Saat berceramah dalam acara Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW, Senin malam, 14 Februari 2011, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq mengeluarkan ancaman 'gulingkan SBY', jika pemerintah membubarkan ormas Islam.
Ini adalah kali kedua gertakan penggulingan disuarakan FPI. Sebelumnya, Ketua Bidang Advokasi FPI, Munarman menyatakan akan 'mem-Ben Ali-kan' SBY.
Apakah ancaman Rizieq dan FPI bisa digolongkan makar?
Pakar hukum pidana Universitas Indonesia, Rudy Satriyo mengatakan, seruan FPI itu masih jauh dari definisi makar. "Itu hanya statemen, tidak sampai. Penggulingan kekuasaan harus ada senjata, massa. Masih jauh," kata dia kepadaVIVAnews.com, Selasa 15 Februari 2011 malam.
Ini adalah kali kedua gertakan penggulingan disuarakan FPI. Sebelumnya, Ketua Bidang Advokasi FPI, Munarman menyatakan akan 'mem-Ben Ali-kan' SBY.
Apakah ancaman Rizieq dan FPI bisa digolongkan makar?
Pakar hukum pidana Universitas Indonesia, Rudy Satriyo mengatakan, seruan FPI itu masih jauh dari definisi makar. "Itu hanya statemen, tidak sampai. Penggulingan kekuasaan harus ada senjata, massa. Masih jauh," kata dia kepadaVIVAnews.com, Selasa 15 Februari 2011 malam.
Apa yang diucapkan FPI, baik Rizieq maupun Munarman, menurut Satriyo juga belum bisa diperkarakan. "Karena itu belum menimbulkan suatu akibat."
Rudy Satriyo menyarankan pemerintah berdialog dengan FPI, dengan memanggil pimpinannya soal ancaman yang mereka serukan itu. "Panggil saja FPI. Yang juga perlu dicermati adalah, apa penyebab FPI mengeluarkan statemen itu, jangan hanya akibatnya saja," tambah Rudy.
Ketua DPD FPI Jakarta, Habib Salim Umar Alatas mengatakan apa yang diserukan Rizieq dan Munarman bukan berarti FPI ingin makar. "Bukannya makar, itu hanya memberikan teguran, pemerintah jangan asal ngomong. Itu yang saya lihat dari pernyataan Habib Rizieq," kata dia saat dihubungi VIVAnews, Selasa 15 Februari 2011 malam.
Sikap FPI, tambah Salim, akan berbalik jika pemerintah membubarkan Ahmadiyah. "Kalau Ahmadiyah dibubarkan nggak mungkin akan menggulingkan presiden," kata dia. "Kalau presiden keluarkan Kepres Ahmadiyah, FPI akan bela SBY jika ada yang ingin menggulingkan."
Ancaman penggulingan SBY diserukan Rizieq terkait pernyataan presiden di Hari Pers Nasional, 9 Februari lalu. Presiden mengeluarkan instruksi kepada aparat penegak hukum untuk tidak segan-segan membubarkan organisasi kemasyarakatan yang kerap melakukan aksi anarkis dan terbukti melanggar hukum.
Rudy Satriyo menyarankan pemerintah berdialog dengan FPI, dengan memanggil pimpinannya soal ancaman yang mereka serukan itu. "Panggil saja FPI. Yang juga perlu dicermati adalah, apa penyebab FPI mengeluarkan statemen itu, jangan hanya akibatnya saja," tambah Rudy.
Ketua DPD FPI Jakarta, Habib Salim Umar Alatas mengatakan apa yang diserukan Rizieq dan Munarman bukan berarti FPI ingin makar. "Bukannya makar, itu hanya memberikan teguran, pemerintah jangan asal ngomong. Itu yang saya lihat dari pernyataan Habib Rizieq," kata dia saat dihubungi VIVAnews, Selasa 15 Februari 2011 malam.
Sikap FPI, tambah Salim, akan berbalik jika pemerintah membubarkan Ahmadiyah. "Kalau Ahmadiyah dibubarkan nggak mungkin akan menggulingkan presiden," kata dia. "Kalau presiden keluarkan Kepres Ahmadiyah, FPI akan bela SBY jika ada yang ingin menggulingkan."
Ancaman penggulingan SBY diserukan Rizieq terkait pernyataan presiden di Hari Pers Nasional, 9 Februari lalu. Presiden mengeluarkan instruksi kepada aparat penegak hukum untuk tidak segan-segan membubarkan organisasi kemasyarakatan yang kerap melakukan aksi anarkis dan terbukti melanggar hukum.
Seruan itulah yang ditanggapi FPI. "Andaikata ada ormas Islam yang dibubarkan SBY dengan cara-cara keji, dengan cara biadab, dengan cara curang, dengan cara kejam, maka saya akan ajak umat Islam di manapun berada: kita gulingkan SBY," Habib Rizieq menyerukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar