya.
okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar