Senin, 17 Januari 2011

Sabam Sirait: Jangan Lupa Bernafas

Meski tidak lagi aktif di parlemen, Sabam Sirait menjaga silahturahmi dengan koleganya sesama politisi. Salah satunya adalah dengan mengadakan pertemuan santai yang juga dihadiri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid.

Acara berlangsung siang ini, Minggu (2/1/2011), di kediaman pribadi Sabam Sirait yang beralamat di Jl Depsos, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Meski sempat terganggu hujan lebat, tetapi warga sekitar dan para politisi senior yang diundang tetap hadir.

Megawati Soekarnoputri hadir berpasangan bersama Taufik Kiemas. Sementara Hidayat Nur Wahid, datang seorang diri. Abdul Majid, salah seorang pendiri PDI yang merupakan hasil penyatuan lima parpol pada 1973, juga hadir.

"Penandatangan berdirinya PDI pada tahun 1973 yang masih hidup, Majid dan aku. Yang lain sudah pada pergi (tutup usia -red)," canda Sabam dan disambut gelak tawa para hadirin.

Meski dihadiri tokoh senior PDIP dan PKS, sama sekali tidak ada pembicaraan mengenai rencana aksi menggalang kekuatan tengah seperti yang ramai diwacanakan belakangan ini. Pertemuan ini tak ubahnya reuni antar politisi senior dan mereka benar-benar mengisi acara dengan bersantai.

Taufiq Kiemas tampak bersemangat menyanyikan lagu favoritnya yang berjudul "Can't Help Falling in Love with You". Lagu yang dipopulerkan oleh mediang Elvis Presley itu, dia bawakan dengan iringan organ tunggal.

Demikian juga dengan Abdul Majid. Meski duduk di kursi roda, tetapi pria yang selalu mengenakan peci itu tetap bersemangat menyanyikan lagu "Indonesia Pusaka".

"Definisi mati menurut Majid adalah lupa bernafas. Jadi kau jangan lupa bernafas, hahaha....," kelakar Sabam kepada Abdul Majid.

Sementara untuk Hidayat Nur Wahid, Sabam memperkenalkannya sebagai sabahat lama dan teman diskusi. Salah satu isu yang selalu mereka diskusikan adalah isu mengenai zionisme.

"Nur Wahid ini baik sekali sama saya  Dia sering ajak saya ke rapat-rapat umum di Senayan untuk melawan zionisme. Saya disuruh bicara dan habis itu dia kutip omongan saya," kata Sabam, yang sudah berusia 75 tahun, namun masih energik itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar