Aksi pembongkaran makam bayi beberapa hari ini meresahkan warga di Kabupaten
Sidoarjo. Pelaku juga sempat mencuri mayat bayi yang dikuburkan. Aksi tersebut memicu warga meningkatkan kewaspadaannya, khususnya di makam yang ada bayi yang dikuburkan.
Polisi hingga kini belum bisa mengidentifikasi siapa pelaku pembongkaran puluhan makam di Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Disamping terus mengejar pelaku, polisi bersama warga terus berpatroli menjaga makam-makam tersebut.
"Dari hasil penyelidikan, pelaku selalu melakukan aksinya pada Rabu malam atau Kamis dini hari," kata Kapolsek Sedati, AKP Dodon Priyambodo, saat dihubungi detiksurabaya.com, Minggu (13/2/2011).
Dodon mengatakan pihaknya sudah diberikan izin oleh 4 keluarga warga Bonosari untuk membongkar 5 makam balita yang sudah terbongkar itu. Dari hasil pembongkaran, diketahui jika 3 makam berhasil dibongkar pelaku sedangkan 2 makam lainnya masih utuh.
"Dua makam gagal dibongkar pelaku, mungkin perbuatan mereka keburu diketahui
karena makam itu sendiri dibongkar dengan peralatan sederhana," tambah Dodon.
Sebelum melakukan aksi, pelaku selalu memutus aliran listrik yang menerangi komplek makam. Dodon menduga pembongkaran makam ini dilakukan berkaitan dengan praktek ritual ilmu hitam. Karena makam yang dibongkar adalah makam balita, tak peduli kapan balita itu dimakamkan.
"Bahkan makam balita yang sudah 30 tahun tahun terkubur juga ikut dibongkar,"
tandas Dodon.
Dari penuturan Dodon, total ada 22 makam balita di Desa Pabean yang dibongkar
pelaku. 15 makam di Dusun Bonosari, 2 makam di Dusun Alas Tipis dan 5 makam di Dusun Pranti.
Sebelumnya, warga Desa Pabean dikejutkan dengan adanya pembongkaran makam balita di Desa Bonosari, seminggu lalu. Saat itu, diketahui ada 8 makam di Desa Bonosari yang terbongkar. Kemudian pembongkaran makam itu terus berlanjut hingga ke makam dusun lain.
Sidoarjo. Pelaku juga sempat mencuri mayat bayi yang dikuburkan. Aksi tersebut memicu warga meningkatkan kewaspadaannya, khususnya di makam yang ada bayi yang dikuburkan.
Polisi hingga kini belum bisa mengidentifikasi siapa pelaku pembongkaran puluhan makam di Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Disamping terus mengejar pelaku, polisi bersama warga terus berpatroli menjaga makam-makam tersebut.
"Dari hasil penyelidikan, pelaku selalu melakukan aksinya pada Rabu malam atau Kamis dini hari," kata Kapolsek Sedati, AKP Dodon Priyambodo, saat dihubungi detiksurabaya.com, Minggu (13/2/2011).
Dodon mengatakan pihaknya sudah diberikan izin oleh 4 keluarga warga Bonosari untuk membongkar 5 makam balita yang sudah terbongkar itu. Dari hasil pembongkaran, diketahui jika 3 makam berhasil dibongkar pelaku sedangkan 2 makam lainnya masih utuh.
"Dua makam gagal dibongkar pelaku, mungkin perbuatan mereka keburu diketahui
karena makam itu sendiri dibongkar dengan peralatan sederhana," tambah Dodon.
Sebelum melakukan aksi, pelaku selalu memutus aliran listrik yang menerangi komplek makam. Dodon menduga pembongkaran makam ini dilakukan berkaitan dengan praktek ritual ilmu hitam. Karena makam yang dibongkar adalah makam balita, tak peduli kapan balita itu dimakamkan.
"Bahkan makam balita yang sudah 30 tahun tahun terkubur juga ikut dibongkar,"
tandas Dodon.
Dari penuturan Dodon, total ada 22 makam balita di Desa Pabean yang dibongkar
pelaku. 15 makam di Dusun Bonosari, 2 makam di Dusun Alas Tipis dan 5 makam di Dusun Pranti.
Sebelumnya, warga Desa Pabean dikejutkan dengan adanya pembongkaran makam balita di Desa Bonosari, seminggu lalu. Saat itu, diketahui ada 8 makam di Desa Bonosari yang terbongkar. Kemudian pembongkaran makam itu terus berlanjut hingga ke makam dusun lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar