Masturbasi dianggap sebagai cara paling sehat untuk menyalurkan hasrat disaat belum siap melakukan hubungan seksual atau tidak punya pasangan lawan jenis. Tapi banyak mitos yang bikin takut seperti masturbasi bisa membuat penis mengecil.
Ternyata yang benar masturbasi tak akan membuat penis membesar ataupun mengecil.
"Masturbasi secara kesehatan seksual merupakan kegiatan yang paling sehat dan tidak berisiko, daripada melakukan seks pranikah. Masturbasi tidak akan membuat orang gangguan jiwa, lutut kopong, malah tidak ada risiko menghamili orang tapi sex tension terilis," jelas Zoya Amirin M.Psi, Psikolog seksual dan pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, dalam acara Sex Survey Presentation 2011 di Four Season Hotel, Jakarta, seperti ditulis Selasa (6/11/2011).
Menurut Zoya, masih banyak mitos-mitos seputar masturbasi yang dipercaya masyarakat, seperti masturbasi dapat menyebabkan penis mengecil, ejakulasi dini dan dengkul kopong. Namun ia membantah hal tersebut karena tidak ada bukti klinis.
"Penis itu size-nya sudah seperti itu, dibawa ke Mak Erot juga sebenarnya nggak akan bisa dibesarkan. Jadi gimana caranya dengan masturbasi otomatis bisa membuat penis mengecil? Secara klinis tidak bisa," jelas Zoya, yang juga anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).
Seperti halnya penis yang tidak bisa diperbesar, Zoya menjelaskan penis juga tidak bisa diperkecil, termasuk dengan cara masturbasi.
"Penis itu kan punya diameter atau garis tengah 49-56 mm, itu sebenarnya sehat ukuran segitu. Kalau kelihatannya kecil pun penis biasanya akan membesar 4-5 kali lipat. Tapi kalau aslinya memang sudah besar, dia cuma akan membesar 2-3 kali lipat," lanjut psikoseksual wanita pertama di Indonesia.
Menurut Zoya, ukuran kelamin bukanlah jaminan untuk bisa memuaskan wanita. Yang terpenting adalah tingkat kekerasan penis serta teknik pria untuk dapat mencapai titik G-spot.
"Bukannya cuma besarnya, yang penting itu adalah kerasnya dan bagaimana 'goyangan'-nya. Karena kalau pun dia keras tapi cuma bisa keluar masuk doang, nggak bisa memuaskan si perempuannya. Tapi ketika dia tukar posisi mencari G-spot, itu yang bisa memuaskan perempuan, bisa memberikan multiple orgasme," lanjut Zoya.
Selain tak bisa membuat penis mengecil, Zoya juga menjelaskan bahwa masturbasi tak bisa menyebabkan ejakulasi dini. Ejakulasi dini biasanya hanya terjadi pada orang-orang yang berhubungan seks dengan pasangan baru.
"Masturbasi tidak seperti itu. Kalau masih muda, lagi semangat banget pada pasangan seksual baru, kalau nonton film karena bayangan si cowok udah naksir banget sama si cewek, baru nyentuh perutnya saja sudah ejakulasi dini. Ini pada pria usia muda karena belum bisa menahan emosi. Tetapi pada mereka yang sudah tua juga, dengan pasangan seksual baru juga sering mengalami itu kok. Jadi nggak benar kalau masturbasi dikatakan dapat menyebabkan ejakulasi dini," tegas Zoya
Ternyata yang benar masturbasi tak akan membuat penis membesar ataupun mengecil.
"Masturbasi secara kesehatan seksual merupakan kegiatan yang paling sehat dan tidak berisiko, daripada melakukan seks pranikah. Masturbasi tidak akan membuat orang gangguan jiwa, lutut kopong, malah tidak ada risiko menghamili orang tapi sex tension terilis," jelas Zoya Amirin M.Psi, Psikolog seksual dan pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, dalam acara Sex Survey Presentation 2011 di Four Season Hotel, Jakarta, seperti ditulis Selasa (6/11/2011).
Menurut Zoya, masih banyak mitos-mitos seputar masturbasi yang dipercaya masyarakat, seperti masturbasi dapat menyebabkan penis mengecil, ejakulasi dini dan dengkul kopong. Namun ia membantah hal tersebut karena tidak ada bukti klinis.
"Penis itu size-nya sudah seperti itu, dibawa ke Mak Erot juga sebenarnya nggak akan bisa dibesarkan. Jadi gimana caranya dengan masturbasi otomatis bisa membuat penis mengecil? Secara klinis tidak bisa," jelas Zoya, yang juga anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).
Seperti halnya penis yang tidak bisa diperbesar, Zoya menjelaskan penis juga tidak bisa diperkecil, termasuk dengan cara masturbasi.
"Penis itu kan punya diameter atau garis tengah 49-56 mm, itu sebenarnya sehat ukuran segitu. Kalau kelihatannya kecil pun penis biasanya akan membesar 4-5 kali lipat. Tapi kalau aslinya memang sudah besar, dia cuma akan membesar 2-3 kali lipat," lanjut psikoseksual wanita pertama di Indonesia.
Menurut Zoya, ukuran kelamin bukanlah jaminan untuk bisa memuaskan wanita. Yang terpenting adalah tingkat kekerasan penis serta teknik pria untuk dapat mencapai titik G-spot.
"Bukannya cuma besarnya, yang penting itu adalah kerasnya dan bagaimana 'goyangan'-nya. Karena kalau pun dia keras tapi cuma bisa keluar masuk doang, nggak bisa memuaskan si perempuannya. Tapi ketika dia tukar posisi mencari G-spot, itu yang bisa memuaskan perempuan, bisa memberikan multiple orgasme," lanjut Zoya.
Selain tak bisa membuat penis mengecil, Zoya juga menjelaskan bahwa masturbasi tak bisa menyebabkan ejakulasi dini. Ejakulasi dini biasanya hanya terjadi pada orang-orang yang berhubungan seks dengan pasangan baru.
"Masturbasi tidak seperti itu. Kalau masih muda, lagi semangat banget pada pasangan seksual baru, kalau nonton film karena bayangan si cowok udah naksir banget sama si cewek, baru nyentuh perutnya saja sudah ejakulasi dini. Ini pada pria usia muda karena belum bisa menahan emosi. Tetapi pada mereka yang sudah tua juga, dengan pasangan seksual baru juga sering mengalami itu kok. Jadi nggak benar kalau masturbasi dikatakan dapat menyebabkan ejakulasi dini," tegas Zoya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar