Kualitas sperma sejak dulu sering dikaitkan dengan diet atau pilihan menu makan. Meski sama-sama mengandung protein yang penting dalam proses pembentukan sperma, makan ikan diklaim jauh lebih menguntungkan dibanding makan daging merah.
Hal itu diungkp dalam penelitian seorang calon doktor di Harvard School of Public Health, Audrey J Gaskins. Dalam penelitian tersebut, Gaskins melakukan pengamatan terhadap 188 lelaki terkait kualitas sperma dan kecenderungan pemilihan menu makannya sehari-hari.
Gaskins mengelompokkan para lelaki itu dalam 2 kategori berdasarkan pola makannya. Kelompok lelaki dengan diet yang sehat lebih banyak makan ikan, buah segar, sayur dan gandum utuh sedangkan lelaki dengan diet kurang sehat lebih banyak makan daging merah dan minuman bergula.
Ketika dibandingkan, lelaki dengan diet sehat cenderung menghasilkan sperma yang lebih baik dibanding lelaki dengan diet kurang sehat. Kualitas sperma dinilai berdasarkan jumlahnya, motilitas atau kemampuan bergeraknya dan juga bentuk morfologisnya.
"Ini baru penelitian kecil, mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas sperma. Namun untuk sementara kita bisa simpulkan faktor nutrisi berhubungan dengan kualitas sperma," ungkap Gaskins seperti dikutip dari Healthday, Selasa (18/10/2011).
Sementara itu dalam penelitian terpisah, Dr Jorge Chavarro dari Harvard School of Public Health juga membuktikan adanya hubungan antara menu makan dengan kualitas sperma. Dalam penelitian Dr Chavarro, lelaki yang banyak mengonsumsi lemak trans kualitas spermanya lebih rendah.
Lemak trans merupakan lemak jahat yang banyak terdapat dalam goreng-gorengan. Di dalam tubuh, kadar lemak trans yang terlalu tinggi tidak hanya mengurangi kualitas sperma tetapi juga menyebabkan berbagai gangguan jantung dan pembuluh darah karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jah
Hal itu diungkp dalam penelitian seorang calon doktor di Harvard School of Public Health, Audrey J Gaskins. Dalam penelitian tersebut, Gaskins melakukan pengamatan terhadap 188 lelaki terkait kualitas sperma dan kecenderungan pemilihan menu makannya sehari-hari.
Gaskins mengelompokkan para lelaki itu dalam 2 kategori berdasarkan pola makannya. Kelompok lelaki dengan diet yang sehat lebih banyak makan ikan, buah segar, sayur dan gandum utuh sedangkan lelaki dengan diet kurang sehat lebih banyak makan daging merah dan minuman bergula.
Ketika dibandingkan, lelaki dengan diet sehat cenderung menghasilkan sperma yang lebih baik dibanding lelaki dengan diet kurang sehat. Kualitas sperma dinilai berdasarkan jumlahnya, motilitas atau kemampuan bergeraknya dan juga bentuk morfologisnya.
"Ini baru penelitian kecil, mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas sperma. Namun untuk sementara kita bisa simpulkan faktor nutrisi berhubungan dengan kualitas sperma," ungkap Gaskins seperti dikutip dari Healthday, Selasa (18/10/2011).
Sementara itu dalam penelitian terpisah, Dr Jorge Chavarro dari Harvard School of Public Health juga membuktikan adanya hubungan antara menu makan dengan kualitas sperma. Dalam penelitian Dr Chavarro, lelaki yang banyak mengonsumsi lemak trans kualitas spermanya lebih rendah.
Lemak trans merupakan lemak jahat yang banyak terdapat dalam goreng-gorengan. Di dalam tubuh, kadar lemak trans yang terlalu tinggi tidak hanya mengurangi kualitas sperma tetapi juga menyebabkan berbagai gangguan jantung dan pembuluh darah karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar