Rabu, 08 Desember 2010

Megawati Raih Penghargaan Internasional


Kamboja: Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dianugerahi penghargaan Long Time Achievement dalam bidang politik, Kamis (2/12) malam. Megawati menerima penghargaan itu saat menjadi tamu kehormatan di International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) di Phnom Penh, Kamboja.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menerima langsung penghargaan dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Selain Mega, pernghargaan itu pun diberikan kepada mantan Presiden Filipina Fidel Ramos.

Megawati dianggap sebagai pemimpin politik yang tangguh dan kuat. Ia dinilai sukses memimpin transaksi demokrasi Indonesia melalui pemilihan Presiden secara langsung, demokratis, dan aman.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang turut hadir di acara itu pun mengatakan Megawati juga dipuji dalam kapasitasnya sebagai putri Bung Karno. Pemimpin bangsa-bangsa di Asia dan Afrika mengakui kepeloporan Bung Karno di kancah internasional.

Selain Hasto, Megawati saat di Phnom Penh didampingi antara lain puteranya HM Prananda Prabowo dan anggota Komisi I DPR dari PDIP TB Hasanuddin.

ICAPP diikuti 85 partai politik yang berasal dari lebih 35 negara di Asia. Kehadiran Megawati merupakan momentum penting mengingat salah satu perhatian dari ICAPP berkaitan dengan kerja sama antarparpol dan partisipasi perempuan di partai politik.

Sementara Megawati menegaskan bahwa Indonesia menjadi bukti bahwa demokrasi bisa hadir dan menjadi bagian dari transisi kepemimpinan secara demokratis dan damai. Itu semua, ujarnya, tak terlepas dari semangat Pancasila yang kerap diperingati setiap tanggal 1 Juni.

Megawati juga mengajak ICAPP untuk merumuskan visi Asia untuk masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera melalui kerja sama antar partai politik, pemerintahan, dan seluruh masyarakat Asia.

Di luar jadwal yang ditetapkan, PM Kamboja Hun Sen mengundang Megawati Soekarnoputri untuk kunjungan kehormatan mengingat kepemimpinan Indonesia dalam penyelesaian secara damai terhadap "perang saudara di Kamboja". Kepemimpinan Megawati dinilai menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar melalui penyelenggaraan pemilu presiden yang sangat demokratis.

Hasto menggambarkan pertemuan PM Hun Sen dan Megawati berlangsung sangat hangat dan akrab.

"Pertemuan antara Megawati dan Hun Sen memperlihatkan adanya ikatan emosional yang kuat, ditandai dengan sejarah kedekatan hubungan antara Pangeran Norodom Sihanouk dengan Bung Karno sehingga pertemuan berjalan sangat akrab," ujar Hasto.

-Metrotvnews.com-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar