ada supermoon alias penampakan bulan purnama lebih besar dari biasanya.
"Fenomena ini terjadi 18 tahun sekali, bulan tampak sekitar 14 persen lebih besar," kata Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Bachatiar Anwar saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (19/3/2011).
Bachtiar mengatakan, fenomena supermoon ini merupakan fenomena di mana posisi bulan berada di jarak terdekat dengan bumi. Jarak terdekat itu diperkirakan terjadi setelah tengah malam ini.
"Bulan akan berada di titik terdekatnya dengan bumi (perigee)," kata Bachtiar.
Menurut Bachtiar, fenomena supermoon ini juga akan menyebabkan air pasang yang lebih tinggi dari purnama-purnama yang biasa. Jika didukung dengan angin yang tinggi pula, air pasang akan lebih besar sehingga bisa saja meluap.
"Kalau angin cukup besar ya air pasang akan semakin tinggi karena akan ada gelombang. Selain itu, Supermoon ini tidak akan berdampak lain," kata Bachtiar.
"Fenomena ini terjadi 18 tahun sekali, bulan tampak sekitar 14 persen lebih besar," kata Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Bachatiar Anwar saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (19/3/2011).
Bachtiar mengatakan, fenomena supermoon ini merupakan fenomena di mana posisi bulan berada di jarak terdekat dengan bumi. Jarak terdekat itu diperkirakan terjadi setelah tengah malam ini.
"Bulan akan berada di titik terdekatnya dengan bumi (perigee)," kata Bachtiar.
Menurut Bachtiar, fenomena supermoon ini juga akan menyebabkan air pasang yang lebih tinggi dari purnama-purnama yang biasa. Jika didukung dengan angin yang tinggi pula, air pasang akan lebih besar sehingga bisa saja meluap.
"Kalau angin cukup besar ya air pasang akan semakin tinggi karena akan ada gelombang. Selain itu, Supermoon ini tidak akan berdampak lain," kata Bachtiar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar